Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Tips Menenangkan Suara-suara Negatif di Dalam Kepala

KOMPAS.com - Saat kita sedang merasa stres atau depresi, tak jarang kita akan mengatakan sesuatu yang negatif pada diri kita sendiri.

Terkadang hal itu bisa sangat mengganggu karena telah menjadi suara-suara yang negatif di dalam kepala kita.

"Itu terjadi pada kita semua ketika mengalami peristiwa stres atau menghadapi masalah dan kita terjebak dalam self-talk negatif," kata seorang psikolog, Ethan Kross, PhD.

Tentu saja, banyak saran yang sering dikemukakan untuk tetap positif. Namun bagi beberapa orang, saran tersebut tidak benar-benar membantu. Bahkan bisa membuat pikiran negatif justru menjadi lebih kuat. 

Lantas, bagaimanakah supaya kita bisa benar-benar dapat menaklukkan suara negatif di dalam kepala kita?

Nah, Kross pun menawarkan beberapa tips yang dapat ditindaklanjuti untuk menenangkan suara-suara negatif di dalam kepala kita berikut ini.

1. Menerapkan distanced self-talk

Menurut Kross, obrolan pada diri sendiri atau self talk kerap kali memperbesar masalah yang kita dihadapi.

"Kita kerap memutar ulang dan berpikir, 'Ya Tuhan, apa yang akan saya lakukan? Apa artinya ini?'" jelasnya.

Itulah mengapa Kross merekomendasikan kita untuk menerapkan distanced self-talk yang dapat membantu kita keluar dari pola pikir negatif itu.

Distanced self-talk artinya menjadikan kita sebagai pemberi nasihat pada diri sendiri, di mana kita menggunakan kata ganti orang kedua atau ketiga untuk menjauhkan diri dari hal yang membuat stres.

"Jauh lebih mudah bagi kita untuk memberikan nasihat kepada orang lain daripada diri kita sendiri ketika kita mengobrol," terangnya.

"Distanced self-talk menggunakan bahasa yang mengubah perspektif kita untuk berbicara kepada diri sendiri atau lebih mirip dengan bagaimana kita akan berkomunikasi dengan orang lain yang kita sayangi," sambung dia.

Kita misalnya bisa mengatakan pada diri sendiri dengan kalimat, "Kamu pasti bisa!", bukan dengan kata "Aku."

Dengan menerapkan itu, kita dapat mengatasi masalah secara efektif tanpa memarahi diri sendiri dalam prosesnya.

2. Memberi jarak sementara

Tips lainnya dari Kross adalah memberi jarak pada pikiran terhadap bagaimana perasaan kita menghadapi masalah yang terjadi.

"Ketika masalah sedang terjadi, kita sering merasa kewalahan dan sulit terbebas dari kecemasan. Karenanya kita disarankan untuk mengambil jarak sebentar," kata Kross.

Misalnya, ketika kita bangun di tengah malam dengan perasaan khawatir atau kewalahan (pengalaman yang sangat umum), kita bisa bertanya pada diri sendiri: bagaimana perasaanmu tentang besok pagi?

"Selalu lebih baik di pagi hari," katanya.

"Ini akan memberi kita harapan bahwa keadaan kita bisa membaik dan harapan dapat menjadi penangkal ampuh untuk obrolan yang negatif," tambah Kross.

3. Memiliki ritual

Kross mengatakan bahwa ritual adalah alat melawan suara negatif yang kuat.

Ritual bervariasi dari orang ke orang — ada yang membersihkan rumah, yang lain lebih suka berkebun atau berjalan-jalan — tetapi kuncinya adalah melakukan sesuatu yang membutuhkan perhatian penuh dari diri kita.

"[Ritual] memberi kita rasa keteraturan dan kontrol, yang sering kali kurang dimiliki ketika kita sedang mendapa masalah," terangnya.

"Sebuah ritual yang bisa kita kendalikan akan memberi kita perasaan lebih kuat."

Kross menuturkan bahwa ritual yang sering dilakukannya untuk mencegah suara negatif adalah dengan membersihkan dan mengatur barang-barang di rumahnya.

"Terkadang, saya benar-benar membersihkan kamar anak saya," kenangnya.

"Itu memberi saya hak untuk memilih dan kontrol yang tidak saya miliki ketika saya mengalami suara-suara negatif di dalam kepala saya," imbuh dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/18/103503320/3-tips-menenangkan-suara-suara-negatif-di-dalam-kepala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke