Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Tips Berbelanja Bahan Makanan untuk Mengurangi Limbah

KOMPAS.com - Tanpa disadari kita pasti pernah membuang bahan makanan di rumah karena mungkin sudah tidak segar atau tidak dapat digunakan lagi.

Sayangnya, kebiasaan ini tidak hanya membuat kita lebih boros, tetapi juga bisa berkontribusi pada limbah rumah tangga yang berpotensi mencemari lingkungan.

Nah, dalam mengurangi masalah limbah ini, kita sebenarnya bisa memulainya dengan menerapkan kebiasaan berbelanja secara efektif agar bahan makanan tetap bisa dipakai tanpa harus dibuang.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak beberapa tips berbelanja bahan makanan  untuk mengurangi limbah berikut ini.

1. Jangan membeli makanan yang sudah jadi

Menghindari produk makanan yang sudah jadi bisa membantu kita menghemat uang dan membatasi pemborosan makanan.

"Harga biasanya akan meningkat secara eksponensial setiap kali orang-orang menjual makanan yang sudah jadi," kata profesor studi nutrisi dan makanan di Montclair State University, di New Jersey, Charles Feldman, PhD.

Di samping itu, Feldman juga mengatakan bahwa swalayan atau tempat yang menjual makanan jadi biasanya menawarkan makanan dengan tanggal kedaluwarsa yang singkat, sehingga bila tidak kita harus membuangnya.

2. Berbelanja makanan utuh

Alih-alih membeli bahan makanan hanya bagian per bagian, sebaiknya kita memilih bahan makanan yang utuh.

Misalnya, kita bisa membeli ayam utuh atau memang potongan yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi berbagai macam hidangan.

"Ayam utuh atau bagian-bagiannya dapat digunakan secara silang dalam berbagai olahan yang berbeda," jelas Feldman.

"Jadi, kita bisa makan dada ayam satu hari, salad ayam di hari berikutnya, dan kaldu atau sup di hari berikutnya, sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia," sambung dia.

3. Membeli bahan makanan lokal pada musimnya

Pendiri San Diego Markets dan The Farmers Market Pros, Feldman dan Catt Fields White selalu merekomendasikan orang-orang untuk membeli bahan makanan lokal pada musimnya untuk mendapatkan harga dan kesegaran yang optimal.

Keuntungan lain dengan menggunakan metode ini adalah kita juga dapat menghemat uang yang lebih besar.

"Ketika setiap petani lokal baru saja memanen bahan makanan seperti buah dan sayur, maka harganya akan lebih rendah daripada ketika makanan itu dijual bukan pada musimnya," kata Fields White.

Terbayang kan betapa harga mangga bisa lebih murah saat musim berbuah, dan menjadi mahal ketika sudah lewat masa panennya.

"Petani juga biasanya memetik dan mengemas produk mereka beberapa jam atau beberapa hari sebelum dipasarkan, sehingga akan segar lebih lama di kulkas jika kita membelinya langsung," ujar dia.

4. Menyimpan catatan belanja

Feldman juga menyarankan untuk menyimpan catatan tentang kebiasaan belanja kita dan menggunakannya setiap minggu.

"Kebanyakan orang tidak tahu apa yang akan mereka makan keesokan harinya atau bahkan pada hari yang sama," katanya.

"Hal ini menyebabkan pembelian makanan yang berlebihan dan pemborosan hingga 30 persen atau lebih per rumah tangga rata-rata," ungkap dia.

Dengan mencatat riwayat pembelian dan kebiasaan belanja, kita dapat menyesuaikan bahan makanan berdasarkan kebutuhan kita yang sebenarnya.

5. Membeli bahan makanan dalam jumlah yang lebih kecil

Jika kita menyadari bahwa beberapa bahan makanan dapat dengan mudah rusak, maka kita perlu memilih yang kita butuhkan saja dan berbelanja dalam jumlah sesuai kebutuhan.

Fields White mencatat bahwa salah satu hal menarik yang bisa kita dapatkan ketika berbelanja di pasar lokal langsung dari petani, kita bisa membeli bahan makanan dengan jumlah yang sesuai kebutuhan.

Jadi, kita dapat membeli hanya satu bawang bombay kecil dan hanya beberapa kentang. Itu tidak hanya menghilangkan limbah bahan makanan, tetapi juga kemasan makanan.

6. Membuat perencanaan makan

Para ahli sepakat bahwa strategi terbaik untuk berbelanja secara cerdas dan menghindari pemborosan makanan adalah dengan membuat perencanaan makan.

Feldman merekomendasikan untuk menjadwalkan makanan yang berbeda setiap hari selama dua atau tiga minggu, kemudian mengulangi rencana tersebut.

"Ini akan memungkinkan makanan yang bervariasi dan kita juga dapat merencanakan pembelian berdasarkan kebutuhan," terangnya.

Dan dari sana, kita bisa mencatat apa yang tidak dimakan atau terbuang untuk mengurangi biaya belanja bahan makanan, pemborosan, dan praktik tidak berkelanjutan lainnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/06/191919620/6-tips-berbelanja-bahan-makanan-untuk-mengurangi-limbah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke