Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gejalanya Mirip, Sindrom Ramsay Hunt Sering Dikira Bell's Palsy

KOMPAS.com - Sindrom Ramsay Hunt seperti yang dialami Justin Bieber seringkali dikaitkan dengan penyakit Bell's Palsy.

Keduanya memang memiliki gejala yang mirip, yaitu bisa mengakibatkan kelumpuhan di sebagian area wajah.

Tapi sebenarnya, sindrom Ramsay Hunt dan Bell's Palsy adalah jenis penyakit yang berbeda.

Perbedaan keduanya penting untuk diketahui pasien dalam mendapatkan penanganan medis yang tepat, serta sejumlah penerapan anjuran yang ditetapkan oleh dokter.

“Meski sama-sama menyebabkan kelumpuhan pada separuh wajah, namun Bell’s Palsy disebabkan karena adanya peradangan pada saraf yang mengendalikan otot wajah.

"Kondisi ini diduga karena adanya infeksi virus, infeksi telinga tengah dan penyakit lyme."

Demikian jelas Dokter Tuti Suwirno Zacharia, Sp.S dari Eka Hospital, BSD dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Gejala sindrom Ramsay Hunt

Sindrom Ramsay Hunt merupakan penyakit akibat komplikasi cacar api atau biasa disebut herpes zoster yang disebabkan virus cacar air atau cacar api bernama varicella-zoster.

Virus ini diyakini menginfeksi saraf wajah yang terletak dekat telinga bagian dalam.

Dampak lain dari infeksi tersebut dapat mengakibatkan beberapa gejala seperti ruam kemerahan yang terasa nyeri, bintil berisi cairan di dalam atau sekitar telinga.

Begitu pula pada bagian telinga merasa sakit, pendengaran memburuk hingga berdengung, vertigo, perubahan indra pengecap hingga mata kering.

Beberapa orang juga dilaporkan mengalami kondisi lumpuh pada sebagian wajahnya seperti Justin Bieber, karena virus sudah sampai ditahap mengiritasi sistem saraf.

Pada kasus Ramsay Hunt, biasanya terjadi pada pasien yang sudah sembuh dari cacar api atau cacar air.

Akan tetapi, sisa virusnya yang masih terdapat di dalam sistem saraf dan berada di fase "tertidur", bisa saja menyerang tubuh ketika imun sedang lemah. 

"Virus dapat kembali aktif dan menyebabkan gejala sindrom Ramsay Hunt”, jelasnya.

Menurut dokter Tuti, berbagai gejala yang mirip dengan Ramsay Hunt membuat sindrom itu kerap dikaitkan dengan Bell's Palsy.

Padahal, Bell’s Palsy merupakan kelumpuhan pada salah satu sisi otot wajah yang membuat salah satu sisinya tampak merosot secara tiba-tiba.

Kelumpuhan sebagian wajah tersebut membuat penderita sulit tersenyum dengan simetris.

"Pasien Bell's Palsy juga akan mengalami mata berair serta mengiler yang berlangsung kurang lebih selama 6 bulan setelah menjalani perawatan," tambahnya.

Meski demikian, penyebabnya bukanlah virus cacar. Kelumpuhan wajah pada Bell's Palsy disebabkan oleh peradangan infeksi virus yang diduga virus herpes, infeksi telinga tengah akibat bakteri dan penyakit lyme.

Di antara kelumpuhan wajah akibat penyakit Bell's Palsy atau Sindrom Ramsay Hunt, kondisi tersebut tidak ada kaitannya sama sekali, begitu pula dengan gejala stroke.

Ketiganya benar-benar jenis masalah kesehatan yang berbeda, yang membutuhkan penanganan yang berbeda pula. 

Sebelum melakukan tindakan penanganan yang sesuai, dokter perlu memeriksakan kondisi pasien secara detail, sehingga mendapatkan diagnosis yang akurat.

“Penegakan diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, serta gejala lain yang dialami pasien," imbuh dokter Tuti.

Dengan melakukan pengobatan secara tepat dan cepat, hal itu memungkinkan kita dapat terhindar dari komplikasi jangka panjang.

Seperti kehilangan pendengaran permanen, kelumpuhan wajah permanen, kerusakan mata dan rasa sakit permanen pada area bekas cacar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/06/080000620/gejalanya-mirip-sindrom-ramsay-hunt-sering-dikira-bell-s-palsy

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke