Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Menghadapi Orang yang Selalu Memanfaatkan Kita?

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ikko Annata

KOMPAS.com - Menjalin hubungan antar manusia, baik dari lingkup pertemanan, percintaan, keluarga, atau sesama rekan kerja sejatinya adalah satu tujuan, yaitu terbentuknya kedamaian.

Namun, sering kali ketika kita berbuat baik kepada orang lain, perbuatan itu justru disalahgunakan oleh mereka yang hanya memanfaatkan kebaikan kita saja. Kamu pasti pernah merasakah hal ini 'kan? Tenang, kamu nggak sendiri kok!

Rizqa, Teman Manusia Asa, juga pernah mengalami hal yang sama. Bagaimana cara Rizqa mengatasinya? Simak insight menariknya lewat siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Sering Dimanfaatin Orang Lain”.

Rasa sedih pasti ada saat sadar orang yang sudah kita anggap sebagai teman, justru hanya memanfaatkan kebaikan atau kelebihan kita. Lalu, kita akan bertanya-tanya mengapa mereka tega melakukan itu?

“Waktu itu aku diminta teman untuk membantu tugasnya jam 2 pagi dengan alasan pada saat itu, cuma aku yang masih terjaga. Aku nggak enak hati kalau nolak,” ujar Rizqa.

Setelah tau jika ia hanya dimanfaatkan oleh temannya, ia sadar bahwa ia memang tidak tegas terhadap dirinya sendiri sehingga orang lain dengan mudah mempengaruhinya. Padahal jika dalam keadaan mendesak, ia harusnya bisa saja menolak permintaan temannya dengan memberikannya penjelasan yang baik.

Lantas, bagaimana cara menghadapi orang yang hanya ingin memanfaatkan kita?

Psikoterapis Emily Roberts dalam tulisannya mengatakan, setiap orang perlu belajar untuk menghargai diri mereka sendiri dan membiarkan orang lain mengambil keuntungan dari kita. Ketika kita berhenti membiarkan orang lain memanfaatkan kita, berarti kita sudah menghormati harga diri kita sendiri.

Ketika orang lain memanfaatkan kita, bisa jadi orang itu melakukannya dengan alasan; ingin menyakiti kita, perasaan putus asa dan keyakinan yang kuat bahwa kita tak pantas dihormati, serta membuat kita untuk bertindak tegas dan membela diri sendiri.

Asalan ketiga, mungkin akan membantu kita mengembangkan pikiran agar lebih menghargai diri sendiri, meski awalnya terasa tidak nyaman.

Cobalah Membuat Batasan yang Baik

Ingatkan diri kita bahwa tidak apa-apa untuk mengatakan “Tidak” kepada siapa pun, jika itu mengganggu tujuan, keyakinan, atau jadwal kita. Kita tidak harus menjadi orang yang selalu ada untuk siapa pun.

Kita bisa memberi tahu orang tersebut dengan baik, atau bersikap tegas jika dibutuhkan.

Berhenti Merasa Bersalah

Berhentilah merasa bersalah dengan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan diri kita. Kita tidak bertanggung jawab atas tindakan orang lain, jadi menyalahkan diri sendiri tentang sesuatu yang dilakukan orang lain adalah kontra produktif.

Hal tersebut justru akan membuat kita jauh dari kedamaian batin yang seharusnya layak didapatkan.

Carilah Lingkungan yang Mendukung

Mungkin sudah waktunya kita mengevaluasi kembali lingkup pertemanan yang dimiliki. Kita bisa memilih tiga sampai empat orang teman dekat yang mendukung, alih-alih memiliki selalu membutuhkan orang yang hanya mempedulikan diri mereka sendiri.

Langkah yang bisa dilakukan adalah membangun koneksi, mencari komunitas, dan dengan sengaja membangun hubungan baru.

Perilaku Asertif

Perilaku asertif adalah perilaku individu untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, atau pendapat sendiri secara tegas dan jujur, sesuai dengan kewenangan individu tanpa melanggar hak orang lain.

“Coba lakukan komunikasi asertif. Kalau kamu mau keluar dari lingkungan yang hanya memanfaatkan dirimu, coba menetapkan boundaries dan bersikap asertif,” tutup Rizqa.

Bincang seru mengenai kesehatan mental, mulai dari area pekerjaan, hubungan percintaan, dan juga sebagai makhluk sosial, bisa Anda dengarkan melalui siniar Anyaman Jiwa di Spotify. Episode “Sering Dimanfaatin Orang Lain” atau bisa didengarkan melalui tautan berikut https://dik.si/aj_dimanfaatin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/06/094717320/bagaimana-menghadapi-orang-yang-selalu-memanfaatkan-kita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke