Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengatasi Cemas Akan Masa Depan

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Merenung pasti menjadi kegiatan wajib bagi para muda-mudi Gen Z sebelum tidur. Masa depan menjadi topik yang tak pernah absen lewat dipikiran sampai-sampai membuat kita cemas, tertekan, dan gelisah.

Ketika rasa cemas menghampiri, tak jarang banyak orang yang terhanyut dalam pikiran. Menurut Susan Nolen-Heoeksema, profesor psikologi Universitas Yale, merenung berkepanjangan bisa mengulang masalah di masa lampau.

Rasa cemas juga dialami oleh Lana Dania, Teman Manusia Asa. Lewat siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Cara Aku Mengendalikan Kecemasan”, dirinya mengaku pernah mengalami cemas hingga sulit bernafas dan menyebabkan nyeri di lambung. Kini, ia berhasil melewati fase tersebut setelah mengikuti anjuran dokter.

Kecemasan terhadap masa depan bisa membatasi semua orang. Ini menyebabkan kita tidak dapat menikmati momen yang terjadi saat ini karena terlalu khawatir tentang masa depan. Tindakan ini pun bisa membuat kualitas hidup kita berkurang.

Biasanya, kita akan mengalami gangguan tidur dan merasa tegang sepanjang waktu. Semua terjadi karena pikiran dan tubuh terjebak dalam ketakutan. Maka dari itu, kecemasan ini harus diatasi.

1. Atur napas dengan benar

Mempelajari dan memanfaatkan teknik pernapasan bisa berguna untuk segala bentuk kecemasan.

Saat dilanda cemas, jantung akan berdebar kencang sehingga napas menjadi cepat. Selain itu, telapak tangan juga akan berkeringat.

Namun jangan khawatir, kita bisa mengubahnya menjadi positif dengan mengendalikan pernapasan. Kita bisa mulai dengan mengambil napas dalam-dalam secara perlahan.

2. Membuat catatan

Ketika dilanda kecemasan, terkadang kita melihat sesuatu secara berbeda. Maka dari itu, kita harus mampu mengontrolnya dengan membuat buku harian yang dapat dilihat kembali. Hal ini bisa menyadarkan kita betapa kuatnya kita bisa bertahan sampai hari ini.

3. Kendalikan tubuh

Cemas bisa diartikan sebagai bentuk emosi yang ditandai dengan rasa tak nyaman, takut, dan gelisah. Maka dari itu, terkadang cemas berlebih bisa membuat kita jadi lebih sulit berkonsentrasi dan menjalankan aktivitas.

Untuk mengatasinya, kita bisa merilekskan setiap otot dari ujung kepala hingga kaki. Lakukanlah hal-hal yang membuat kita senang, misalnya Jalan-jalan, jogging, atau berenang, sehingga kecemasan itu perlahan-lahan hilang.

4. Bertekad untuk berubah

Cemas bisa saja menjebak kita untuk terus merasa tertekan. Siklus ini tak akan berhenti jika tidak dihentikan. Maka dari itu, kita harus mulai bangkit dan mencari tahu pemicu dari rasa cemas.

Setelah mengidentifikasi penyebabnya, kita bisa mulai bergerak untuk menanggulanginya. Misalnya, saat khawatir dengan nilai yang buruk, kita bisa mengajak teman untuk belajar bersama.

5. Mencari bantuan

Kecemasan biasanya akan terus berputar-putar jika kita membiarkannya. Cobalah untuk menghubungi teman dekat hingga profesional yang bisa membantu kita bercerita.

Hanya dengan mengungkapkannya, terkadang hal itu bisa melepas kecemasan. Pikiran pun akan tenang dan tubuh menjadi rileks setelah kita berhasil mendapat dukungan dari orang lain.

Cerita Teman Asa mengatasi rasa cemasnya juga bisa kamu dengarkan melalui siniar Anyaman Jiwa di Spotify atau akses melalui tautan berikut https://dik.si/aj_kecemasan. Tak hanya itu, ada banyak kisah dan informasi lainnya seputar kesehatan mental di siniar Anyaman Jiwa.

Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbaru yang tayang pada Rabu dan Jumat!

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/29/153424720/mengatasi-cemas-akan-masa-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke