Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui Gejala dan Pencegahan Penyakit Jantung pada Lansia

KOMPAS.com - Tidak dapat dipungkiri jika orang-orang yang sudah lanjut usia atau lansia kerap memiliki berbagai macam keluhan terkait kondisi kesehatan mereka.

Hal ini biasanya disebabkan karena seiring bertambahnya usia, sistem tubuh kita akan menurun secara keseluruhan, mulai dari otot-otot hingga ke saraf.

Itulah juga yang menyebabkan lansia akan mengalami penyakit kronis, salah satunya penyakit jantung.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr Badai Bhatara Tiksnadi, Sp.JP(K), MM, seiring dengan bertambahnya usia, memang ada penurunan fungsi organ jantung dan pembuluh darah.

"Untuk jantung itu kekuatannya akan berkurang, sementara di pembuluh darah itu terjadi perlemakan, penebalan, dan kalsifikasi," terangnya dalam webinar Entrasol yang bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Minggu (29/5/2022).

"Akhirnya, aterus klerosis atau perlemakan di pembuluh darah bisa mencetuskan penyumbatan dan kekurangan oksigen di otot jantung yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung," sambung dia.

Ada pun data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019 menyebutkan, paling banyak penyebab kematian itu adalah penyakit jantung iskemik.

"Dalam satu tahun itu 8,9 juta orang meninggal karena penyakit jantung, kemudian nomor dua stroke, baru selanjutnya penyakit yang lain seperti kanker," kata Dr Badai.

"Kalau terkait dengan lansia, saya juga coba eksplor itu 4,6 persen kematian karena jantung di usia 60 ke atas dan itu belum ketahuan penyakit ya," lanjut dia.

Gejala-gejalanya

Gejala penyakit jantung pada lansia sebenarnya hampir sama dengan orang-orang di usia lain. Perbedaan yang paling mencolok mungkin pada keluhan yang diderita.

Dokter Badai mengungkapkan bahwa untuk lansia, keluhan yang diderita biasanya akan lebih banyak.

Apalagi, jika ada perlemakan di pembuluh darah dan ada penyumbatan sebanyak 70-90 persen, maka keluhan yang paling sering dirasakan itu adalah nyeri dada karena oksigennya berkurang.

"Nyeri dada juga bisa disebabkan karena otot jantung dalam metabolismenya akan menghasilkan laktat," ujarnya.

"Kemudian keluhan yang lain itu bisa dari penyakit komplikasi, sehingga membuat jantung menjadi lebih lemah dan cairan bisa mengumpul di paru-paru yang menyebabkan sesak napas."

"Kalau sampai sel elektriknya terganggu, keluhannya adalah jantung berdebar-debar karena ada komplikasi aritmia. Kalau sangat berat, misalnya penyumbatan di pangkal, itu akan menyebabkan kematian secara mendadak (sudden death)," jelas dia.

Di samping itu semua, ada pula gejala lainnya yang juga bisa ditandai dengan nyeri di bagian ulu hati dan rasa pegal di leher hingga menyebar ke tangan kiri.

Cara mencegahnya

Menurt Dr Badai, untuk pencegahannya itu ada dua cara yakni primer dan sekunder.

Pencegahan primer biasanya dilakukan sebelum terkena penyakit jantung. Jadi, sebelum terkena pun kita harus mengantisipasinya dengan langkah-langkah pencegahan.

Sedangkan pencegahan sekunder berarti penyakitnya sudah ada dan kita harus mencegahnya supaya tidak bertambah berat.

"Baik primer maupun sekunder itu membutuhkan nutrisi dan olahraga. Makanya, kita membutuhkan diet yang seimbang dan olahraga yang rutin," terangnya.

"Seperti jargon dari kemenkes itu kan kalau mencegah itu cerdik. C itu cek kesehatan secara teratur, kalau belum ada keluhan yang harus dicek jangan menunggu harus ada keluhan dulu."

"E itu enyahkan rokok. R itu rajin olahraga secara teratur, tidak bisa hanya olahraga tertentu saja atau dilakukan dalam sekali waktu saja. D itu diet seimbang. I itu istirahat yang cukup. K itu kendalikan dan kelola stres dengan baik," jelas dia.

Dokter Badai pun menambahkan, terkait dengan diet, telah banyak bukti dari penelitian yang bermunculan dan menyatakan bahwa diet yang sehat dan tepat dapat mencegah kita, khususnya lansia, dari penyakit jantung.

"Jadi diet sehat itu harus seimbang, mulai dari jumlah kalori, keseimbangan karbohidrat, protein, dan lemaknya juga harus sesuai. Selain itu, perbanyak juga lemak baik dan serat," saran dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/30/110443520/ketahui-gejala-dan-pencegahan-penyakit-jantung-pada-lansia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke