Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

'Derita' Staf Keamanan Coachella Hadapi Ragam Perilaku Penontonnya

Festival yang digelar selama beberapa hari ini juga identik dengan fashion dan penontonnya yang datang dari kalangan selebritas.

Hingar-bingarnya mengundang anak muda di seluruh dunia bermimpi ingin bisa hadir di konser outdoor bergaya boho ini.

Namun, masih ada sejumlah sisi gelaran Coachella Valley Music and Arts Festival yang jarang diungkap ke publik.

Misalnya pengalaman staf keamanannya dalam menghadapi perilaku pengunjung, yang datang dari berbagai ras, usia dan latar belakang.

Karena skala acara, penyelenggara merekrut staf keamanan yang kompeten demi kelancaran, termasuk mantan anggora Korps Marinir Amerika Serikat maupun militer lainnya.

Namun tetap saja, kelakuan para penonton ini seringkali membuat para staf Coachella geleng-geleng kepala hingga habis kesabaran, seperti dikutip dari Insider berikut ini.

'Mereka pikir mereka tahu segalanya'

"Mereka pikir mereka tahu segalanya. Kami tahu, Anda tidak," kata Steve, staf keamanan yang pertama kali bekerja di Coachella tahun ini.

Ia mengaku kaget dengan betapa beraninya sejumlah penggemar musik untuk mendekati idolanya.

"Jika Anda tidak diizinkan di bagian, itu karena suatu alasan," tandasnya.

Hal tersebut dibenarkan Brad, mantan marinir yang juga baru saja beralih karier.

"Mereka tidak mendengarkan," katanya soal tingkah para penonton yang keras kepala.

Larangan ini semakin sulit ditegakkan karena staf kemanan diberikan protokol untuk tidak menyentuh para pengunjung sehingga hanya bisa menyampaikan imbauan verbal.

'Mereka berbohong tentang barang yang dibawa dan mencoba berpura-pura itu tidak ada'

Seperti kebanyakan festival musik, Coachella menyediakan daftar barang terlarang di situs resminya sebagai panduan pengunjung, sekaligus risiko disita.

"Ini sangat jelas dan mereka masih berbohong, Kita bisa melihatnya!" kata Brianna, salah satu staf keamanan wanita. 

Menurutnya, banyak penonton bersikap keras kepala dan marah-marah guna meyakinkan petugas mengizinkan membawa masuk barang terlarangnya.

"Tapi kita benar-benar bisa mendapat masalah. Kita bisa masuk penjara karena itu."

Beberapa benda terlarang mungkin tampak tidak berbahaya, seperti payung, senter, dan boneka binatang.

Larangan lainnya lebih jelas, seperti senjata, minuman dari luar, dan obat-obatan.

"Kami sangat, sangat kecewa karena orang-orang ini terus-menerus membawa barang-barang ini," ujar Caleb, petugas yang sudah bekerja di Coachella selama bertahun-tahun.

"Kami berusaha membuat Anda tetap aman. Dan jika Anda tidak mengikuti aturan, apa yang membuat Anda berpikir orang lain akan mengikuti aturan?"

Namun kebanyakan pengunjung tidak peduli dan nekat berusaha menyelundupkan barang tersebut.

Berani melewati pagar pembatas dan rela menyuap petugas demi masuk ke area terlarang

Banyak penonton Coachella juga disebut kerap berusaha melompati pagar pembatas yang dipasang di depan panggung.

Khususnya jika lagu yang dibawakannya cukup familiar atau musisi yang tampil adalah idolanya, kata Hunter, staf keamanan yang lain.

Mantan marinir lain bernama Elijah mengaku seorang penontonya menawarkan uang 100 dollar AS, dan bersedia menambah lebih banyak lagi, agar ia memandang ke arah yang lain.

Tujuannya? Agar ia bisa melompati pembatas dan masuk ke area VIP guna mendekati idolanya.

"Apa yang menggangguku? Ketika teman satpam perempuanku, ketika pengunjung lelaki mencoba mengganggunya karena dia perempuan," kata Elijah, staf keamanan yang berjaga di gerbang masuk Coachella.

"Mereka akan mencoba untuk menggodanya, menggunakan agresi laki-laki untuk mencoba melewatinya."

Berbagai perilaku tersebut membuatnya muak sehingga enggan melanjutkan pekerjaan tersebut.

Setelah Coachella 2022 ini berakhir, ia mengaku akan segera berhenti karena 'derita' yang dialaminya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/25/080000820/derita-staf-keamanan-coachella-hadapi-ragam-perilaku-penontonnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke