Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Revenge Bedtime Procrastination", Korbankan Jam Tidur demi Kesenangan

Kebiasaan begadang demi kesenangan ini rupanya menjadi fenomena tersendiri di kalangan banyak orang.

Dikutip dari Very Well Mind, perilaku ini disebut dengan revenge bedtime procrastination alias menunda waktu tidur demi bisa bersantai dan mendapatkan hiburan.

Hal ini biasanya dilakukan oleh orang yang tidak memiliki waktu luang di siang hari untuk mendapatkan kesenangan, karena aktivitasnya yang padat.

Revenge bedtime procrastination memang membuat hati kita senang karena mendapatkan hiburan namun tidak dianjurkan oleh para ahli.

Institusi Sleep Foundation menyatakan mengurangi jam tidur memiliki efek negatif yang signifikan pada kesehatan mental, fisik, dan emosional dengan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang.

Tanda-tanda revenge bedtime procrastination

Istilah revenge bedtime procrastination pertama kali muncul dalam salah satu karya ilmiah pada tahun 2014.

Awalnya dipakai untuk menggambarkan orang-orang yang bekerja 12 jam sehari rela mengorbankan waktu yang seharusnya menjadi jam tidurnya untuk bersenang-senang.

Kini, banyak orang melakukannya karena merasa tak punya waktu senggang di siang hari untuk mendapatkan hiburan.

Seringkali, pelakunya tidak sadar terjebak dalam perilaku ini karena melakukannya dengan sukarela.

Awalnya, kita melakukannya dengan tindakan kecil saja seperti menyisihkan waktu di malam hari untuk nonton drama atau bermedia sosial.

Durasi yang awalnya hanya 10-15 menit kemudian berkembang menjadi berjam-jam karena kita keasyikan.

Tanpa disadari, waktu sudah menunjukkan dini hari dan kita sudah kehilangan momen tidur yang amat berharga sekaligus penting untuk tubuh.

Para orangtua yang sibuk mengasuh anaknya sehingga tak punya waktu untuk diri sendiri juga kerap melakukannya dengan dalih 'me time'.

Untuk memastikan apakah kita secara tidak sadar melakukanya, berikut tiga tanda-tandanya menurut Sleep Foudation:

Sikap menunda-nunda ini juga hanya berlaku untuk jam tidur, bukan pada konteks lain seperti pekerjaan atau urusan dengan orang lain.

Orang-orang yang melakukan revenge bedtime procrastination umumnya ingin mendapatkan tidur yang cukup, tetapi gagal melakukannya.

Salah satu penyebabnya adalah kegagalan dalam pengaturan diri atau pengendalian diri, yang memang sedang dalam titik terendah.

Beberapa orang mungkin secara alami cenderung menunda-nunda jam tidur, termasuk ketika memang menjelang waktunya.

Padahal perilaku ini akan memicu berbagai dampak baik kesehata fisik maupun mental seperti tekanan darah tinggi, risiko serangan jantung, depresi, kecemasan hingga kenaikan berat badan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/20/155945320/revenge-bedtime-procrastination-korbankan-jam-tidur-demi-kesenangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke