Boneka Seks Jadi Influencer di Instagram, Mengapa Bisa?

KOMPAS.com - Saat ini, nampaknya bukan hanya manusia saja yang bisa menjadi influencer di media sosial, tapi juga hewan peliharaan dan boneka seks.

Ya, boneka seks.

Benda yang didefinisikan Journal of Internet Medical Research sebagai boneka berbentuk manusia dari berbagai bahan dan digunakan untuk segala hal yang berhubungan dengan aktivitas seksual ini rupanya ikut menjadi primadona di media sosial seperti Instagram.

Meski tentu tidak bisa berbicara, para fotografer mengatur boneka-boneka ini sedemikian rupa agar dapat terlihat layaknya influencer pada umumnya.

Boneka seks atau sex doll sendiri sebenarnya telah ada sejak lama, dibuat sekitar abad ke-16 oleh pelaut Prancis dan Spanyol untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.

Boneka ini memiliki setidaknya satu lubang yang dapat dipenetrasi yang biasanya bisa dibersihkan dengan mudah.

Harganya pun beraneka ragam, dengan yang termurah memiliki fitur minimalis dan tidak terlalu mirip dengan manusia.

Nah meski fungsi utamanya merupakan pemuas kebutuhan seksual, saat ini boneka seks memiliki fungsi lain, seperti sebagai kekasih buatan, teman, dan tentu saja, influencer.

Pertanyaannya, mengapa ini bisa terjadi?

Nah menurut Input Magazine, hadirnya boneka seks sebagai influencer bermula dari tahun 2016.

Saat itu, seorang pengulas mainan seks di Amerika Serikat, T, membaca sebuah artikel tentang seorang wanita yang melakukan bedah plastik agar terlihat seperti sebuah boneka seks.

Inilah yang memberinya ide.

T ingin melihat apakah boneka seks miliknya, Celestina, dapat mengalahkan kepopuleran wanita yang ingin meniru boneka seks itu.

Selain itu, T juga ingin menunjukkan dampak positif boneka seks pada kehidupan pasangannya. Inilah yang memulai gerakan boneka seks sebagai influencer.

Saat ini, Celestina yang dalam akun Instagram miliknya memperkenalkan diri sebagai model, koresponden berita untuk TFM News, pecinta dunia cosplay, dan seorang advokat untuk boneka seks dan robot ini telah memiliki lebih dari 3.000 follower.

Apa yang membuat boneka seks terkenal?

Tidak perlu menjadi seorang pecandu media sosial untuk memahami bahwa ribuan follower tidak sama dengan ketenaran.

Namun dalam komunitas boneka seks, model-model seperti Celestina merupakan bintang besar.

Nah dengan status selebritasnya itu, tentu ada kesempatan untuk menghasilkan uang.

Misalnya saja, boneka seks bernama Alita di Instagram. Kita bisa melihatnya menjadi model pakaian, melakukan lip-sync, dan masih banyak lagi.

Ada pula Tasha, boneka seks yang menawarkan konten Instagram yang lebih provokatif dan eksplisit.

Kendati demikian, boneka seks belum dikatakan mencapai ketenaran nyata jika belum menghiasi sampul CoverDoll, semacam majalan Playboy bagi komunitas ini.

Seni fotografi boneka seks

Meski terlihat mudah, rupanya memotret boneka, termasuk boneka seks memiliki seninya sendiri. Bahkan, seni fotografi boneka seks memiliki sejarah yang cukup panjang.

Setelah ditelusuri, fotografi boneka seks ini berkembang dari sebuah situs yang telah eksis sejak 20 tahun lalu, The Doll Forum. Di situs ini, komunitas mainan seks membicarakan berbagai macam topik, termasuk fotografi.

Menggabungkan fotografi tradisional, unggahan di media sosial, dan bahkan deepfake (mengganti wujud orang lain dalam sebuah video), para anggota forum terssebut menghidupkan boneka seks miliknya.

Pemotretan pun bisa memakan waktu berjam-jam karena boneka ini cukup berat dan mahal, serta membutuhkan pembersihan dan perawatan rutin.

Tak hanya itu, membuat kulit sintetis boneka terlihat realistis dan ekspresi wajah boneka yang terlihat nyata juga merupakan tantangan tersendiri.

Apalagi, mengandalkan aplikasi seperti FaceTune tidak selalu memberikan hasil yang maksimal.

Intinya, influencer boneka seks ini menonjolkan kepribadiannya masing-masing sambil tetap menunjukkan ada dampak positif darinya bagi kehidupan pemiliknya.

Belum lagi, ada uang yang dihasilkan dari konten yang dibuatnya.

Jadi, tak mengherankan bila tren influencer boneka seks ini terus berlanjut.