Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Kuliner Indonesia Ludes Diserbu Warga Portugal...

Ya, perempuan warga Lisabon, Portugal itu adalah alumni program Darmasiswa di Institut Seni Indonesia, Denpasar. 

Jadi, tak heran jika kuliner Indonesia bukanlah hal yang asing lagi bagi Vanessa.

"Tahun lalu saya datang, dan ini hari yang saya tunggu-tunggu untuk kembali menikmati makanan Indonesia."

"Saya sudah mencicipi banyak makanan, seperti sate dan rendang," kata Vanessa dengan nada gembira.

Vanessa adalah salah satu dari sekitar 400an warga Portugal yang memadati acara Mercado Culinário Indonésio 2022 pada Sabtu (18/6/2022).

Mercado Culinário Indonésio merupakan terjemahan bahasa Portugis yang artinya “Pasar Kuliner Indonesia”.

Ajang ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan kekayaan gastronomi serta produk Indonesia di Portugal.

Di sepanjang acara, tersedia beragam jajanan khas Nusantara yang disajikan oleh masyarakat Indonesia. Sebutlah sate, nasi goreng, dan rendang laris terjual dalam waktu sekejap.

Sebab, momen ini pun menjadi kesempatan -khusunya bagi diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh Portugal, untuk kembali bertemu.

Ratih -misalnya. Dia tinggal di Kota Figueira da Foz dan rela menempuh jarak hampir 200 kilometer ke Lisabon, demi mengikuti acara ini, dan bertemu sesama untuk bertemu komunitas Indonesia.

"Saya senang sekali bisa hadir di Mercado kali ini, pengunjungnya sangat ramai dan didukung oleh suguhan penampilan yang unik dan menarik," kata Ratih.

Pada kesempatan kali ini, KBRI Lisabon mempromosikan sekitar 30 jenis masakan khas Indonesia.

Ada sate ayam, bakso, nasi goreng, mie goreng, rendang, nasi uduk dan nasi liwet.

Tidak ketinggalan jajanan pasar kebanggaan seperti tahu isi, bubur ketan hitam, piscok, risoles, aneka lumpia, dan beberapa ragam lainnya.

Tidak hanya menikmati sajian kuliner, para pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai pertunjukan musik, dan tarian tradisional.

Ada pula demo masak nasi goreng, dan penampilan angklung oleh gabungan anak Indonesia dan Portugis.

Salah satu penampil yaitu João Oliveira membawakan musikalisasi puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono.

João Oliveira adalah alumni BSBI dan peserta kelas bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI Lisabon.

"Saya sangat berterima kasih telah diberi kesempatan untuk menampilkan puisi dengan gitar akustik sebagai praktek bahasa Indonesia di depan publik," kata dia.

Salah satu penampilan lain yang juga memukau pengunjung adalah permainan angklung oleh gabungan anak-anak Indonesia dan Portugis.

Walau baru memelajari cara memainkan angklung pada saat acara ini, performa dan kolaborasi yang disuguhkan mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton.

"Citra Indonesia telah tertanam dengan baik di Portugal. Tugas kita adalah terus memanfaatkan citra positif ini, salah satunya melalui kuliner."

Demikian kata Duta Besar Rudy Alfonso menanggapi tentang berlangsungnya acara tersebut.

"Meski sifatnya sederhana, namun saya yakin dapat memberikan dampak yang besar untuk masuknya berbagai produk Indonesia ke Portugal," sambung dia.

Selain itu, Rudy berharap kuliner Indonesia dapat semakin dikenal, hingga suatu saat dapat disajikan di restoran-restoran di Portugal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/19/060000320/ketika-kuliner-indonesia-ludes-diserbu-warga-portugal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke