Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perempuan Ini Bikin Hiasan Kaca Menggunakan ASI, Hasilnya Menakjubkan!

KOMPAS.com - Seorang ibu dua anak asal Londonderry, Irlandia Utara menggunakan air susu ibu (ASI) untuk menciptakan karya seni yang unik.

Perempuan bernama Helen Hancock itu mengembangkan teknik khusus untuk memasukkan ASI ke dalam kaca panas bersuhu 1.150 derajat celcius.

Dia menganggap air susu setiap perempuan itu unik karena memiliki kandungan lemak yang berbeda-beda.

Beberapa hiasan kaca dengan ASI yang dibuatnya ada yang terlihat seperti "jaring laba-laba". Sementara yang lain menciptakan pola seperti "rasi bintang".

Awalnya, dia bereksperimen dengan ASI setelah memiliki anak sendiri dan menjadi konselor untuk mendukung program menyusui.

Diketahui, Helen juga berprofesi sebagai spesialis pijat, yoga dan doula khusus bayi.

Untuk mendapatkan ASI demi membuat karya seni, Helen mengajukan permintaan melalui grup di WhatsApp tertutup kepada sesama ibu.

Selain itu, dia juga menerima sumbangan ASI yang didapat dari seorang ibu yang baru saja kehilangan bayinya atau sumbangan ASI dari ibu menyusui.

"Pada satu ketika freezer saya benar-benar penuh. ASI itu indah dan alami dan harus dirayakan," kata dia, seperti dilansir Mirror.co.uk, Senin (23/5/2022).

Menurutnya, menyusui membutuhkan usaha keras yang kerap dipandang sebelah mata. Sehingga setiap karyanya merupakan apresiasi bagi seluruh ibu yang menyusui.

"Mungkin masyarakat tidak melihat karya saya sebagai sesuatu yang normal."

"Tapi setiap karya yang saya buat memiliki nilai sentimental yang luar biasa," papar Helen.

Helen berlatih seni "meniup" kaca dari seorang seniman di Seattle, AS. Namun, dia sempat berhenti latihan pada 2005 untuk fokus menjadi seorang ibu.

Perempuan berusia 47 ini sempat memiliki dua kehamilan secara berurutan. Namun, dia kehilangan bayi yang dikandungnya itu pada usia 26 minggu karena ada kelainan kromosom langka yang disebut sindrom Triploidy.

Helen juga sempat merasakan proses persalinan yang sulit ketika melahirkan anak keduanya, George, yang kini berusia 10 tahun.

Dia berjuang untuk melahirkan, berjuang dan merasakan proses menyusui adalah satu hal yang menyiksa, tapi dia tetap bertahan.

Untuk membantunya mengatasi trauma dengan proses menyusui anak, dia pun membuat seni kaca sebagai apresiasi kepada para ibu.

"Saya benar-benar menyusui Georgle sampai dia berusia dua tahun," katanya.

Kemudian dia memulai pelatihan sebagai konselor untuk mendukung sesama ibu dalam menyusui anak di fasilitas kesehatan terdekat.

Helen juga menawarkan pendampingan bersalin dan layanan pijat bayi, sampai dia melihat seorang seniman asal Kanada membuat mangkuk payudara dari kaca.

Kemudian terlintas dipikirannya untuk menyalurkan bakat seni yang dia pelajari sebelumnya untuk membuat karya seni baru.

"Sudah 12 tahun sejak terakhir saya berlatih meniup kaca. Saya mengirim pesan ke seniman itu Mel Scholtz, dan dia mendukung saya."

"Saya pergi ke studio sewaan dan mulai membuat mangkuk payudara dan mengekspresikan hasrat seni," sambung Helen.

Tepatnya pada 2017, Helen akhirnya memikirkan apakah mungkin memasukan unsur ASI ke dalam kaca dan dia pun meminta bantuan untuk meminta ASI kepada ibu-ibu yang dekat dengannya.

"Awalnya saya tidak yakin akan direspons. Tapi begitu banyak ibu yang datang memberi saya sekantong ASI," kata dia.

Lebih lanjut, permintaan pertama datang dari seorang ibu yang kehilangan bayinya secara tragis. Dia meminta Helen untuk membuatkan kenang-kenangan dari ASI yang dimiliki.

"Itu sangat emosional. Aroma susu setiap perempuan berbeda dan itulah sebabnya aroma setiap bayi itu mengeluarkan bau manis," kata dia.

Usahanya dalam menuangkan ASI ke kaca cair bersuhu tinggi tidak semudah yang dibayangkan.

Berkali-kali dia mencoba untuk memadukan ASI ternyata gagal. Awalnya, hiasan kaca itu justru berwarna hitam dan seperti berlumpur.

"Akhirnya saya menyempurkan teknik tertentu untuk menuang susu ke dalam gelas tanpa kehilangan warna putihnya."

"Hasilnya sangat indah. Setelah kaca itu dingin, lapisan susu akan terperangkap dan terawetkan selamanya,"

Saat ini, Helen berfokus pada karier barunya sebagai seniman kaca. Dia menerima pesanan dari para keluarga yang mengirimkan ASI untuk dibuatkan hiasan yang tak lekang oleh waktu sebagai kenangan manis memiliki buah hati.

Hasil karya seninya berupa potongan kaca dengan hiasan rona ASI, gelas, vas bunga, tatakan kertas hingga mangkuk.

Dia juga bekerja sama dengan desainer perhiasan Patrick McWilliams untuk mengukir ASI dan menyulapnya menjadi liontin dan anting.

"Kadang-kadang ada suami yang menyelinapkan ASI istrinya. Datang ke saya untuk dibuat hiasan dan dijadikan hadiah kejutan untuk istirnya itu."

Karyanya juga sempat dipamerkan di London Glassblowing Gallery pada 2019. Dia mengirimkan karya berjudul Nature Does Not Bloom in Private yang menampilkan tiga mangkuk payudara dari ASI yang disumbangkan.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/23/140436020/perempuan-ini-bikin-hiasan-kaca-menggunakan-asi-hasilnya-menakjubkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke