Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti Aming, Kehadiran Alter Ego Pengaruhi Psikologis Seseorang

Ketika menjadi bintang tamu kanal Youtube Denny Sumargo, komedian ini mengenakan dandanan wanita.

Bahkan yang paling mengejutkan, Aming memiliki payudara yang terlihat cukup besar, menyembul di balik atasannya.

Perubahan fisiknya yang ekstrem ini rupanya merupakan bagian dari alter ego yang dimunculkan pria bernama lengkap Aming Supriatna Sugandhi ini.

Alter ego itu diberi nama Mina, sebagai upayanya melalui berbagai peristiswa traumatis yang pernah dialaminya.

"Ini adalah kebangkitan spiritual gue yang baru," ujarnya, dikutip dari Youtube.

Terpisah, ia menegaskan jika kehadiran Mina bukan berarti ingin mengubah diri menjadi perempuan melainkan upaya pelarian ke dunia fantasi, yang dianggap lebih baik.

Sebelumnya, penyanyi internasional seperti Beyonce dan Adele juga memperkenalkan persona dirinya yang lain.

Beyonce dengan alter ego bernama Sasha Fierce yang disebutnya memberinya kepercayaan diri dan sensualitas ketika tampil di panggung.

Adele membangun persona bernama Sasha Carter yang membantunya tampil optimal meski melewati masa sulit dalam hidupnya.

Kehadiran alter ego itu mungkin dianggap sebagian orang hanya sekedar gimmick belaka seperti kisah superhero Batman atau Iron Man.

Faktanya, memiliki alter ego adalah bentuk ekstrim dari 'menjauhkan diri', yang berupa mengambil langkah mundur dari perasaan langsung yang kita rasakan.

Tujuannya untuk memungkinkan kita melihat situasi diri dengan lebih tidak memihak.

Keberadaan persona yang lain ini memungkinkan kita untuk mengendalikan perasaan yang tidak diinginkan seperti kecemasan, meningkatkan ketekunan kita pada tugas-tugas yang menantang, dan meningkatkan pengendalian diri.

Ethan Kross, profesor psikologi di University of Michigan, mengatakan perubahan kecil dalam perspektif dapat membantu orang untuk mengendalikan emosi mereka.

Riset membuktikan, penciptaan jarak psikologis membantu seseorang menguasai kecemasan, mengurangi penilaian subjektif mereka terhadap emosi dan ukuran objektif, seperti perubahan detak jantung dan tekanan darah yang biasanya menyertai peristiwa yang mengancam.

Perasaan percaya diri yang lebih besar itu tercermin dalam kualitas presentasi diri mereka, termasuk ketika tampil di panggung seperti Aming, Beyonce maupun Adele.

Apapun alter ego yang dipilih, kita harus menciptakan ruang psikologis yang jauh dari perasaan yang berpotensi mengganggu sembari mengingatkan kita akan perilaku yang ingin ditiru.

Seringkali, kita membutuhkan imajinasi untuk menciptakan persona yang benar-benar kita inginkan seperti Aming dengan Mina-nya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/29/144722420/seperti-aming-kehadiran-alter-ego-pengaruhi-psikologis-seseorang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke