Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dikira Kelebihan Berat Badan, Wanita Ini Alami Gagal Jantung Kongestif

KOMPAS.com - Pil pahit harus dialami seorang wanita berusia 50 tahun asal Houston, Amerika Serikat bernama Tannie Coward.

Pasalnya kelebihan berat badan yang dikira pertambahan bobot biasa ternyata disebabkan oleh gagal jantung kongestif.

Mulanya berat Coward yang bertubuh kecil bertambah hingga 18 kilogram, dibarengi refluks asamnya bermasalah selama beberapa tahun.

Ia kemudian memeriksakan diri ke dokter dan hasilnya menyebut masalah kesehatan yang dialami merupakan dampak dari penuaan.

Meski demikian wanita yang sehari-hari bekerja di pengadilan Houston tersebut sering kehabisan napas ketika bermain golf.

Bahkan, tubuhnya harus ditopang menggunakan beberapa bantal untuk mencegah refluks asamnya.

Namun apa daya. Masalah kesehatan yang awalnya dikira dampak penuaan justru semakin parah.

Pada suatu malam, Coward akhirnya terbangun dari tidur dan napasnya terengah-engah.

"Saya benar-benar tersedak dalam tidur saya," ungkap dia sebagaimana dilansir Insider.

Jantungnya cuma berfungsi 12 persen

Coward yang menyadari kondisi kesehatannya memburuk lantas menelepon tunangannya -kini suami- untuk membawanya ke UGD.

Setelah mendapat penanganan, diagnosis yang diterima Coward membuatnya terkejut.

Pasalnya dia disebut menderita gagal jantung kongestif, yakni ketidakmampuan otot jantung memompa darah sebagaimana mestinya.

Kondisi tersebut menyebabkan darah sering kembali dan cairan dapat menumpuk di paru-paru, hingga mengakibatkan sesak napas.

Tidak berhenti sampai di situ, Coward yang melihat hasil diagnosisnya mendapati fakta lain yang juga tidak mengenakan.

Dia diberi tahu bahwa jantungnya hanya berfungsi 12 persen.

"Rasanya seperti seseorang meninju perut saya," kata dia.

Coward mengaku, dia dan dokter mulanya tidak mempermasalahkan pertambahan berat badan.

Karena tubuhnya lebih terisi secara merata dan membuatnya tampil lebih menarik -terlebih ketika memakai pakaian golf.

Lebih lanjut, Coward mengungkap kalau penyakit jantung yang ia derita punya keterkaitan dengan rekam jejak keluarga.

Ayahnya meninggal karena serangan jantung pada usia 45 tahun.

Meski begitu, Coward menyebut ayahnya seorang perokok dan peminum.

Di sisi lain sang kakak juga mengalami gagal jantung kongestif, meski berat badan yang menjadi pemicunya.

Padahal rajin berolahraga

Coward yang didiagnosis menderita gagal jantung kongestif sebenarnya doyan berolahraga.

Ia terbiasa berjalan 3-4 kilometer dalam sehari ditambah bermain golf sebanyak 1-2 putaran dalam seminggu.

Melihat aktivitas fisik yang dijalani tentu membuat Coward tidak percaya dengan kondisi jantungnya.

Namun Coward tidak patah semangat.

Dia lantas memberdayakan wanita kulit hitam dan Latin dengan gagal jantung melalui Hear Your Heart.

"Diagnosis bukanlah akhir dari cerita Anda.'

"Bagi saya, ini adalah panggilan untuk bangkit," ungkap Coward.

"Saya ingin mendorong wanita lain untuk keluar dan mendapatkan dukungan itu."

"Saya tidak ingin wanita lain mengalami ini sendiri."

Pengobatan

Coward lantas diberi pil air supaya 18 kilogram cairan yang berada di dalam tubuhnya dapat dikeluarkan.

Pil tersebut lantas membuahkan hasil selama dua hari dan refluks asam yang ia derita akhirnya mereda.

Coward yang kondisi kesehatannya tidak baik juga menjalani perawatan lain untuk jantung.

Ia diberi rompi defibrillator dan memasang alat pacu jantung untuk mengontrol detak jantungnya.

Karena kondisi Coward berisiko terkena komplikasi penyakit, ia memilih pensiun dari pekerjaannya.

Bahkan, wedding planner yang menjadi usaha sampingannya juga ditutup untuk meminimalkan Coward dari stres.

Bahaya gagal jantung

Gagal jantung seperti dialami Coward adalah kondisi penurunan kemampuan jantung untuk memompa dan mengalirkan darah.

Kondisi tersebut bahkan menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian pada wanita di atas usia 65 tahun.

Gagal jantung sering terjadi sebagai akibat dari kondisi lain yang melemahkan jantung.

Seperti arteri koroner (atau penumpukan timbunan lemak di arteri), tekanan darah tinggi, atau kelainan jantung sejak lahir.

Meski berbahaya, sayangnya gagal jantung sering disalahartikan gejalanya.

Pasalnya orang-orang yang mengalami gagal jantung biasanya merasa kelelahan dan sesak napas.

Kondisi itu tidak dapat disembuhkan tetapi dapat diatasi dengan obat-obatan, diet rendah sodium, olahraga, dan rajin berkonsultasi dengan dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/12/140242120/dikira-kelebihan-berat-badan-wanita-ini-alami-gagal-jantung-kongestif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke