Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Long Covid, Tak Bisa Tahan Kentut hingga Disfungsi Ereksi

Pada sebagian orang, tanda long covid bisa berupa hilangnya indera penciuman dan perasa.

Namun, studi terbaru menunjukkan dampak long covid lebih luas dari temuan sebelumnya.

Gejala tersebut meliputi rambut rontok, kehilangan libido, inkontinensia usus (kesulitan menahan kentut atau buang air besar), hingga disfungsi ereksi pada pria.

Para peneliti dari University of Birmingham menganalisis data kesehatan sekitar 2,4 juta orang di Inggris.

Mereka menemukan, individu yang pernah terinfeksi Covid-19 melaporkan 63 gejala lebih sering sekitar 12 minggu pasca mereka terinfeksi.

Temuan studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine itu dibandingkan dengan peserta yang tidak memiliki catatan infeksi Covid-19.

Peneliti membagi dampak long covid yang paling umum menjadi tiga kategori, yaitu gejala pernapasan, kesehatan mental, dan gangguan kognitif.

Gejala umum lainnya termasuk:

  • Kehilangan indera penciuman
  • Sesak napas
  • Nyeri dada dan demam
  • Mual dan muntah
  • Inkontinensia usus
  • Disfungsi ereksi
  • Anhedonia (sulit merasakan kesenangan dan menikmati hidup)
  • Pembengkakan anggota badan

Penelitian ini menunjukkan kelompok orang tertentu yang lebih berisiko mengembangkan long covid, yakni wanita, orang berusia lebih muda, serta kelompok etnis kulit hitam, campuran, atau lainnya.

Individu dari latar belakang sosial ekonomi rendah, perokok, dan mereka yang kelebihan berat badan, obesitas atau memiliki berbagai masalah kesehatan dikaitkan dengan gejala long covid.

"Studi ini memberi validasi apa yang dikatakan pasien kepada dokter dan pembuat kebijakan selama pandemi."

Demikian penuturan penulis studi Dr Shamil Haroon, profesor klinis asosiasi kesehatan masyarakat di University of Birmingham.

"Dampak long covid sangat luas dan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh faktor lain seperti gaya hidup, faktor risiko, atau kondisi kesehatan kronis," tambah Haroon.

"Gejala yang kami identifikasi seharusnya bisa membantu dokter dan pengembang pedoman klinis untuk meningkatkan penilaian pasien dengan efek jangka panjang dari Covid-19."

"Mereka selanjutnya perlu mempertimbangkan bagaimana beban gejala ini dapat dikelola dengan baik," tutur dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/28/113920620/dampak-long-covid-tak-bisa-tahan-kentut-hingga-disfungsi-ereksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke