Kapan Anak Kucing Boleh Mengonsumsi Makanan Kucing Dewasa?

KOMPAS.com - Bayi manusia tentu tidak boleh diberi makanan untuk orang dewasa sebelum cukup umur. Begitu pula anak kucing yang tidak bisa sembarangan diberi makanan kucing dewasa.

Pasalnya, kucing memiliki kebutuhan nutrisi berbeda, bergantung pada tahap kehidupannya.

Dilansir dari Be Chewy, anak kucing perlu makanan padat nutrisi yang membantunya tumbuh. Namun, saat mendekati akhir periode pertumbuhan, pola makan kucing harus diubah untuk memenuhi tuntutan tubuh baru kucing yang beranjak dewasa.

Untuk itu, kita perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk beralih ke makanan kucing dewasa berikut cara melakukannya.

Pentingnya beralih dari makanan anak kucing ke makanan kucing dewasa

Sebelum membahas kapan waktunya beralih dari makanan kucing ke makanan kucing dewasa, kita perlu tahu apa saja manfaat beralih makanan ini.

Makanan anak kucing dirancang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Karena itu, makanan anak kucing umumnya memiliki lebih banyak kalori, protein, dan lemak dibandingkan makanan kucing dewasa.

Lalu, makanan kucing juga memiliki asam docosahexaenoic (DHA) yang memadai, serta asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak dan penglihatan.

Jumlah vitamin dan mineral di dalamnya lebih tinggi, sementara rasio kalsium dan fosfornya optimal.

Jika kucing dewasa terus mengonsumsi makanan anak kucing, obesitas bisa terjadi.

Menurut Association for Pet Obesity Prevention, sekitar 60 persen kucing peliharaan mengalami obesitas. Artinya, risiko masalah kesehatan seperti diabetes, arthritis, dan hepatic lipidosis (penyakit jantung fatal) pun meningkat.

Sebagian besar anak kucing mencapai berat tersebut pada usia sekitar 10 hingga 12 bulan, menjadikannya waktu yang ideal untuk beralih ke makanan kucing dewasa.

Namun, kucing ras besar seperti Maine Coon, umumnya baru mencapai kedewasaan saat berusia 18 bulan hingga 2 tahun. Jadi bagi pemilik kucing berukuran besar ini, terus berikan makanan anak kucing sampai kucing berusia minimal 18 bulan.

Jangan lupa untuk selalu berdiskusi dengan dokter hewan jika memiliki kekhawatiran tentang kapan harus beralih dari makanan kucing ke makanan kucing dewasa.

Cara beralih dari makanan anak kucing ke makanan kucing dewasa

Transisi dari makanan anak kucing ke makanan kucing dewasa harus dilakukan secara bertahap.

Sebab, sistem pencernaan kucing adalah rumah bagi banyak bakteri dan ragi yang membantu pencernaan makanan, melawan patogen potensial, membuat vitamin dan nutrisi lainnya, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Ketika pola makan diubah secara mendadak, mikroba saluran cerna mungkin tidak punya waktu untuk menyesuaikan diri, yang dapat menyebabkan tanda-tanda gangguan pencernaan termasuk muntah dan diare.

Apalagi, ketika mendadak dihadapkan dengan makanan baru, banyak kucing akan menolak untuk makan. Jadi, transisikan anak kucing secara perlahan ke makanan dewasa selama tujuh hingga 10 hari.

Berikut tipsnya.

• Hari 1 dan 2, tambahkan 1/4 porsi makanan baru ke 3/4 porsi makanan lama
• Hari 3 dan 4, tambahkan 1/2 porsi makanan baru ke 1/2 porsi makanan lama
• Hari ke 5 dan 6, tambahkan 3/4 makanan baru ke 1/4 porsi makanan lama
• Hari ke 7 hingga 10, transisi lengkap ke makanan kucing dewasa (100% makanan baru)

Masalah saat transisi

Jika kucing kehilangan nafsu makan atau mengalami tanda-tanda gangguan pencernaan, kita bisa kembali memberi kucing makanan lamanya selama beberapa hari dan memulai kembali transisi dengan tempo yang lebih lambat.

Masalah saat transisi makanan anak kucing ke makanan kucing dewasa ini juga bisa diatasi dengan beberapa cara, seperti beralih ke makanan basah jika telah memberi makan kucing dengan makanan kering.

Makanan basah memiliki kandungan air yang lebih tinggi dan bermanfaat untuk kesehatan saluran kemih dan manajemen berat badan kucing.

Selain itu, makanan basah dapat membantu mengatasi sembelit.

Lalu jika ingin terus memberi kucing makan makanan kering, cobalah cari makanan dengan kualitas yang lebih tinggi.