Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Ganja Medis dalam Pengobatan Pasien Cerebral Palsy

KOMPAS.com - Aksi seorang ibu di Car Free Day Jakarta, Minggu, 26 Juni 2022 menarik simpati publik setelah fotonya diunggah oleh penyanyi Andien Aisyah.

Ibu tersebut membawa sebuah papan ditemani suami dan anaknya. Pada papan putih itu terlihat tulisan berbunyi "Tolong anakku butuh ganja medis".

Wanita ini berjalan dari bundaran Hotel Indonesia (HI), dan berhenti di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

Mengenal cerebral palsy

Mengutip laman NHS, cerebral palsy adalah kelainan atau gangguan yang memengaruhi kemampuan otot seseorang, gerakan hingga koordinasi tubuh.

Kelainan ini disebabkan adanya masalah di otak yang berkembang sebelum, selama atau setelah lahir.

Pada kasus sebelum anak lahir, pada umumnya cerebral palsy dapat berkembang akibat berkurangnya suplai darah atau oksigen.

Hal itu bisa dipengaruhi oleh infeksi menular yang diderita ibu selama kehamilan, seperti cacar air atau toksoplasmosis.

Beberapa masalah di otak selama atau setelah kelahiran juga dapat menjadi penyebab cerebral palsy, di antaranya sesak napas yang membuat otak tidak tersuplai oksigen dengan baik.

Infeksi otak seperti meningitis, cedera kepala serius, tersedak hingga otak mengalami kekurangan suplai oksigen, kadar gula darah yang sangat rendah dan stroke.

Tanda dan gejala cerebral palsy dapat muncul selama masa bayi atau prasekolah.

Penderitanya secara umum mengalami gangguan gerakan yang berhubungan dengan refleks berlebih dan memengaruhi kelenturan tubuh.

Selain itu, penderita cerebral palsy kerap memiliki postur tubuh yang tidak biasa, gerakan yang tidak disengaja, kesulitan menelan, epilepsi, pandangan tidak fokus, tidak dapat berjalan stabil dan beberapa kombinasi lainnya.

Pengaruh gangguan tersebut pada fungsi tubuh dapat bervariasi.

Beberapa orang dengan cerebral palsy dapat berjalan, sementara yang lain membutuhkan bantuan seperti kursi roda.

Dalam hal ini, sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang cepat untuk memantau sejauh mana cerebral palsy memengaruhi gangguan gerakan hingga keterlambatan tumbuh kembang anak.

Segera hubungi dokter jika memiliki kekhawatiran pada anak dengan cerebral palsy, karena pengobatan atau terapi sejak dini dapat memperbaiki gangguan yang dialami pasien.

Melansir laman Cerebral Palsy Guidance, Santi membutuhkan ganja medis karena di Indonesia obat terapi tersebut belum dilegalkan, sehingga dia tak bisa mengakses obat tersebut.

Padahal, pada pasien cerebral palsy, terapi dari ganja medis dapat berguna dalam mengelola salah satu gejala parah, yaitu epilepsi.

Penelitian tentang penggunaan ganja medis pada pasien cerebral palsy memang masih terbatas.

Namun, beberapa penelitian terdahulu membuktikan, ganja medis memberikan sejumlah manfaat, termasuk pengendalian rasa sakit, mengurangi gerakan kejang dan beberapa khasiat lainnya.

Kesimpulan ini pula yang didapat dari penelitian di tahun 2011 dan diterbitkan oleh National Institutes of Health (NIH).

Sebanyak 83 orang dewasa dengan cerebral palsy mencoba berbagai 23 jenis obat pereda nyeri, termasuk CBD oil.

Studi tersebut melaporkan, penggunaan ganja medis ampuh dalam meredakan nyeri di sekitar punggung bawah, kaki, dan pinggul.

Selain itu, pada pasien spastic quadriplegia - bentuk cerebral palsy paling parah, gejala yang ditimbulkan mencakup gangguan ekstrem pada koordinasi otot, wajah, termasuk tubuh.

Pasien spastic quadriplegia tidak memiliki kemampuan untuk berjalan, berbicara hingga nyeri fisik menjadi masalah umum yang terjadi.

Pada penelitian yang diterbitkan NIH pada 2007 dan studi lain pada 2014, ganja medis terbukti efektif dalam mengurangi kejang otot yang mengakibatkan nyeri.

Sementara, minyak ganja atau minyak CBD disebutkan menjadi salah satu obat terapi yang efektif mengatasi nyeri kronis, kejang otot hingga epilepsi.

Namun dalam penggunaannya diperlukan rekomendasi hingga pengawasan dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/27/121607920/mengenal-ganja-medis-dalam-pengobatan-pasien-cerebral-palsy

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke