Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Manfaat Jalan Kaki, Cara Mudah untuk Hidup Sehat

KOMPAS.com - Tidak perlu menyiksa diri sampai berlebihan untuk memulai kebiasaan hidup yang sehat.

Pasalnya dengan rutin berjalan kaki selama 30 menit, kita bisa merasakan tubuh yang lebih sehat dan bugar.

Aktivitas fisik yang satu ini memang bermanfaat membakar lemak sekaligus meningkatkan kesehatan mental dan emosional.

Bahkan jalan kaki juga mendatangkan sejumlah dampak baik bagi tubuh kita seperti yang berikut ini.

1. Meningkatkan kesehatan jantung

Siapa bilang penderita penyakit jantung tidak boleh berolahraga? Nyatanya mereka masih bisa melakukannya, seperti dengan berjalan.

Ya, olahraga tersebut terbukti menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke hingga 35 persen jika dilakukan selama 30 menit setiap hari.

Demikian fakta yang diungkap oleh Yayasan Jantung Nasional Australia.

Selain itu, jalan kaki membantu menjaga berat badan, metabolisme, tekanan darah, dan kolesterol.

Semuanya merupakan faktor risiko di balik penyakit jantung apabila tidak dicegah lebih awal.

"Tidak banyak orang yang mengenali jalan kaki sebagai olahraga yang sebenarnya."

Demikian penuturan spesialis nutrisi dan antipenuaan, Michael Lam MD, MPH, ABAAM, yang dilansir laman Eat This.

"Mungkin terlalu mudah, terlalu umum, terlalu menyenangkan, atau terlalu santai untuk dianggap sebagai bentuk olahraga yang serius," ujar dia.

2. Menurunkan stres

Secara umum olahraga punya manfaat untuk mengatasi stres. Misalnya dengan berjalan kaki yang dapat melepaskan endorfin.

Ada pun, endorfin merupakan zat kimia yang berguna meredakan rasa sakit dan stres.

"Endorfin berinteraksi dengan reseptor di otak dan membawa perasaan sejahtera," ujar Lam.

"(Jalan kaki ) juga meningkatkan percaya diri, toleransi rasa sakit, dan bahkan rasa euforia yang sering disebut sebagai 'runner's high'."

Manfaat berjalan kaki supaya kita merasa baik pernah dibuktikan peneliti dalam studi tahun 2018.

Studi tersebut mendapati satu kali jalan kaki selama 10 menit mampu meningkatkan suasana hati responden.

Psikolog klinis, Allison Grupski, Ph.D, mengatakan menjadi aktif memang memengaruhi otak untuk memproses neurotransmiter seperti dopamin.

3. Mengurangi depresi

Studi mendapati fakta, aktivitas fisik, termasuk jalan kaki, berguna untuk mengurangi depresi.

Perlu diketahui, depresi berbeda dengan stres meski keduanya sama-sama memengaruhi kondisi emosional.

Depresi merupakan gangguan pada mental yang bisa memengaruhi mood, pola tidur, konsentrasi, bahkan menyebabkan rasa mudah lelah.

Sementara stres disebabkan ketika kita mendapatkan tekanan yang tak kunjung henti dan bisa memengaruhi pikiran dan perasaan.

Nah, berkaitan dengan jalan kaki, depresi bisa diturunkan jika olahraga ini dilakukan tiga kali seminggu selama 40 menit.

Temuan tersebut didapati usai sebuah studi menjaring 121 responden wanita pascamenopause.

Studi lain menyebut jalan kaki cepat selama 2,5 jam per minggu dikaitkan dengan risiko depresi yang jauh lebih rendah.

"Depresi memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dan merupakan penyebab utama kecacatan di seluruh dunia."

Demikian penjelasan yang disampaikan Direktur Medis Pivot Onsite Innovations and Pivot Occupational Health, Brian Shinkle, DO.

4. Memperkuat persendian

Merupakan hal yang wajar jika sendi berisiko terganggu pergerakannya seiring pertambahan usia.

Maka dari itu, Shinkle menyarankan orang-orang untuk berjalan kaki guna mengurangi risiko osteoartritis.

Untuk diketahui, osteoartritis adalah bentuk radang sendi yang mempengaruhi persendian.

"Sebuah studi baru menunjukkan, jalan kaki dapat meningkatkan rasa sakit dan memperlambat perkembangan penyakit," kata Shinkle.

Peneliti pernah mendapati fakta kalau olahraga dengan jalan kaki mampu menurunkan nyeri lutut sebesar 40 persen.

Manfaat tersebut tentunya sulit dirasakan oleh orang-orang yang tidak rutin berjalan.

"Olahraga seperti berjalan kaki memiliki banyak manfaat kesehatan," kata Shinkle.

"Ini harus menjadi cara pencegahan dan pengobatan pertama untuk penyakit sendi yang sifatnya degeneratif," tambah dia.

5. Mengontrol gula darah

Kabar baik bagi orang-orang yang berisiko atau sudah terdiagnosis menderita diabetes.

Pasalnya diabetes, yang disebut juga penyakit kencing manis, bisa mengontrol gula darah.

Manfaat tersebut diambil melalui sebuah meta-analisis yang melibatkan 300 ribu responden.

Hasilnya didapati bahwa mereka yang jalan kaki secara teratur punya risiko 30 persen lebih rendah tekenda diabetes tipe 2.

Jalan kaki pada dasarnya memang membantu mengontrol atau menurunkan gula darah.

Apalagi jika jalan kaki dilakukan secara lebih cepat, karena aktivitas ini bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 41persen lebih rendah.

Bahkan, studi Nutr Diabetes yang dipublikasikan di National Library of Medicine mendapati penurunan hemoglobin A1c atau kadar gula darah.

Manfaat bisa dirasakan setiap 2.600 langkah tambahan setiap hari yang dikaitkan dengan 0,2 persen lebih rendah kadar gula darahnya.

Temuan didapati setelah peneliti menjaring 201 responden dengan diabetes tipe 2.

6. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh

Peneliti meyakini jalan kaki setiap hari secara signifikan dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Dengan begitu terjadi perubahan antibodi dan sel darah putih yang membantu tubuh melawan penyakit.

Di sisi lain, kenaikan suhu tubuh sementara -karena olahraga- dapat mencegah bakteri tumbuh sambil memperlambat pelepasan hormon stres.

Manfaat lainnya adalah bakteri dari paru-paru bisa dibersihkan dengan berjalan kaki sehingga risiko terkena flu atau pilek berkurang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/06/180000220/6-manfaat-jalan-kaki-cara-mudah-untuk-hidup-sehat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke