Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selamat Tinggal Filler Dagu, Kini Hadir Perawatan E-Shape, Apa Itu?

KOMPAS.com - Konsep pembentukan kontur wajah dengan metode V-Shape atau biasa disebut filler dagu kini mulai beralih ke tren estetika yang lebih kekinian.

Semenjak hadir di Indonesia pada 5-6 tahun lalu, tren estetika filler dagu bisa dikatakan sangat booming.

Metode perawatan ini terbilang praktis dengan hasil yang cepat tanpa perlu tindakan bedah, caranya menggunakan cairan filler yang hanya fokus pada dagu.

Tidak sedikit orang yang datang ke klinik kecantikan untuk memiliki dagu yang panjang, runcing, dan lancip.

Menurut dr. Lanny Juniarty, Dip. AAAM, pendiri dan presiden direktur dari Miracle Aesthetic Clinic, sebetulnya tidak ada yang salah dengan metode filler dagu.

Jika melihat secara anatomi bentuk wajah orang Asia yang cenderung memendek dan melebar pada bagian bawah.

Filler dagu yang membuat area tersebut menjadi lancip dan panjang, maka wajahnya akan terlihat lebih menarik.

Namun, tren kecantikan yang satu ini dalam jangka panjang dapat berdampak pada perubahan kontur wajah yang membuat tampilannya menjadi tidak selaras.

"Jika hanya fokus pada dagu, lama-lama akan distorting. Wajah kita bisa jadi seperti beauty blender."

"Sedangkan dagu itu satu bagian pada wajah yang harus menyatu, harmoni, dan seimbang dengan bagian wajah lainnya."

Demikian kata dr. Lanny dalam konferensi pers ZP Therapeutics yang bertajuk "E-Shape is the New V-Shape" di, Veranda Hotel Pakubuwono, Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Dalam kesempatan yang sama, dr Danu Mahandaru, SP.BP-RE, dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik The Clinic Beautylosophy mengatakan, perawatan wajah dengan metode V-Shape sudah tidak lagi relevan dengan masyarakat modern. 

"Saat ini trennya semakin berkembang, karena kalau hanya fokus pada dagu saja, wajah (bisa) menjadi kurang proporsional, tidak terlihat natural, dan menjadi kurang menarik," kata dia. 


Tren perawatan estetika E-Shape

Seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi di industri kecantikan di Tanah Air.

Mungkin sudah saatnya kita mengucapkan selamat tinggal pada tren V-Shape dan menyambut tren estetika yang lebih relevan seperti E-Shape.

Tren estetika E-Shape adalah konsep pembentukan wajah melalui perawatan estetika berupa injeksi filler yang disesuaikan dengan keunikan anatomi wajah masing-masing.

Metode filler-nya menyesuaikan pola huruf "E" di wajah dan berfokus pada tiga titik di area seperti di pipi, garis rahang dan dagu.

Tren kecantikan yang satu ini menggunakan pendekatan 3D atau tiga dimensi, sehingga hasilnya lebih terlihat natural, proporsional dan menarik.

"Konsep E Shape tidak cuma membentuk dagu. Tapi memperbaiki fondasinya," tambah dr. Lanny.

"Dengan metode ini kita bisa membentuk kontur wajah. Misalnya pada pria, definisi wajah menarik adalah rahang dan dagu yang tegas."

"Dengan perawatan E-Shape, kontur tersebut dapat dimiliki," ujar dokter yang berbasis di Surabaya itu.

Dalam membentuk kontur wajah dengan metode E-Shape, terdapat tujuh titik suntik bagi perempuan dan sembilan titik bagi laki-laki.

Cairan filler-nya juga menggunakan bahan khusus, seperti hyaluronic acid yang aman digunakan serta memberi kesan wajah awet muda dan kencang.

Bahkan, untuk pasien yang lebih tua dan memiliki kelainan struktur tulang di area wajah bawah, seperti chin recession atau kondisi dagu yang melemah bisa terbantu dengan metode ini.

"Sekali perawatan, E-Shape bisa bertahan selama 18-24 bulan," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/19/064004120/selamat-tinggal-filler-dagu-kini-hadir-perawatan-e-shape-apa-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke