Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aspek Psikologis yang Penting untuk Wujudkan Mimpi "Aging Gracefully"

Harapan ini mungkin agak mirip dengan mimpi untuk tetap awet muda namun agak sedikit realistis.

Semakin banyak orang sadar jika penuaan tidak bisa dihindari namun bisa dampaknya bisa diminimalisasi.

Maka pola hidup sehat dengan menjaga asupan makanan, rutin berolahraga serta tidur cukup diaplikasi dengan mencapai tujuan aging gracefully.

Di sisi lain, kita juga perlu mempertimbangkan sisi psikologis dari keinginan tersebut untuk benar-benar bisa mewujudkannya.

Aspek psikologis penting untuk wujudkan mimpi aging gracefully

Penting untuk mengubah narasi yang kita percaya soal penuaan yang terjadi serta dampaknya pada diri kita.

“Pertama, Anda harus membuat keputusan untuk menerima diri sendiri dan menerima penuaan," kata Ann Kearney-Cooke, direktur di Cincinnati Psychotherapy Institute, lembaga psikologis di AS.

Daripada memikirkan efek penuaan yang membuat penampilan kita tak lagi muda, ia menyarankan fokus mempertimbangkan cara kita menghabiskan waktu.

Misalnya dengan tidak terlalu memperhatikan jumlah uban di rambut, kerutan atau garis halus di wajah namun fokus pada hal yang positif.

“Kita sangat terobsesi dengan baik, buruk, cantik, jelek. Jika kita mengambil kembali label itu, lepaskan diri kita sendiri dan jangan membuat penilaian; Yah, itulah tempat tersehat yang kita bisa.”

Setelah melabeli sesuatu dengan kata-kata, baik atau buruk, itu memiliki kekuatan tersendiri, yang dampaknya luar biasa.

“Jadi, sadar dan tidak sadar dengan kata-kata kita, dengan pikiran kita sangat kuat. Simak cerita di baliknya. Apa arti keindahan? Apa yang dimaksud dengan daya tarik?” katanya.

“Tanyakan pada diri sendiri, apa yang menyebabkan ini? Dari mana Anda mendapatkan pesan-pesan itu? ” dia melanjutkan.

Menurutnya, kita perlu mengurai narasi yang terbentuk untuk membangun konsep yang baru.

Mengubah narasi soal penuaan

Salah satu cara untuk mengubah narasi tentang penuaaan dalam pikiran kita adalah dengan memahami kelebihan diri sendiri.

"Ini bisa berupa senyum yang indah atau kaki yang indah. Pikirkan tentang bagaimana Anda menikmatinya dan/atau menunjukkannya," saran Kearny-Cooke.

Jika kesulitan, pahami apa yang membuat kita paling nyaman dengan diri sendiri, misalnya aktivitas olahraga, mempelajari sesuatu yang baru atau merencanakan perjalanan.

Dia juga menyarankan mengubah monolog batin saya untuk memasukkan frasa seperti, "Saya makan sehat, saya bergerak. Saya memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang. Saya punya tujuan. Saya bangga dengan apa yang telah saya lakukan dalam hidup saya.”

Cara lainnya, habiskan waktu dengan teman yang memberikan pengaruh dan aktivitas positif seperti merencanakan petualangan atau belajar bahasa baru.

“Ingat, rasa ingin tahu, keberanian, dan pencarian petualangan adalah kualitas anak muda,” tambahnya.

Kita tidak bisa mengontrol budaya maupun reaksi orang lain namun bisa memutuskan ingin menjadi pribadi seperti apa dalam menghadapi penuaan, yang secara alami, terjadi.

Saya bebas dari itu. Saya bisa membuat versi saya sendiri tentang seorang wanita paruh baya,” kata Kearny-Cooke.

Naomi Woodspring, pakar gerontologi, ilmu penuaan, mengatakan kehidupan yang bertambah tua datang dengan berbagai pengalaman, apapun cara hidup seseorang.

"Dalam penelitian saya, kebanyakan orang dengan mudah mengakui bahwa ada sejumlah kesedihan yang berhubungan dengan penuaan."

Namun ada juga penerimaan yang hadir seiring dengan pengalaman tersebut sehingga kita seharusnya menyadari telah menjalani hidup yang berwarna.

"Kita mulai melihat dunia secara berbeda. Kita mulai melihat diri kita secara berbeda.”

Dengan cara tersebut, kita bisa menerima perubahan diri dan mulai mewujudkan mimpi aging gracefully itu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/11/153220520/aspek-psikologis-yang-penting-untuk-wujudkan-mimpi-aging-gracefully

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke