Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membongkar 5 Mitos tentang Tidur

KOMPAS.com - Tidur yang awalnya mudah bisa menjadi sebuah masalah besar bagi orang-orang yang banyak beban pikiran dan mengalami insomnia.

Tidak mengherankan apabila berkembang sejumlah mitos soal tidur yang dipercaya banyak orang dapat membantu mereka terlelap ketika malam.

Namun, tidak semua "kepercayaan" yang sering dikaitkan dengan kualitas dan durasi tidur bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.

Sebaiknya kita tidak mudah percaya dan menanyakan benar atau tidaknya mitos yang berkembang kepada ahlinya secara langsung.

Membongkar mitos soal tidur

Ada beberapa mitos mengenai tidur yang diyakini banyak orang wajib dijadikan pantangan ketika malam hari.

Berikut ini adalah lima mitos tidur yang paling sering diperbincangkan beserta jawaban para ahli.

1. Terlalu lama berbaring di kasur membuat cepat tidur

Kasur memang menjadi tempat istirahat terbaik untuk membaringkan tubuh setelah seharian beraktivitas.

Tapi, kalau terlalu lama rebahan di kasur, benarkah kita akan tertidur?

Berada di atas kasur, bahkan dengan mata tertutup selama lebih dari 15-20 menit sebenarnya tidak baik bagi kebiasaan tidur.

Sebab otak akan mengasosiasikan kasur sebagai kurang tidur dan mengakibatkan insomnia kronis.

Hal tersebut dijelaskan oleh psikolog klinis dan ahli tidur, Michael Grandner.

"Ini berlawanan dengan intuisi, tetapi menghabiskan waktu di kasur dalam keadaan terjaga mengubah tempat tidur menjadi tempat yang berbeda," kata Grandner.

Grandner yang memimpin program penelitian tidur dan kesehatan di University of Arizona mengatakan, seharusnya kasur diasosiasikan sebagai tempat yang nyaman.

"Anda ingin kasur seperti restoran favorit, di mana Anda berjalan masuk dan mulai lapar, bahkan jika baru saja makan. Anda ingin tempat tidur melakukan itu untuk tidur," ujar dia.

2. Layar ponsel pintar mengganggu tidur

Ada yang meyakini bahwa paparan sinar dari layar ponsel pintar dapat membuat kita sulit tidur.

Untungnya mitos itu merupakan fakta sebab perangkat listrik apa pun akan memancarkan cahaya biru.

Cahaya biru akan membuat tubuh berhenti memproduksi hormon tidur atau melatonin dan penelitian telah menunjukkan bahwa cahaya ini tidak baik untuk tidur.

Agar malam hari menjadi waktu yang nyaman untuk tidur, hindari cahaya terang setelah 20 menit bangun dari tidur.

Hal itu bisa dilakukan dengan tidak menonton televisi, melihat ponsel pintar, dan mengecek media sosial. Sebaiknya jagalah lampu agar tetap redup selama semalaman.

3. Kucing atau anjing tidak boleh tidur di kasur

Jawaban dari mitos ini sebenarnya bisa iya, bisa juga tidak. Sebab belum ada jawaban yang pasti.

Meski begitu, beberapa ahli meyakini keberadaan hewan peliharaan di kasur dapat membantu pemiliknya untuk tidur.

"Untuk orang-orang dengan kecemasan, depresi, atau stres pascatrauma, memiliki teman tidur dapat membantu mendorong tidur," kata spesialis tidur, Dr. Raj Dasgupta.

Sementara penelitian lain juga menunjukkan, anak-anak dapat tidur dengan nyenyak bersama hewan peliharaan.

Namun, jika kebersihan anjing atau kucing tidak terjaga maka kasur bisa menjadi tempat menyebarnya mikroba.

Sehingga, tidak ada salahnya apabila membiarkan anabul tetap tidur di lantai atau di luar kamar.

4. Berolahraga malam mengganggu tidur

Dasgupta mengatakan, olahraga di malam hari dulunya diyakini dapat membuat seseorang kesulitan tidur.

Sekarang mitos tersebut tidak bisa dipercayai sebab data menunjukkan berolahraga kapan saja dengan semua manfaat kesehatannya dapat membantu mengurangi stres sehingga tidur menjadi lebih mudah.

Penelitian menunjukkan orang-orang yang berolahraga selama 35 menit tepat sebelum tidur akan terlelap sama baiknya dengan yang mereka lakukan pada malam hari ketika mereka tidak berolahraga sama sekali.

Fakta tersebut terungkap dalam sebuah penelitian di tahun 2011 yang diterbitkan di National Library of Medicine.

Bila berolahraga di malam hari memang memengaruhi tidur, para ahli menyarankan untuk kegiatan ini dilakukan lebih awal di malam hari.

Tujuannya supaya detak jantung dan suhu tubuh dapat kembali normal sebelum tidur mencapai puncaknya.

Dasgupta lebih menyarankan agar olahraga dilakukan ketika pagi hari atau di luar di siang hari.

"Ini mengatur ulang ritme sirkadian dan memulai hari dengan semangat," kata Dasgupta.

"Tetapi jika olahraga malam hari adalah yang terbaik untuk Anda, tidak apa-apa."

5. Akhir pekan tidur lebih nyenyak

Mitos terakhir yang perlu dibuktikan kebenarannya adalah akhir pekan tidak selalu membuat tidur lebih nyenyak.

Sebenarnya kita mungkin merasa lebih baik setelah tidur pada hari Sabtu atau Minggu pagi.

Tetapi para ahli mengatakan hal itu akan merugikan kesehatan tidur kita secara keseluruhan.

Dengan mengubah waktu bangun dan waktu tidur di akhir pekan, ritme tidur tidak dapat diprediksi yang dapat mengubah sirkadian tubuh.

"Dengan mengontrol kapan Anda bangun dan tidur, Anda mengatur irama," tutur Grandner.

Atasi mitos ini dengan pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan, liburan, atau setelah malam ketika kurang tidur.

"Otak menyukai keteraturan dan prediktabilitas," tambah Grandner.

"Bangun pada waktu yang sama setiap hari dan kemudian menambahkan cahaya dan gerakan segera setelah bangun akan mengatur ritme yang lain untuk hari itu dan memberi Anda peningkatan energi dan suasana hati," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/12/190000120/membongkar-5-mitos-tentang-tidur-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke