Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tips Memilih Produk Skincare yang Paling Tepat Menurut Dokter Kulit

Menerapkan tahapan yang sama seperti orang lain seringkali tidak memberikan hasil yang optimal.

Pasalnya, setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda-beda dengan keluhannya masing-masing. 

Itulah sebabnya, tidak ada satu skincare yang sama untuk mengatasi berbagai permasalahan kulit.

Seorang dokter kulit yang mengkhususkan diri dalam dermatologi kosmetik dan warna kulit, Dr Jennifer David, MD, pun mengatakan bahwa apa yang berhasil untuk orang lain mungkin tidak berhasil untuk kita.

"Pendekatan individual sangat penting dalam menemukan produk skincare yang tepat dan dengan bahan yang tepat untuk kulit kita," terangnya.

Mengenali produk skincare yang dibutuhkan sesuai panduan dokter kulit

Memilih produk skincare yang tepat tidak bisa dilakukan secara instan karena membutuhkan tahapan masing-masing.

"Proses ini membutuhkan sedikit waktu ekstra, dan ya, ini melibatkan banyak hal seperti memerhatikan daftar bahan. Tetapi itu sanagat sepadan," lanjut dr Jennifer.

Untuk mencegah kita salah membeli produk dan malah memperparah masalah kulit, ada sejumlah tips untuk memilih skincare yang tepat berdasarkan rekomendasi dokter kulit.

Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari laman Real Simple.

1. Kenali jenis kulit

Menurut dokter kulit kosmetik, Dr Michele Green, MD, jenis kulit adalah faktor terpenting dalam menentukan produk skincare apa yang paling cocok untuk kita.

"Tidak ada produk yang buruk, namun terkadang orang dengan jenis kulit yang berbeda menggunakan produk yang salah untuk jenis kulit mereka," kata Dr Green.

Misalnya, orang-orang yang memiliki kulit berjerawat dan sensitif, mereka harus paling berhati-hati dengan berbagai bahan dalam produk skincare.

Ada pun bahan-bahan yang disarankan dr Green untuk berbagai jenis kulit, yakni:

• Untuk kulit berminyak

Cari produk yang mengandung asam alfa hidroksi (asam glikolat atau asam salisilat), benzoil peroksida, dan asam hialuronat.

"Bahan-bahan ini efektif mengendalikan produksi sebum berlebih dan asam hialuronat akan menghasilkan hidrasi hanya di area yang dibutuhkan," jelasnya.

• Untuk kulit kering

Carilah produk yang mengandung shea butter dan asam laktat.

"Bahan-bahan ini memberikan hidrasi dan pengelupasan kulit ringan untuk menjaga kulit kering tampak bercahaya," kata Dr Green.

• Untuk kulit sensitif

Carilah produk yang mengandung lidah buaya, oatmeal, dan shea butter sebagai pelembab yang baik, serta tidak merusak kulit.

Tetapi, apabila kita tidak yakin 100 persen jenis kulit apa yang kita miliki, ada baiknya mengunjungi dokter kulit untuk memastikannya dan mulai memilih produk yang lebih sesuai.

2. Jangan membeli skincare karena sedang hype

Menurut Dr David, kemasan dan popularitas produk skincare terkadang merupakan jebakan mudah yang membuat kita terlena untuk membelinya.

Jika membeli produk berdasarkan rekomendasi teman atau influencer, kita seharusnya memperhatikan seberapa bagus kulit mereka sekarang. 

Selain itu, penting juga memahami jenis kulit yang mereka miliki sehingga klaim keampuhan skincare tersebut bisa dipercaya.

Itu akan memberi kita indikator yang lebih baik tentang seberapa baik produk akan bekerja untuk kulit kita.

Oleh sebab itu, memeriksa daftar bahan masih merupakan cara terbaik untuk dilakukan, tidak peduli berapa banyak ulasan positif atau bintang yang dimiliki produk tersebut secara online.

3. Memerhatikan kandungan bahannya

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa memerhatikan kandungan bahan dalam produk skincare sangatlah penting sebelum kita membelinya.

Berikut adalah beberapa daftar bahan yang boleh digunakan dan sebaiknya dihindari dalam produk skincare:

Yang harus dicari

• Gliserin

Dr David menyebut bahan ini sebagai tulang punggung produk pelembab.

•Ceramide dan asam hialuronat

Kedua bahan tersebut merupakan bahan pelembab penting yang secara alami ditemukan di kulit.

Dokter David mengatakan, dia lebih suka asam hialuronat dalam bentuk serum, sementara dia mencari gliserin dan ceramide dalam bentuk lotion dan krim.

• L-asam askorbat (Vitamin C)

Vitamin C, khususnya bentuk asam l-askorbat, adalah antioksidan yang bekerja untuk membalikkan kerusakan akibat radiasi UV dan merangsang produksi kolagen.

• Tokoferol (Vitamin E)

• Retinol

Retinol adalah bahan utama yang harus dicari dalam produk untuk rutinitas malam hari, yang bekerja sebagai pergantian sel-sel kulit dan merangsang kolagen.

• Niasinamid (Vitamin B3)

Bahan ini sangat bagus untuk mengontrol minyak sekaligus menghidrasi kulit dan meratakan warna kulit.

Sebaliknya, berikut adalah kandungan dalam skincare yang sebaiknya dihindari

• Wewangian/parfum

Wewangian tambahan memiliki prevalensi tinggi yang menyebabkan alergi dan iritasi kulit. Jadi, penting untuk menghindarinya jika kita memiliki kulit sensitif.

• Sulfat

Sulfat adalah bahan pembersih yang sering ditemukan dalam sabun mandi dan sampo. Bahan ini melucuti rambut dan kulit dari minyak alami, yang pada gilirannya juga mampu menyebabkan iritasi.

• Paraben

Paraben biasanya ditempatkan dalam produk sebagai pengawet kimia untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang disebut sebagai peniru estrogen.

Sayangnya, paraben dapat memiliki efek berbahaya dari waktu ke waktu dengan membuang keseimbangan hormon.

Para ahli pun memperingatkan bahwa hal ini dapat menjadi masalah terutama bagi anak kecil dan mereka yang berisiko terkena kanker payudara.

• Formaldehida

Formaldehida sebenarnya jarang ditemukan dalam daftar bahan skincare karena diklasifikasikan sebagai karsinogen yang diketahui.

Namun kandungan ini sering diganti dengan bahan kimia bernama berbeda (quanterium-15, DMDM hydantoin, diazolinge urea, imidazolidinge urea) yang melepaskan formaldehid dari waktu ke waktu untuk bertindak sebagai pengawet.

4. Alami tidak selalu berarti lebih baik

Dokter David menjelaskan bahwa poison ivy adalah minyak alami, tetapi bukan minyak yang bisa kita gosokkan ke seluruh kulit.

"Saya memiliki pasien yang cukup sering datang dengan reaksi terhadap minyak esensial alami, jadi sekali lagi, ini adalah salah satu hal di mana setiap orang itu unik dan kita perlu melakukan yang terbaik untuk diri kita sendiri secara unik," ungkapnya.

Dia juga memperingatkan bahwa melihat istilah alami dan organik pada label produk terkadang lebih merupakan trik pemasaran daripada yang lainnya.

Karena persyaratan tersebut tidak diatur dan tidak ada standar industri khusus, jadi mereka dapat menawarkan janji kosong.

Selain itu, terkadang suatu produk akan diberi label sebagai alami yang mengacu hanya pada satu atau dua bahan dalam daftar.

5. Jangan takut dengan daftar bahan yang panjang

Ketika berbicara tentang makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh, kita sering diajari untuk mencari daftar bahan yang lebih pendek dan lebih familiar.

Meskipun daftar yang lebih singkat dapat lebih mudah diuraikan, itu tidak akan selalu membuat produk skincare lebih baik.

Saat kita mencari sifat anti-penuaan atau berinvestasi dalam produk skincare tingkat medis, daftar bahannya secara alami akan menjadi sedikit lebih panjang.

Jika merasa kebingungan, mintalah sedikit bantuan — baik dari dokter kulit atau teknologi — untuk membantu menentukan apakah produk tersebut merupakan pilihan yang tepat.

6. Gunakan sumber daya yang kita punya

Tidak perlu menjadi kamus berjalan untuk memilih produk skincare dengan bahan yang tepat.

Buat segalanya lebih mudah bagi diri kita sendiri dengan memanfaatkan sumber daya online.

7. Selalu melakukan patch test

Patch test adalah praktik cerdas untuk mengetahui reaksi kulit terhadap produk skincare yang baru.

Cara ini juga dapat membantu menentukan apakah produk atau bahan tertentu akan menyebabkan alergi, mengiritasi kulit, atau menyumbat pori-pori.

"Saya pikir pesan yang dibawa pulang adalah jika itu membuat kulit lebih buruk atau mengiritasi kulit, maka berhentilah menggunakannya karena itu bukan produk yang tepat untuk kita," kata Dr Green.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/21/170000820/7-tips-memilih-produk-skincare-yang-paling-tepat-menurut-dokter-kulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke