Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Empty Sella Syndrome Tergolong Penyakit Langka, Apakah Bisa Dicegah?

Sebelumnya, tak banyak yang mengetahu nama penyakit tersebut, gejala maupun keluhan yang biasa dirasakan penderitanya.

Maklum saja, empty sella syndrome memang tergolong sebagai penyakit langka di dunia kesehatan.

Empty sella syndrome, penyakit langka yang belum diketahui penyebabnya

Empty sella syndrome terjadi ketika kita memiliki sella tursika, struktur tulang di mana kelenjar pituitari berada di dasar otak, yang membesar.

Ada dua jenis ESS yakni primer dan sekunder, yakni:

  • ESS primer: Lebih sering terjadi pada wanita yang mengalami obesitas dan memiliki tekanan darah tinggi. Jenis penyakit ini dikaitkan dengan penumpukan cairan di otak.
  • ESS sekunder: Jenis ini disebabkan kelenjar pituitari yang mengecil karena perubahan genetik (mutasi), cedera, terapi radiasi, atau pembedahan.

Sejauh ini, pakar kesehatan belum memahami penyebab penyakit ini, khususnya ESS primer.

Selain itu, empty sella syndrome termasuk dalam penyakit langka sehingga tidak diketahui banyak orang.

Kebanyakan penderitanya tidak memiliki gejala terkait namun gejalanya kerap disalahartikan sebagai kekhawatiran tentang kekurangan hormon.

Gejala empty sella syndrome dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain dan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Seringkali, penyakit ini berhasil didiagnosis secara kebetulan pada pemeriksaan CT atau MRI yang dilakukan untuk kebutuhan lain.

Gejala paling umum yang kemungkinan terkait dengan empty sella syndrome adalah sakit kepala kronis.

Namun belum diketahui ini keluhan sakit kepala ini merupakan gejala yang sesungguhnya atau sekedar kebetulan belaka.

Pasalnya, kebanyakan penderitanya memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) yang juga memicu sakit kepala

Namun penyakit ini terjadi sekitar empat kali lebih banyak pada wanita dibandingkan pria.

Kebanyakan kasus terjadi pada wanita paruh baya yang mengalami obesitas dan memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi).

Seringkali penderitanya tidak mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga sulit menentukan faktor risikonya pada populasi umum.

Beberapa peneliti memperkirakan bahwa kurang dari satu persen individu dengan sindrom ini akhirnya mengembangkan gejala yang terkait dengan gangguan tersebut, meskipun ini mungkin lebih tinggi pada pria dibandingkan dengan wanita.

Meski demikian, bukan berarti empty sella syndrome tidak bisa diobati.

Kita bisa menjalani pengobatan dengan ahli endokrin guna mengembalikan semua kadar hormon menjadi normal agar kita bisa beraktivitas dengan normal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/27/145937720/empty-sella-syndrome-tergolong-penyakit-langka-apakah-bisa-dicegah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke