Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Kebiasaan yang Bisa Menunjukkan Kepribadian, Mau Tahu?

KOMPAS.com - Kita bisa melihat kepribadian seseorang melalui tes psikologi. Tapi, ada cara lebih mudah, yaitu dengan melihat kebiasaannya.

Dengan memperhatikan gaya seseorang saat berbicara, menyisir rambut, atau memperlakukan pasangan, kita dapat mengulik caranya berpikir dan berperilaku.

Tidak hanya itu, kepribadian seseorang akan tergambar apabila ia melakukan sejumlah kebiasaan yang berikut ini.

Fakta itu terungkap setelah terapis Gilda Carle, Ph.D, menyurvei 2.000 pria dan wanita tentang caranya menempatkan sisi tarikan tisu toilet di balik atau di depan roller.

Carle melalui surveinya meminta responden untuk mengisi kuesioner yang akan menyelidiki seberapa asertifnya mereka dari skala 1-10 dalam hubungan mereka.

Hasilnya didapati bahwa mereka yang lebih suka menempatkan sisi tarikan tisu di depan roller adalah pasangan yang dominan.

Sedangkan, orang yang memposisikan sisi tarikan tisu di belakang roller adalah pasangan yang cenderung lebih tunduk.

“Apa yang awalnya dimulai sebagai latihan yang menyenangkan sebenarnya berubah menjadi alat penilaian yang akurat," kata Carle.

"Selain menambah humor dalam percakapan, itu juga memberikan wawasan tentang kecocokan Anda dengan calon pasangan."

Temuan itu didapat usai responden mengirimkan foto sepatu mereka dan mengisi kuesioner tentang ciri-ciri kepribadiannya.

Kelompok lain memandangi foto-foto itu yang kemudian menggambarkan kepribadian pemakainya. Dan, hasilnya akurat.

Peneliti mengukur usia, pendapatan, dan keterikatan seseorang hanya berdasarkan sepatu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang memakai sepatu yang nyaman cenderung menyenangkan.

Sedangkan, ankle boots yang menjadi andalan beberapa orang menunjukkan kepribadian yang lebih agresif.

Mengenakan sepatu yang tidak nyaman ternyata juga menyiratkan bahwa pemakainya adalah orang yang lebih tenang.

Di sisi lain, sepatu yang baru dan terawat dengan baik menunjukkan kepribadian pemakainya yang lebih cemas dan suka bergantung.

Jika berat badan ditumpu di depan tubuh dengan langkah cepat menandakan seseorang sangat produktif dan sangat logis.

Sedangkan orang yang menyenangkan, karismatik, dan mudah bergaul berjalan dengan dada ke depan, bahu ke belakang, dan kepala terangkat tinggi.

Namun, bila berat badan ditumpu pada kaki, berarti seseorang lebih tertarik pada orang daripada tugas dan lebih fokus pada kehidupan pribadi daripada karier.

Orang yang demikian biasanya baik saat kerja berkelompok tapi sayangnya mudah terganggu.

Terakhir, jika seseorang jinjit dengan mata menatap ke bawah saat berjalan, menunjukkan kepribadian yang tertutup dan sopan.

Untuk diketahui, cara berjalan tidak sekadar dimanfaatkan untuk mengenal orang lain namun juga digunakan narapidana dengan kecenderungan psikopat untuk "memangsa" korbannya.

Fakta itu diketahui dari sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Interpersonal Violence.

Dalam eksperimen, juri dilatih untuk menilai delapan karakteristik jabat tangan, yakni bersalaman yang erat, kehangatan, tingkat kekeringan, kekuatan, durasi, genggaman, tekstur, dan kontak mata.

Hasilnya menunjukkan bahwa peserta dengan jabat tangan lebih erat menggambarkan kepribadian yang lebih ekspresif secara emosional, ekstrovert, dan positif.

Akan tetapi, orang yang jabat tangannya lemah cenderung lebih pemalu dan punya gangguan emosional.

Kesan pertama para juri berkorelasi dengan ini dan mereka setuju bahwa peserta dengan jabat tangan yang lebih erat percaya diri dan tidak terlalu cemas secara sosial.

Studi mengatakan, seseorang yang narsis biasanya akan sering menggunakan kata “aku” dan “milikku” dalam email-nya.

Kemudian, orang yang ekstrovert cenderung lebih santai dan membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan kesenangan, seperti musik dan pesta.

Penggambaran kepribadian lainnya juga bisa dilihat dari kurangnya salah ketik alias saltik yang ditemukan pada seseorang yang perfeksionis.

Studi juga mendapati orang yang mengirim email dengan tata bahasa yang buruk menunjukkan tingkat IQ dan kecerdasan akademik yang lebih rendah.

Menariknya, email yang panjang mencerminkan energi dan ketelitian, tetapi juga beberapa tingkat kebutuhan.

Para ilmuwan menyebut perilaku tersebut sebagai body-focused repetitive behaviors (BFRB).

Dalam sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry, para peneliti menganalisis kepribadian orang.

Peneliti kemudian merekam mereka dalam situasi yang membuat frustasi, santai, atau membosankan.

Orang yang secara kompulsif terlihat menarik-narik rambut atau menggigit kuku cenderung ke arah perfeksionisme

Perilaku itu dilakukan untuk menghilangkan kebosanan, kejengkelan, dan ketidakpuasan.

Hasil studi didapat usai peneliti meminta responden untuk menyelesaikan penilaian kepribadian di rumah dan datang ke laboratorium untuk eksperimen kelompok.

Dengan menganalisis waktu kedatangan peserta, peneliti menemukan orang yang tepat waktu lebih teliti dan menyenangkan.

Sementara orang yang datangnya lebih awal punya kaitan dengan gangguan emosional, tapi seseorang yang datang terlambat malah cenderung lebih santai.

Mereka mengatakan, orang yang makannya lambat adalah orang yang suka memegang kendali dan tahu bagaimana menghargai hidup.

Tetapi hal berbeda justru ditunjukkan orang yang makannya cepat sebab ia punya kepribadian yang cenderung ambisius dan tidak sabar.

Khusus untuk orang yang suka mencicipi banyak makanan adalah sosok yang berani mengambil risiko dan yang pilih-pilih makanan menunjukkan kecemasan dan neurotisisme.

Bila seseorang suka memisahkan makanan yang berbeda di piring, tandanya ia sangat berhati-hati dan berorientasi pada detail dalam kehidupan sehari-hari.

Eksperimen yang menjaring perilaku orang di tempat belanja mendapati dua jenis konsumen, yakni explanation fiend dan the explanation foe.

Jenis fiend menunjukkan orang yang dengan cermat, misalnya ketika memperhatikan setiap botol sampo sebelum membelinya.

Akan tetapi, jenis foe adalah orang yang cepat memutuskan dan menyelesaikan pembelian.

Menurut para peneliti, fiend mendapat skor tinggi pada ukuran refleksi kognitif, yang berarti ia menganalisis informasi pada detail.

Sedangkan, orang yang masuk kategori foe cenderung lebih suka informasi yang sifatnya lebih umum.

Setiap orang yang terlibat dalam studi kemudian diberikan kuesioner kepribadian dan para peneliti menemukan orang yang lebih ramah cenderung mengambil foto dari bawah.

Akan tetapi, orang yang teliti cenderung tidak mau mengumbar fotonya saat berada di tempat umum.

Sementara untuk orang yang menunjukkan ekspresi positif, seperti tersenyum, tertawa, lebih terbuka terhadap pengalaman baru.

Hal berbeda justru ditunjukkan orang yang swafoto dengan gaya duck face. Orang yang berfoto demikian menunjukkan kepribadian yang lebih neurotik.

Ahli grafologi Kathi McKnight menerangkan, pakar tulisan tangan dapat mendeteksi lebih dari 5.000 ciri kepribadian dari coretan.

Orang yang tulisannya besar cenderung berorientasi pada orang dan mencari perhatian.

Sedangkan orang dengan tulisan tangan kecil adalah introvert dan mampu berkonsentrasi dalam tingkat yang tinggi.

Menulis dengan sedikit miring ke kanan menurut pakar tulisan menunjukkan kepribadian yang ramah dan impulsif.

Tulisan yang miring ke kiri menandakan seseorang pendiam dan individualis dan tulisan yang tegak menunjukkan orang yang logis dan pragmatis.

Khusus untuk tulisan tangan dengan tekanan kuat menunjukkan kepribadian dengan emosi yang kuat dan cepat bereaksi.

Tetapi tekanan ringan dalam tulisan menyiratkan kemudahan dan kemampuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Padahal, tanpa disadari cara membawa tas menunjukkan kepribadian orang yang beraneka ragam.

Menurut pakar bahasa tubuh Patti Wood, mengenakan dompet di lekukan lengan menunjukkan kepribadian yang sangat perhatian dan mementingkan status sosial.

Orang yang menggunakan tas selempang menandakan pribadi yang memprioritaskan rasa aman.

Cara membawa tas di belakang menunjukkan kepribadian yang sejuk, tenang, dan tenang.

Sementara orang yang membawa tas punggung menyiratkan pribadi yang lebih mandiri dan ingin menjaga diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Terakhir, untuk orang yang suka membawa tas di tangan punya kepribadian yang cenderung tegas, teratur, dan efisien.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/28/142428020/12-kebiasaan-yang-bisa-menunjukkan-kepribadian-mau-tahu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke