Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Dia 3 Tips agar Introvert dan Ekstrovert Bisa Hidup Bersama

KOMPAS.com - Introvert dan ekstrovert kerap digambarkan sebagai dua kepribadian yang benar-benar bertolak belakang.

Apalagi jika keduanya menjalin hubungan. Bisa-bisa titik temu antara introvert dan ekstrovert sulit dicari.

Si introvert biasanya lebih suka menghabiskan waktu sendirian, bersama pasangan, atau keluarga.

Sementara si ektrovert cenderung doyan bersosialisasi dan membangun jaringan dengan banyak orang.

Perlu usaha

Mengingat keduanya punya sifat yang berbeda pasti muncul pertanyaan bagaimana cara menyatukan mereka menjadi sepasang kekasih.

"Jika pasangan cukup berbeda dalam skala introversi-ekstroversi, perbedaan tersebut sebenarnya dapat memicu ketertarikan dan pertumbuhan diri."

Demikian penjelasan yang disampaikan psikolog klinis, Carla Manly, Ph.D dilansir dari Well and Good.

"Misalnya, introvert moderat yang cenderung ke sisi penyendiri mungkin suka berteman dengan seorang ekstrovert moderat."

"Ekstrovert mungkin, pada gilirannya, tertarik pada gaya introvert yang lebih bijaksana dan pendiam," kata Manly.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, introvert bisa saja menemukan kesenangan baru dalam aktivitas sosial yang selama ini mereka hindari.

Sebaliknya, si ekstrovert juga mungkin dapat merasakan manfaat dari waktu tenang yang lebih banyak.

Tips

Meski introvert dan ekstrovert bak minyak dengan air, tidak menutup kemungkinan keduanya bisa hidup bersama.

Lantas, bagaimana tipsnya?

1. Memahami pasangan

Seseorang yang hidup bersama introvert sebaiknya menanyakan terlebih dulu bagaimana perasaan mereka tentang bersosialisasi.

Misalnya menanyakan acara yang membuat mereka gugup, waktu untuk mengisi energi, dan berapa lama si introvert butuh momen me time.

"Semakin introvert, semakin akan terbeban secara psikologis bila harus terlibat dalam suatu acara sosial," lanjut Manly.

Sementara itu, jika seseorang punya pasangan yang ektrovert, bicarakan mengapa mereka begitu antusias ketika berkumpul bersama orang lain.

Pastikan juga si ekstrovert punya kesempatan dalam seminggu untuk bergaul dengan teman-temannya supaya merasa puas.

2. Berkomunikasi

Manly menerangkan bahwa introvert dan ekstrovert sebenarnya dapat mengatasi berbagai hambatan yang muncul.

Asalkan mereka memiliki kecerdasan emosional yang kuat dan keterampilan komunikasi yang sehat.

Nah, dari situ, introvert dan ekstrovert dapat mengasah kecerdasan emosionalnya melalui sejumlah cara, seperti yang berikut ini:

  • Menulis secara bebas dan journaling dapat dimanfaatkan untuk memahami emosi pasangan yang tidak stabil
  • Membangun fokus perhatian, misalnya dengan meditasi, supaya membantu pasangan tetap hadir dan menyadari kebutuhan satu sama lain
  • Memahami perspektif dari pasangan tentang yang mereka ketahui sekarang, bagaimana cara menerima energi, dan perasannya saat ini.

3. Saling bertumbuh

Manly mengatakan, pasangan introvert dan ekstrovert dapat bertumbuh melalui perbedaan kecil atau sedang.

Tujuannya supaya mereka lebih fleksibel, terhubung, dan peduli satu sama lain.

Seiring waktu, pasangan yang introvert bisa menunjukkan cara mencari energi dan inspirasi dari kegiatan refleksi diri dalam ketenangan.

Mereka mungkin saja mendapat inspirasi dari ekstrovert untuk keluar dari zona nyamannya dan mampu membangun koneksi baru.

Dengan kata lain, pasangan introvert-ekstrovert pada akhirnya dapat hidup bersama.

"Menjadi agak tidak cocok dalam skala introversi-ekstroversi bisa menjadi masalah ketika pasangan berkomitmen untuk menghormati kebutuhan satu sama lain dengan cara yang kolaboratif dan penuh kasih," jelas Manly.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/27/080800520/ini-dia-3-tips-agar-introvert-dan-ekstrovert-bisa-hidup-bersama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke