Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Diam dan Tak Melawan Saat Mengalami Pelecehan Seksual?

KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang mempertanyakan kenapa korban pelecehan seksual cenderung diam dan tidak melawan?

Pertanyaan seperti itu bisa dikatakan menjadi respons pertama yang paling sering kita dengar ketika ada seseorang yang cerita telah menjadi korban pelecehan.

Seperti yang terjadi pada sebuah video pria masturbasi di kereta rel listrik (KRL) yang viral di Twitter baru-baru ini.

Wanita yang diketahui menjadi korban pelecehan seksual itu masih bisa merekam aksi masturbasi seorang pria yang duduk di depannya dengan kamera ponsel.

Mungkin ada alasan tertentu saat dia memutuskan untuk merekam kejadian tersebut. Misalnya, agar viral dan menjadi sorotan publik.

Tapi dalam situasi ini, kemungkinan tidak semua orang bisa melakukan hal serupa. Tak jarang, yang terjadi hanya diam dan tidak melawan.

Memang, secara psikologis, menerima perlakuan seperti pelecehan seksual tidak semudah yang dibayangkan.

Ikhsan Bella Persada, M. Psi., psikolog klinis dari situs konseling online yang berbasis di Jakarta mengatakan, kondisi tersebut bisa terjadi karena secara naluri, manusia memiliki respons fight dan freeze ketika seseorang berhadapan dalam situasi tertentu.

"Dalam kasus ini, ada yang terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa, ini merupakan respons dari freeze," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2022).

Respons freeze biasanya dialami ketika seseorang berhadapan pada situasi yang tidak biasa dan menimbulkan perasaan takut dan panik secara cepat.

Sementara itu, otak masih memproses semua informasi yang dilihat dan dirasakan. Sehingga dibutuhkan waktu tertentu untuk bisa mencerna semua keadaan secara sadar.

"Oleh karena itu kita terdiam, dan beberapa saat baru menunjukkan emosi." kata Ikhsan.

Menurut dia, kondisi seseorang yang terdiam dan tidak melawan ketika menerima pelecehan adalah respons yang wajar.

Pasalnya, tidak semua orang bisa dengan cepat berpikir dan cepat menilai situasi yang terjadi di sekitarnya.

Cara menghadapi pelecehan seksual

Agar bisa keluar dengan cepat dari kondisi freeze yang membuat kita tidak melawan ketika menerima tindak pelecehan, Ikhsan menyebutkan ada beberapa kiat yang bisa dilakukan.

Cara pertama adalah dengan melakukan latihan pernapasan. Hal ini dapat membantu untuk cepat berpikir jernih ketika menerima perlakuan yang tidak menyenangkan.

"Tarik napas dari hidung dan hembuskan perlahan dari mulut. Ini membantu menurunkan ketegangan pada tubuh dan pikiran," kata dia.

Setelah perasaan jauh lebih tenang, kita dapat memfokuskan untuk menggunakan panca indra kita seperti peraba, perasa, penciuman dan penglihatan agar kita cepat kembali aware dengan situasi yang terjadi di sekitar.

Dengan cara tersebut, kita dapat mengembalikan pikiran untuk bisa berpikir jernih dan bertindak sebagaimana mestinya ketika mendapat perlakuan tidak menyenangkan.

"Kita bisa mengabaikan atau meninggalkannya pergi tanpa menunjukkan ekspresi takut atau jijik."

"Karena ketika kita berteriak atau (terlihat) takut, dalam pikiran orang eksibisionis akan menganggap respons kita itu sebagai bentuk minat seksualnya," sambung Ikhsan.

Selain itu, kita juga dapat mengubah posisi kita dan menunjukkan seolah kita tidak tertarik dengan tindak asusila yang dilakukannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/05/090000220/kenapa-diam-dan-tak-melawan-saat-mengalami-pelecehan-seksual-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke