Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Kalung Patiala di Met Gala, Emma Chamberlain Dicaci Netizen

KOMPAS.com - YouTuber hits asal Amerika Serikat, Emma Chamberlain menjadi sorotan karena penampilannya di Met Gala 2022.

Saat itu, Emma mengenakan perhiasan milik Maharaja Bhupinder Singh dari Patiala. Mengenakan perhiasan antik di acara Met Gala, membuat banyak netizen jengkel.

Ada yang mengatakan, Emma dicaci dan dianggap mengenakan kalung antik hasil curian sampai mencibir penampilannya saat itu.

"Kalung akan lebih cocok dengan pemilik aslinya," kata seorang netizen.

"Pencuri kalung," tambah yang lain.

"Kalung itu milik nenek moyang kita. Di Patiala."

"Melihatnya di leher Anda sangat mengganggu," papar netizen lainnya.

Mengapa ada netizen yang mengatakan Emma pencuri? Pada dasarnya, kalung tersebut memiliki cerita yang cukup panjang.

Cerita di balik kalung Patiala

Sebagaimana dilansir News 18, YouTuber yang sering dijuluki "Ratu Gen Z" itu mengenakan kalung atau choker berlian yang dipinjamkan oleh rumah perhiasan asal Perancis, Cartier.

Choker tersebut awalnya milik Maharaja Patiala Bhupinder Singh dan dibuat pada tahun 1928 setelah kerajaan Punjab memutuskan untuk mengubah berlian De Beers miliknya.

Berlian De Beers adalah berlian terbesar ketujuh di dunia dan dianggap sebagai kalung pusaka.

Kalung tersebut kemudian dikenal sebagai Kalung Patiala dan terdiri dari lima baris rantai platinum yang dihiasi 2.939 berlian dan sejumlah batu ruby Burma.

Kerajaan Patiala telah menghubungi Cartier untuk mendesain batu permata dan berliannya menjadi kalung berbentuk choker seperti yang terlihat di leher Emma.

Menurut laman The Tribune, kalung itu berlian itu totalnya lebih dari seribu karat dan ditengahnya ada berlian De Beers kuning 234,6 karat seukuran bola golf.

Namun, proyek kalung Patiala awalnya dianggap tidak terlalu menarik secara finansial bagi Cartier, karena Maharaja memasok sebagian besar batu permatanya sendiri.

Ketika Jacques Cartier mengunjungi India dan memeriksa koleksi batu permata spektakuler itu, lantas dia langsung terpukau karena belum pernah melihat batu berlian semewah itu.

Cartier pun memajang koleksi perhiasan Maharaja Bhupinder Singh di sebuah pameran di 13 Rue de la Paix, Perancis.

Pameran itu pun sukses dan pengunjung dari seluruh dunia berkumpul di tempat tersebut untuk melihatnya.

Namun, pada tahun 1948, kalung tersebut dilaporkan hilang dari kerajaan Patiala secara misterius.

Setelah 34 tahun, berlian De Beers muncul kembali, tanpa wujud kalungnya di situs lelang Sotheby pada tahun 1982.

Pada saat itu nilainya 3 juta dollar AS atau Rp 43,5 miliar. 16 tahun kemudian, bagian lain dari kalung tersebut muncul di sebuah toko barang antik kecil di London dan kemudian dibeli oleh Cartier.

Dia merancang kembali kalung tersebut dan mengganti batu mulia yang hilang dengan replika.

Jika kalung Patiala itu masih utuh sampai hari ini. Diperkirakan nilainya sudah naik 10 kali lipat dari harga di Sotheby.

Mungkin karena banyak orang tidak tahu atau bahkan tidak bisa menerima bahwa kalung antik itu sempat hilang di masa lalu, maka Emma Chamberlain menjadi sasaran cacian netizen.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/11/063000220/kisah-kalung-patiala-di-met-gala-emma-chamberlain-dicaci-netizen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke