Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Skincare Organik Lebih Aman Dibanding Skincare Biasa?

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ristiana D Putri

KOMPAS.com - Menjaga kulit agar tetap sehat dan cerah tentu penting, karena kulit bisa menjadi tanda apakah tubuh juga sehat dari dalam. Kesadaran akan kondisi kulit ini membuat berbagai jenis produk skincare dengan beragam bahan pembuatnya kian diminati.

Maka dari itu produk skincare menjadi sebuah industri yang menjanjikan. Salah satu bahan skincare yang sedang naik daun adalah bahan organik.

Tentunya istilah organik, natural, dan vegan sudah tak asing didengar. Dalam industri kecantikan tentunya istilah ini memiliki beragam interpretasi.

Skincare organik banyak diminati karena diyakini lebih sehat dan tidak memiliki efek samping seperti produk kecantikan yang dicampur dengan kimia. Namun, nyatanya tak sedikit juga penggunaan skincare organik tetap dapat berpotensi memicu iritasi hingga alergi.


Melalui siniar Semua Bisa Cantik bertajuk “Apakah Skincare Organik Lebih Aman Digunakan?”, dr. Dian Pratiwi mengajak kita untuk mengetahui hal yang harus diperhatikan saat memilih skincare organik.

Mengenal Skincare Organik

Skincare organik diartikan sebagai skincare yang menggunakan bahan alami seperti bunga, biji-bijian, olahan hewan non pestisida, tanaman yang tidak dipupuk kimia, serta bahan yang tidak menggunakan bahan rekayasa genetik.

Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapat label organik dari pemerintah atau lembaga tertentu yaitu presentase kandungan bahan organik di dalam produk, proses manufaktur, dan presentase minimum bahan sintesis sebagai pengawetnya.

Beda Skincare Organik, Natural, dan Vegan

Tak jarang kita menemukan skincare yang terdengar mirip, padahal memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaannya terletak pada bahan alami pembuatnya.

Melansir kompas, skincare natural memiliki kandungan bahan alami dan non-alami. Sedangkan skincare organik, 90 persen lebih kandungan bahan alami tanpa campuran bahan non-alami. Dilabeli skincare ‘natural’, jika memenuhi syarat memiliki kandungan bahan alami sekitar 10 persen.

Sayangnya, banyak juga merek skincare yang memasukkan bahan non-alami lebih banyak di dalamnya. Kamu harus cermat membaca susunan bahan-bahan atau isi produk pada label kemasan.

Sedangkan produk berlabel vegan, diartikan sebagai produk yang tidak menggunakan bahan yang berasal dari olahan hewan. Kamu tidak akan menemukan kandungan bahan seperti beeswax, gelatin, lanolin, dan carmine. Namun, belum tentu vegan skincare bebas dari uji coba produk terhadap hewan atau cruelty free.

Apakah Skincare Organik Lebih Aman Dibanding Skincare pada Umumnya?

Banyak yang mengira jika skincare organik lebih aman dibanding skincare biasa, karena anggapan bahan alami jauh lebih baik dibanding bahan yang berasal dari laboratorium. Nyatanya, resiko sensitif atau efek samping pada skincare organik sama dengan skincare biasa.

Penggunaan lemon, baking soda, cuka apel, dan lain-lain merupakan bahan alami yang digunakan influencer kecantikan sebagai beauty hacks untuk mengatasi jerawat.

Menurut dr. Dian Pratiwi ini adalah praktek yang salah karena bahan-bahan tersebut memiliki kadar pH yang ekstrem untuk kulit dan bersifat iritan. Hal ini hanya akan membuat iritasi dan jerawat meradang.

Efektifkah Skincare Organik untuk Menyembuhkan Jerawat?

Berbagai beauty hacks untuk mengatasi jerawat bisa ditemukan dengan mudah di media sosial. Jika kamu memutuskan untuk membeli skincare organik, pastikan bahan yang terkandung di dalamnya cocok dengan kondisi kulitmu. Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang kuat bahwa skincare organik lebih superior dari yang bahan sintetik.

Selama cocok dan tidak ada efek samping, silakan digunakan.

Alasan Memilih Skincare Organik

Melansir Medical News Today, skincare organik belum tentu lebih atau kurang efektif daripada skincare non-organik. Namun, skincare organik memiliki beberapa manfaat utama yaitu

  • Lebih baik untuk keanekaragaman hayati: Pertanian organik tidak menggunakan pestisida kimia yang dapat membahayakan satwa liar dan mengurangi keanekaragaman hayati.
  • Lebih sedikit polusi: Produk organik harus memelihara atau meningkatkan kesehatan tanah atau udara tempat mereka tumbuh.
  • Dapat terurai secara hayati: Bahan organik juga cenderung bersifat biodegradable, yang artinya cepat terurai dan tidak terakumulasi di lingkungan.

Bahan alami yang digunakan dalam produk skincare organik, termasuk bahan yang telah digunakan selama berabad-abad, dikembangkan dari pengobatan kuno yang telah dikenal manfaatnya yang luar biasa bagi kulit.

Jika kamu beralih menggunakan skincare organik, tandanya kamu menghemat banyak untuk jangka panjang. Dilansir dari Simply Naturale, produk skincare organik dan alami sebenarnya sangat hemat biaya, dibanding non-organik.

Berhati-hatilah saat memilih skincare organik. Pastikan sudah tersertifikasi dan berizin BPOM. Jangan sampai kita hanya terpengaruh iklan atau teman, ini demi kesehatan kulit. Simak pembahasan skincare organik bersama dr. Dian Pratiwi yang bisa diakses melalui tautan berikut https://dik.si/sbc_organik. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/30/150000820/apakah-skincare-organik-lebih-aman-dibanding-skincare-biasa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke