Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serba-serbi Diet Whole30, Batasi Banyak Makanan Selama 30 Hari

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan, program diet yang bernama Whole30 semakin populer.

Mereka yang menjalani diet ini dianjurkan untuk berhenti mengonsumsi produk susu, gandum, nasi, kacang-kacangan, pemanis buatan, alkohol serta makanan dengan zat aditif lainnya selama 30 hari.

Whole30 dirancang untuk mengatur ulang atau mereset tubuh dengan tidak mengonsumsi semua makanan yang sudah disebutkan tadi, sebelum kembali diperkenalkan ke tubuh secara perlahan.

Apakah diet Whole30 bermanfaat bagi kita? Lalu, apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai diet ini?

Manfaat diet Whole30

Ketika menerapkan diet Whole30, kita mencoret banyak makanan dari dalam daftar belanjaan kita.

"Ini (Whole30) adalah cara yang efektif untuk mengetahui apakah kita sensitif terhadap makanan atau tidak," kata ahli diet terdaftar Sharon Jaeger, RD.

Dengan diet Whole30, kita menghindari makanan yang sering memicu gejala alergi, intoleransi, atau sensitivitas seperti susu.

Diperkirakan, hingga 70 persen orang di dunia sensitif terhadap laktosa dan produk susu. Namun banyak yang tidak tahu jika mereka sensitif terhadap produk susu.

Kemudian, gandum dan biji-bijian lain yang terdapat dalam banyak makanan juga dapat memicu sensitivitas terhadap gluten.

Sensitivitas ini bisa menjadi penyebab gejala seperti:

  • Sering sakit perut
  • Diare
  • Kembung
  • Sakit kepala atau migrain
  • Maag
  • Mual

Pelaku diet Whole30 juga diwajibkan mengurangi gula dan alkohol yang dapat menyebabkan peradangan serta berbagai rasa sakit dan nyeri, kata Jaeger.

"Whole30 bisa menjadi praktik yang baik jika kita frustrasi atas apa yang sehari-hari kita rasakan dan menganggap itu ada kaitannya dengan makanan," katanya.

"Diet ini dapat membantu kita mengetahui mengapa tubuh memberikan tanda dan gejala bahwa ada sesuatu yang tidak beres."

Jika kita sensitif terhadap makanan tertentu, gejala akan hilang ketika kita berhenti mengonsumsi makanan tersebut.

"Dengan menyingkirkan makanan ini dari diet, kita akan merasa lebih baik, tidur lebih nyenyak, dan memiliki kinerja yang lebih baik," jelas Jaeger.

Tetapi itu baru setengah dari proses mengenali kepekaan tubuh terhadap makanan.

Ujian sebenarnya datang di saat kita mulai mengonsumsi kembali makanan yang sebelumnya dibatasi selama 30 hari.

Apabila kita mengalami gejala atau ketidaknyamanan setelah mengonsumsi makanan tertentu, kemungkinan makanan itu harus dihindari.

"Anggap saja Whole30 sebagai eksperimen untuk melihat makanan apa yang mungkin tidak cocok bagi kita," kata Jaeger.

Makanan yang bisa dikonsumsi pelaku diet Whole30

Selama menjalani diet Whole30, ada empat makanan yang bisa dikonsumsi sehari-hari, yaitu:

  • Buah-buahan dan sayuran segar
  • Telur dan protein tanpa lemak termasuk ikan, unggas, daging sapi, dan babi
  • Lemak dari minyak zaitun, alpukat, atau minyak kelapa
  • Selai kacang dan kacang mete, kacang macadamia, dan kacang almond

Whole30 menekankan kita untuk mengonsumsi makanan alami dan menghindari makanan olahan.

Bisakah menurunkan berat badan dengan diet Whole30?

Penurunan berat badan bukan tujuan utama dari diet ini.

Tidak ada target kalori yang ditetapkan, dan dianjurkan agar tidak melakukan pengukuran tubuh dalam bentuk apa pun selama 30 hari saat melakukan diet Whole30.

"Program diet ini lebih kepada menyelaraskan tubuh kita daripada menurunkan berat badan," catat Jaeger.

Kontradiksi

Diet Whole30 dikritik karena pelakunya harus menghentikan asupan susu dan biji-bijian.

Kedua makanan ini dianggap sebagai sumber utama vitamin dan nutrisi yang bermanfaat.

Kalsium dalam susu meningkatkan kesehatan tulang. Biji-bijian utuh, sementara itu, menyehatkan jantung dan mengandung serat yang dapat membantu pencernaan.

"Beberapa orang mempertanyakan apakah perlu mengentikan asupan makanan yang sesuai dengan diet sehat," ucap Jaeger.

Jika menjalani Whole30, cobalah berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan suplemen vitamin untuk memastikan kebutuhan nutrisi kita terpenuhi.

Tidak disarankan bagi penderita gangguan makan atau eating disorder

Whole30 tidak direkomendasikan untuk siapa pun yang memiliki riwayat gangguan makan (eating disorder).

Mereka yang mengalami gangguan makan, atau sempat mendapatkan pengobatan karena masalah tersebut dilarang memulai program Whole30 tanpa anjuran dari dokter.

Apakah Whole30 layak dicoba?

Whole30 akan mengatur ulang tubuh dalam jangka pendek, yang juga membantu kita memahami ketidaknyamanan yang kita rasakan akibat makanan tertentu.

Namun, praktik diet ini memerlukan komitmen penuh. Artinya, kita tidak diperbolehkan cheating dengan kue manis atau minuman beralkohol satu hari pun hingga program Whole30 selesai.

"Whole30 bukan diet yang cocok bagi semua orang, tetapi ini bisa menjadi alat yang berguna untuk memelajari lebih lanjut bagaimana tubuh kita merespons makanan tertentu," tutur Jaeger.

"Jika kita akan memulai rencana diet ini, pahami aturannya dan ketahui apa yang akan kita hadapi."

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/25/152813820/serba-serbi-diet-whole30-batasi-banyak-makanan-selama-30-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke