Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Dessert Cokelat dari Berbagai Penjuru Dunia, Wajib Dicoba

Bahkan, sebelum terkenal di seluruh dunia, cokelat pertama kali diseduh menjadi minuman oleh bangsa Maya, dan digunakan sebagai mata uang oleh suku Aztec, sebelum sampai ke Spanyol melalui penjelajah Hernan Cortes.

Saat ini, cokelat pun hadir dalam beragam menu makanan seperti dessert atau hidangan penutup yang manis dan tentu saja lezat.

Beberapa negara di dunia juga memiliki dessert cokelat yang berbeda-beda.

Nah, berikut adalah delapan resep dessert unik dari berbagai penjuru dunia yang wajib dicoba, khususnya bagi para pencinta cokelat.

1. Brigaderio dari Brazil

Dessert khas Brazil ini pertama kali dibuat setelah Perang Dunia II.

Cerita berlanjut bahwa politisi Eduardo Gomes, yang pangkat militernya adalah Brigaderio, memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden.

Lantas, kampanyenya dilakukan dengan menawarkan suguhan manis kepada publik.

Karena susu dan gula sangat dijatah, kombinasi cokelat, susu kental manis, mentega, dan taburan cokelat pun digunakan sebagai gantinya.

Saat ini, brigaderio sering disajikan dalam wadah permen kertas atau mangkuk kecil dan cukup populer di kalangan orang dewasa maupun anak-anak.

2. Sachertorte dari Austria

Mungkin salah satu dessert paling unik di seluruh dunia adalah sachertorte dari Austria.

Sachertorte merupakan kue bolu cokelat dua lapis yang yang terdiri dari selai aprikot dan lapisan cokelat.

Asal usul dessert ini berasal dari koki magang berusia 16 tahun, Franz Sacher, yang membuat hidangan tersebut untuk mengesankan Kanselir Negara Bagian Austria, Von Metternich dan tamu-tamunya pada tahun 1832.

Resep aslinya diyakini sebagai rahasia yang dijaga dengan baik dan hanya dapat diakses oleh koki pastry di Hotel Sacher di Wina.

Namun, resep klasik pada umumnya membutuhkan telur, gula bubuk atau icing sugar, cokelat couverture hitam, gula kastor, aprikot, dan tepung.


3. Black Forest Gateau dari Jerman

Lapisan cokelat, krim kocok, dan ceri membuat resep dessert yang satu ini cukup populer di Jerman.

Dessert ini mungkin mendapatkan namanya dari wilayah Black Forest di negara itu, yang terkenal dengan ceri dan minuman kerasnya.

Resepnya sering diturunkan dari generasi ke generasi dan versi tradisional juga menyebut Kirschwasser atau minuman keras dari ceri.

Tapi jika tidak ada air ceri, kita bisa menggantinya dengan rum. Untuk sentuhan otentik, hiasi kue dengan serutan cokelat dan ceri segar.

4. Havregrynskugler dari Denmark

Camilan Skandinavia yang populer ini ditemukan di hari ulang tahun dan perayaan Natal, dengan bentuk sedikit lebih kecil dari bola golf.

Meskipun terlihat seperti truffle, dessert ini memiliki rasa dan tekstur yang unik.

Awalnya, dessert ini berasal dari Perang Dunia II ketika penjatahan makanan dan kekurangan tepung terigu mendorong koki rumahan untuk menjadi kreatif dan mencari pengganti.

Setiap gigitan menawarkan perpaduan lezat oatmeal (atau kue sisa), gula, kopi, kakao, mentega, gula vanila, dan taburan (atau kelapa parut).

Selain itu, rum, almond, vanila, esens peppermint, serta jus jeruk dan buah beri kering beku juga biasa digunakan sebagai bahan untuk membuatnya.

Dessert ini terasa paling enak saat disajikan bersama kopi dan tidak perlu dipanggang. Jangan lupa untuk membekukannya selama satu jam jika kita ingin menikmati varian yang lebih keras.


5. Champorado dari Filipina

Champorado merupakan dessert khas Filipina yang terbuat dari bubur dan cokelat.

Hidangan ini bisa dimakan sebagai camilan atau sarapan yang hanya membutuhkan lima bahan seperti beras ketan, tablea (cakram cokelat), gula, susu evaporasi, dan air.

Di samping itu, kita juga bisa mengganti tablea dengan dark chocolate bar.

Asal usul resep ini dapat ditelusuri kembali ke perdagangan galleon yang memperkenalkan Filipina pada rasa cokelat Meksiko.

Penduduk setempat pun dari waktu ke waktu mengganti resep aslinya untuk kreasi unik mereka sendiri. Namun, resep ini cukup mirip dengan versi aslinya.

6. Chocoflan dari Meksiko

Chocoflan dilapisi oleh cokelat dan karamel yang diyakini terinspirasi dari cita rasa lokal dan masakan Perancis, yang menetap di Amerika Selatan pada awal abad ke-20.

Resep klasiknya menambahkan campuran kue untuk dituangkan terlebih dahulu dan selama proses memanggang, campuran akan naik ke atas.

Untuk membuatnya, kita membutuhkan beberapa bahan seperti susu evaporasi, krim keju, dan telur.

Kemudian, cabai dan kapulaga ditambahkan ke dalam campuran untuk aroma yang lebih pedas.


7. Kladdkaka dari Swedia

Padat, lengket, dan memanjakan lidah, dessert cokelat ini memiliki bahan-bahan sederhana seperti telur, tepung, gula, esens vanila, dan gula kelapa.

Resepnya mudah dan hasilnya adalah bagian luar yang renyah dengan bagian tengah yang lembut dan lengket seperti brownies.

Asal usul dessert ini sangat diperdebatkan, tetapi teori populer menyatakan, kue ini dibuat selama Perang Dunia II ketika baking powder sulit ditemukan di Swedia.

Nama itu sendiri berasal dari kata Swedia "kladdig," yang diterjemahkan menjadi "lengket" atau "berantakan".

Hari ini, kladdkaka cukup populer di seluruh toko kue di Swedia. Untuk beberapa tambahan, kita juga bisa memasukkan buah beri, creme fraiche, atau buah jeruk sebagai hiasan.

8. Brunsli dari Swiss

Swiss memang terkenal memiliki sejumlah hidangan penutup yang terbuat dari cokelat, mulai dari kue hingga puding.

Brunsli adalah salah satu yang paling populer dan kita dapat menemukannya di seluruh toko kue di Swedia.

Asal-usulnya diyakini berasal dari tahun 1700-an ketika kue cokelat ditampilkan di pesta pernikahan dan sebagian besar perayaan lainnya.

Kue yang padat, kaya, dan kenyal ini menampilkan almond, cokelat, kulit jeruk, dan rempah-rempah, serta secara alami bebas gluten dan susu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/03/184412220/8-dessert-cokelat-dari-berbagai-penjuru-dunia-wajib-dicoba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke