Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhatikan, 5 Cara Menakar Tingkat Kedewasaan Seseorang

Tak heran jika ada istilah yang mengatakan umur tidak menjadi patokan untuk menakar seseorang itu dewasa atau tidak.

Seperti yang disampaikan Josua Iwan Wahyudi, pakar kecerdasan emosi, dalam akun Instagram @josuaiwanwahyudi, kedewasaan itu hanyalah untuk mereka yang memiliki hati yang kuat.

Lantas darimana kita bisa mengetahui bahwa seseorang memiliki tingkat kedewasaan yang matang?

Berikut lima tanda-tanda seseorang yang punya kedewasaan.

1. Bertanggung jawab

Di zaman sekarang ini, tak sedikit kita menemukan orang-orang yang bisa diserahkan tanggung jawab, bahkan untuk hal sepele sekali pun.

Tingkat kedewasaan terlihat dari keberanian dalam mempertanggung jawabkan semua tindakan serta kapasitas untuk dipercaya terhadap tanggung jawab yang krusial.

2. Kemauan untuk berjuang

Tingkat kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari kemauan untuk berjuang.

Jika seseorang itu hanya ingin jalan paling mudah atau mudah menyerah dalam keadaan yang sulit.

Apalagi kalau belum mengusahakan apa-apa tapi sudah ngambek bahkan tidak mau berjuang dulu.

Lantas, apa bedanya mereka dengan anak-anak?

3. Mempertimbangkan konsekuensi

Orang yang dewasa selalu memikirkan segala konsekuensi dari segala tindakannya.

Mereka selalu mempertimbangkan segala konsekuensi atau akibat dari tindakan mereka.

Orang yang dewasa juga tahu dan selalu siap dengan segala konsekuensi yang ada.

Dalam hal ini, berbanding terbalik dengan tipikal sifat yang kekanak-kanakan. Ibaratnya, mana ada anak kecil yang bisa berpikir jauh ke depan?

Mereka justru bertindak sesuai dengan dorongan tanpa memikirkan dampak atau akibatnya yang akan ditanggung.

4. Punya empati

Orang yang tidak memiliki kedewasaan dapat digambarkan seperti sifat anak-anak yang jarang mau tahu ketika mengalami kesusahan termasuk kesulitan yang dialami orang lain.

Berbeda dengan mereka yang sudah dewasa cenderung memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain.

Menurut Josua, empati adalah atribut kedewasaan. Sedangkan self-centered adalah atribut para bocil (bocah cilik) - istilah kekinian untuk orang yang lebih tua tapi belum dewasa.

5. Kemandirian

Seseorang yang sudah dewasa cenderung tidak manja dan tidak menggantungkan diri pada orang lain.

Terlebih jika kelakuannya kerap menyalahkan, menuntut sampai memaksa orang lain untuk menuruti segala keinginannya.

Menurut Josua, seseorang yang usianya sudah dapat dikatakan dewasa, tapi mental dan perilakunya tidak kunjung dewasa, maka hal itu bisa menyebabkan masalah.

Terlebih jika orang tersebut punya fasilitas, kekuasaan, privillege, maka damage rusaknya akan semakin dahsyat.

"Meski tidak enak, tapi kedewasaan tidak seharusnya menjadi pilihan, melainkan keharusan."

"Karena salah satu cara kehidupan manusia bisa menjadi lebih baik, bukanlah dengan cara yang lebih pintar. Tapi dengan menjadi lebih dewasa."

Demikian ungkap Josua, yang juga penulis buku "Emotion for Success".

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/12/070000620/perhatikan-5-cara-menakar-tingkat-kedewasaan-seseorang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke