Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Perut Anak Buncit dan Cara Mengatasinya

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Mungkin banyak ibu bertanya-tanya, mengapa perut anak buncit padahal badannya kurus? Beberapa di antara kita menganggap ini adalah suatu hal yang wajar karena perut anak memang sejatinya terlihat besar. Namun, hal ini sebaiknya tidak diabaikan begitu saja.

Sebab, perut buncit tapi badan kurus bisa mengindikasikan penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai. Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir secara berlebihan sebelum mengetahui penyebabnya.

Dalam siniar Obrolan Meja Makan episode “Penyebab Perut Anak Buncit dan Badan Kurus”, dokter spesialis anak, dr. Agus Guna Winarto Wijata, Sp. A, menjelaskan bahwa perut buncit pada anak yang berbadan kurus terjadi karena gizi buruk.

Lantas, apakah ada penyebab lainnya? Dan bagaimana, ya, cara mengatasinya?

Penyebab Perut Anak Buncit dan Cara Mengatasinya

dr. Agus mengatakan bahwa perut membuncit yang terjadi pada anak bisa disebabkan karena adanya penimbunan sayuran di rongga perut karena hipoalbuminemia.

Hipoalbuminemia merupakan kondisi kadar albumin pada darah di bawah ketentuan normal. Dilansir Healthline, albumin adalah protein yang dibuat di hati dan merupakan protein terpenting dalam plasma darah.

Tergantung pada usia, tubuh Anda membutuhkan antara 3,5 dan 5,9 gram per desiliter (g/dL). Tanpa albumin yang cukup, tubuh tidak dapat menahan cairan agar tidak keluar dari pembuluh darah.

Tidak memiliki cukup albumin juga menghambat pemindahan zat-zat penting ke seluruh tubuh. Padahal, beberapa zat ini penting untuk menjaga cairan tubuh tetap terkendali.

Selain itu, ada beberapa penyebab lain mengapa perut anak yang kurus membuncit. Pertama adalah cacingan, yaitu infeksi usus yang disebabkan oleh cacing ascaris lumbricoides.

Penyakit ini berasal dari telur cacing tersebut dapat ditemukan di tanah atau feses manusia. Anak bisa terinfeksi saat menelan makanan yang telah terkontaminasi ataupun memasukkan tangan yang kotor ke dalam mulut.

Kedua adalah konstipasi atau sembelit, yaitu gangguan pencernaan yang membuat anak susah buang air besar (BAB). Kondisi ini ditandai dengan frekuensi BAB yang lebih jarang, feses kering dan keras, hingga BAB terasa menyakitkan.

Hal ini biasanya disebabkan karena anak kurang konsumsi serat, kurang minum, hingga sering menahan BAB.

Ketiga adalah radang usus buntu, yaitu kondisi ketika rongga usus buntu mengalami infeksi. Gejala utama yang dialami anak adalah rasa nyeri yang berawal dari pusar, lalu bergerak ke sisi kanan bawah perut.

Penyakit ini akan berakibat fatal jika tidak segera diobati. Radang yang terdapat dalam usus buntu bisa pecah dan menginfeksi organ-organ lainnya.

Keempat adalah giardiasis yang merupakan infeksi usus halus akibat parasit bernama giardia lamblia. Penyakit ini dapat menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi parasit, serta kontak langsung dengan penderitanya.

Selain membuat perut terlihat buncit, anak juga bisa mengalami sakit perut, diare dengan tinja yang berminyak, lemas, mual, muntah, dan hilang nafsu makan.

Masih banyak lagi penyakit yang mungkin menyebabkan perut anak buncit. Beberapa di antaranya bahkan mengancam nyawa mereka. Oleh karena itu, menurut dr. Agus, moms harus segera memeriksakan kondisi anak jika mengalami beberapa gejala.

Gejala ini di antaranya anak menjadi rewel dan menangis terus-menerus, ukuran perut terlalu besar dan tidak wajar, sering kali mual dan muntah, timbul demam, mengalami diare, dan muncul darah pada feses.

Simak penjelasan selengkapnya dalam siniar Obrolan Meja Makan episode “Penyebab Perut Anak Buncit dan Badan Kurus” yang dijelaskan oleh dokter spesialis anak, dr. Agus Guna Winarto Wijata, Sp. A., hanya di Spotify.

Ikuti juga siniarnya agar kamu terus terinfo soal pengasuhan anak, persiapan pernikahan, hingga permasalahan keluarga lainnya!

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/07/202222520/penyebab-perut-anak-buncit-dan-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke