Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Orangtua Saat Mendisiplinkan Anak

Terkadang, saat orangtua mencoba untuk membuat anak-anaknya lebih disiplin dan lebih teratur, mereka justru membuat kekeliruan yang tidak disadari.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak beberapa kesalahan terbesar yang sering kali dilakukan oleh orangtua saat mendisiplinkan anak, berikut ini.

1. Memarahi anak di depan umum

Sebagai orangtua, kita selalu ingin mengatasi perilaku anak yang tampaknya berbahaya.

Tetapi, psikolog Erica Reischer mengatakan, sebisa mungkin kita tidak mendisiplinkan anak dengan cara memarahinya di depan orang lain.

"Ketika kita melakukan itu, anak mungkin lebih fokus pada siapa yang mendengar percakapan daripada apa yang kita coba ajarkan," kata dia.

Dia pun menyarankan untuk mencari tempat pribadi, di mana kita bisa membicarakannya dengan lebih baik pada anak.

Namun, apabila kita tidak dapat menemukan ruang untuk berbicara pada saat itu, tunjukkan secara singkat perilaku buruk dia, dan beri tahu bahwa kita akan mendiskusikannya setelah berada di rumah.

2. Memberikan instruksi yang tidak jelas

Kita mungkin sudah sering memberi tahu anak kita untuk melakukan hal-hal secara teratur. Tapi, mengapa mereka terus melakukan kesalahan?

Percaya atau tidak, anak kita mungkin tidak benar-benar memahami apa yang kita minta dari mereka.

"Buat arahan kita sespesifik mungkin," saran Larissa Niec, Direktur Pusat Anak, Keluarga, dan Komunitas Central Michigan University, di Mount Pleasant.

"Beri tahu anak kita apa yang harus mereka lakukan, alih-alih apa yang tidak boleh dilakukan," ujar dia.

3. Menyuap

"Menyuap sebenarnya memberi imbalan atas perilaku buruk anak."

"Jadi jangan heran ketika anak kita mengamuk untuk mendapatkan apa yang diinginkannya di lain waktu," kata salah satu penulis dari Practical Parenting, Jeffrey Gardere.

Oleh sebab itu, anak kita perlu menyadari bahwa perilaku yang baik harus dilakukan dengan lebih tepat.

Misalnya, menunggu dengan sabar dalam antrean atau bersikap baik kepada saudara kandung.

4. Panik

Sulit untuk tetap tenang ketika anak kita mulai berulah dan melakukan kesalahan. Tapi, menjadi panik dan berteriak pada anak bukanlah solusi yang tepat.

"Anak-anak tidak dapat menyerap pelajaran ketika mereka diteriaki. Mereka diam atau marah sebagai respons," kata Niec.

Dia pun merekomendasikan untuk menggunakan strategi yang tepat dalam mengatasi perilaku buruk anak dengan memberitahu anak menggunakan nada yang tenang.

Lalu menambahkan konsekuensi setiap kali anak berteriak sebagai respons. Itu akan membuat semua perbedaan.

"Meskipun tidak menyelesaikan masalah dalam semalam, dalam beberapa bulan kita akan memiliki anak yang jauh lebih tenang," ungkap dia.

5. Mempermalukan anak

"Disiplin perlu fokus pada cara anak kita bertindak, bukan mempermalukan anak di depan pada orang lain" kata Reischer.

Untuk itu, dia menyarankan para orangtua agar tidak membandingkan atau mempermalukan anak-anak di depan orang lain.

Mulailah untuk menunjukkan kasih dan pujian ketika anak memang bisa berperilaku dengan baik.

"Hal ini bisa membuat anak meredam amarahnya yang berlebihan dan mereka juga bisa bergaul dengan lebih baik," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/22/160000420/5-kesalahan-yang-kerap-dilakukan-orangtua-saat-mendisiplinkan-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke