Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Latihan Pernapasan Selama Masa Pemulihan Covid-19

Sehingga, wajar saja jika beberapa pasien merasa lega saat melakukan latihan pernapasan sebagai bagian terapeutik dari pemulihan.

Kepala bagian kedokteran paru di Lenox Hill Hospital di New York City, Dr Bushra Mina, MD, mengatakan, latihan pernapasan ini dapat meningkatkan daya tahan dan fungsi paru-paru.

Selain itu, latihan pernapasan juga mampu mengatasi kelelahan yang semuanya dapat diakibatkan oleh infeksi Covid-19.

Beberapa ahli pun mengungkapkan bahwa latihan pernapasan juga dapat menjadi cara yang baik untuk membuat orang-orang tetap sehat, terlepas mereka pernah terkena Covid-19 atau tidak.

"Kami ingin pasien tidak hanya mengambil napas dalam-dalam sesekali, tetapi juga melakukan latihan rutin," kata Dr Mina.

"Bahkan, bagi orang yang belum pernah menderita Covid-19, latihan pernapasan yang tepat bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan peluang untuk tetap sehat," sambung dia.

Ada pun sebuah penelitian pada November 2021 yang diterbitkan dalam jurnal peer-review, Clinical Rehabilitation, melihat efek dari latihan pernapasan dan latihan kekuatan selama 14 hari di antara 77 pasien yang memiliki Covid-19 aktif.

Latihan pernapasan terbukti sangat efektif untuk meningkatkan kapasitas aerobik dan kemampuan untuk terlibat dalam aktivitas kardiovaskular.

Latihan pernapasan diafragma

Ini adalah salah satu jenis latihan pernapasan dari diafragma yang berada di daerah perut.

Menurut profesor kedokteran di divisi perawatan kritis paru di Johns Hopkins Medicine di Baltimore, Dr William Checkley, paru-paru tidak memiliki otot bawaan untuk membantu pergerakan udara masuk dan keluar.

Sebaliknya, paru-paru mengandalkan diafragma, yang merupakan otot tepat di bawah paru-paru.

"Pernapasan diafragma berfungsi membantu otot-otot aksesori untuk memperluas tulang rusuk. Ini juga dapat memberi sinyal pada otak untuk menenangkan kita," kata Dr Checkley.

Bagi orang yang merasa stres, cemas atau memiliki penyakit paru-paru, kebanyakan dari mereka memiliki pola pernapasan yang lebih banyak di dada bagian atas dan keluar melalui mulut.

Maka dari itu, bernapas dari perut bisa membantu menarik kita keluar dari reaksi ini.

Cara melakukannya

Jenis latihan pernapasan ini sebenarnya cukup sederhana untuk dilakukan, tetapi bisa membutuhkan beberapa langkah yang perlu diikuti.

Berbaring

Langkah pertama, mulai berbaring telentang dengan kepala ditinggikan dan lutut ditopang.

Kemudian, letakkan satu tangan di perut dan tangan lainnya di dada yang dilanjutkan dengan bernapas dalam-dalam melalui hidung.

"Hidung bertindak sebagai alat penyaringan dan pelembap udara," ungkap seorang terapis kardiovaskular dan paru di Charlottesville, VA, Talia Pollok, DPT.

"Hidung kita memiliki rambut halus dan silia kecil yang akan menjebak partikel kecil seperti alergen musiman."

"Dengan pelembapan, memungkinkan udara masuk ke paru-paru dan menyebar dengan cara yang lebih efisien," lanjut dia.

Membuang napas dari mulut

Langkah kedua yang harus dilakukan adalah membuang napas melalui mulut.

Menurut American Lung Association, menghembuskan napas itu harus memakan waktu 2-3 kali lebih lama dari menghirup.

Saat melakukannya, tangan di perut harus naik dan turun ketika diafragma mengembang dan berkontraksi dengan setiap napas. Namun, tangan di dada harus tetap diam.

Duduk dan berdiri

Selanjutnya, langkah ketiga, kita dapat melakukan latihan ini dengan duduk, lalu berdiri.

Setelah itu kita bisa menggabungkannya ke dalam gerakan. Dengan kata lain, mulailah perlahan dan naik secara bertahap.


Pursed lip breathing

Pursed lip breathing (PLB) sering digunakan pada orang dengan kondisi paru-paru kronis seperti emfisema yang mencoba mengendalikan sesak napas.

Teknik bernapas ini biasanya dilakukan dengan cara menarik napas melalui hidung seperti yang kita lakukan dengan pernapasan perut, lalu rapatkan bibir dan hembuskan napas melalui mulut.

"Ini membantu menciptakan tekanan balik positif dan mengeluarkan udara dari paru-paru dengan lebih mudah," kata Pollok.

Di samping itu, bersenandung saat kita sedang mengeluarkan napas juga dapat membantu melebarkan sinus, sehingga memudahkan oksigen dari udara untuk bersirkulasi ke seluruh tubuh.

Tidak bisa mencegah Covid-19

Meskipun latihan pernapasan sangat penting untuk dilakukan dalam masa pemulihan, tapi sejauh ini tidak ada bukti bahwa latihan pernapasan dapat mencegah infeksi Covid-19.

Kendati demikian, latihan pernapasan tetap dapat meningkatkan kesehatan paru-paru dan kesehatan seluruh tubuh kita selama pandemi Covid-19.

"Bantuan lain untuk tetap sehat adalah dengan melakukan latihan aerobik secara teratur untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko sakit secara umum," ungkap Dr Mina.

"Latihan itu bisa sesederhana berjalan-jalan, mengayuh sepeda stasioner, atau menaiki tangga," saran dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/23/160458420/tips-latihan-pernapasan-selama-masa-pemulihan-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke