Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tanda Pasangan Suami-Istri Butuh Konseling Pernikahan

KOMPAS.com - Masalah adalah hal biasa yang dihadapi pasangan suami-istri atau pasutri setelah mereka mengikat janji sehidup-semati.

Tapi, datangnya masalah tak boleh dianggap remeh karena bisa mengancam keharmonisan rumah tangga jika tidak segera diatasi.

Saling mendukung memang bisa membantu. Tapi, suami-istri juga membutuhkan konseling supaya pernikahannya tidak berakhir dengan perceraian.

Walau masalah masih bisa diatasi, jangan pernah remehkan manfaat konseling pernikahan. Berikut ini tanda-tanda pasutri membutuhkan "bantuan".

Tanda pasutri butuh konseling pernikahan

Psikolog klinis, Adam Borland, PsyD, mengatakan segera melakukan konseling pernikahan lebih baik walau keputusan ini bergantung pada dinamika pasangan.

"Untuk beberapa pasangan, konseling terjadi ketika salah satu pasangan akhirnya bersedia untuk pergi, walau itu sering terjadi saat di ambang perceraian," kata Borland.

Psikolog asal Cleveland Clinic tersebut membeberkan tanda apa saja yang menandakan pasutri membutuhkan kosnseling pernikahan. Simak yang satu ini:

1. Komunikasi yang buruk

Komunikasi seringkali menjadi biang timbulnya masalah dan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.

Sedikit saja ada miskomunikasi atau kesalahpahaman, masalah yang awalnya kecil bisa terpantik menjadi keributan besar.

2. Kurangnya keintiman fisik atau emosional

Masing-masing pasangan perlu mendapat belaian dan perhatian. Dengan begitu, satu sama lain akan merasa mendapat kasih sayang.

“Orang-orang memberi tahu saya, 'Kami hidup seperti teman sekamar. Tidak ada chemistry seksual dalam pernikahan kami lagi. Kami hanya saling berpapasan'," ujar Borland.

3. Rusaknya kepercayaan

Awal suatu hubungan selalu didasarkan pada rasa saling percaya. Tapi, ketika sudah menapaki bahtera rumah tangga bisa saja suami-istri saling menaruh curiga.

Tidak menutup kemungkinan suami atau istri mencurigai pasangan hidupnya berbohong atau telah melakukan perselingkuhan.

"Itu tidak harus perselingkuhan fisik orang ke orang. Kepercayaan dapat hilang gara-gara tindakan yang dilakukan secara online atau saat menggunakan media sosial," ucap Borland.

4. Perubahan besar dalam hidup

Kehidupan rumah tangga bisa berubah seiring berjalannya waktu, entah ketika istri mengandung, melahirkan, atau pasutri memutuskan pindah rumah.

Menurut Borland, perubahan-perubahan tersebut dapat berdampak besar pada jalannya pernikahan.

5. Masalah kecanduan

Borland menyampaikan, apabila pasangan mengalami masalah dengan kecanduan dapat menyebabkan hubungan menjadi tegang.

Kecanduan yang dimaksud Borland, meliputi adiksi obat-obatan, alkohol, perjudian, pornografi, atau keuangan.

Manfaat konseling pernikahan

Setelah menjelaskan tanda-tanda pasangan membutuhkan konseling pernikahan, Borland juga punya "resep" pernikahan yang sehat.

Ia menerangkan, hubungan yang langgeng memerlukan tiga prinsip, yakni komunikasi yang baik, kejujuran, dan kepercayaan.

Borland menambahkan, konseling pernikahan dapat membantu pasangan memulihkan bahkan membangun ketiga prinsip tersebut.

Dengan begitu, pasangan akan merasakan manfaat-manfaat sebagai berikut:

Ada banyak manfaat yang bisa didapat dengan melakukan konseling pernikahan. Tapi, beberapa pasangan menganggap solusi ini adalah cara untuk berpisah atau bercerai.

Padahal, bukan itu faktanya. Misal di AS, American Psychological Association mencatat konseling pernikahan berguna sekitar 75 persen.

Sementara pasangan yang hubungannya tidak baik dan atau sudah pisah ranjang memutuskan bercerai hanya sebesar 25 persen.

“Ada banyak pasangan yang pernikahannya telah diperkuat dan diselamatkan oleh konseling pernikahan,” ungkap Borland.

“Ketika pasien saya mengungkapkan bahwa pernikahan mereka lebih baik, mereka sering berkata, 'Kami lebih banyak tertawa'."

"Kami melakukan hal-hal yang menyenangkan'," tambahnya.

Borland menyarankan pasutri untuk tidak sembarangan memilih konselor pernikahan. Tapi, jangan langsung menuduh konselor yang menangani tidak kompeten.

Rasakan dulu 3-4 sesi konseling sebelum menentukan konselor pernikahan cocok atau tidak dengan pasutri.

Jika salah satu atau kedua pasangan merasa tidak cocok, sah-sah saja untuk mencari konselor pernikahan yang lain.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/27/201711320/5-tanda-pasangan-suami-istri-butuh-konseling-pernikahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke