Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Kita Terjebak dalam Keluarga Toxic? Kenali Ciri-cirinya...

Konflik yang muncul dalam keluarga sebenarnya adalah hal yang normal namun dalam sejumlah kasus, kondisinya sangat buruk sehingga bisa dikategorikan beracun.

Keluarga toxic adalah keluarga yang para anggotanya secara teratur melakukan indakan yang menyakiti atau berdampak negatif satu sama lain.

Perpetua Neo, psikolog yang aktif di Singapura mengatakan penting untuk membedakan tindakan toxic yang dilakukan anggota keluarga dengan unit keluarga yang toxic.

"Yang pertama adalah ketika itu mendarah daging dalam kepribadian kita, dan kita secara aktif menikmati menyakiti orang lain; yang kedua sesuai dengan aspek perilaku kita," katanya, dikutip dari Mind, Body, Green.

Pengaruh keluarga toxic pada kesehatan mental

Tumbuh besar dalam keluarga yang toxic atau sekitar anggota keluarga dengan tindakan tersebut akan berdampak pada kondisi mental kita, disadari atau tidak.

Menurut psikoterapis Annette Nuñez, Ph.D., LMFT, hal itu dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan perasaan "berjalan di atas kulit telur" meskipun berada di rumah sendiri.

"Itu juga dapat memengaruhi harga diri, harga diri, kepercayaan diri, dan cinta diri seseorang," katanya.

Keluarga toxic kemudian membentuk kita menjadi pribadi yang sangat cemas termasuk memengaruhi cara memandang rumah, keluarga, orang lain dan dunia pada umumnya.

Selain itu, toxic family juga memengaruhi gaya kita dalam menjalin hubungan pribadi termasuk pernikahan.

"Anda mungkin menyadari bahwa sangat sulit untuk dekat dengan orang lain, bahwa Anda menyabotase diri sendiri ketika itu terjadi. datang ke hubungan, atau Anda mengalami kesulitan mempercayai orang lain," jelas terapis keluarga Rachel Zar, LMFT, CST.

Ciri-ciri keluarga toxic yang perlu dikenali

Terjebak dalam lingkungan tidak sehat dalam waktu lama kadangkala membuat kita tidak sadar hidup dalam toxic family.

Namun kita bisa memastikannya dengan mengenali berbagai ciri-ciri keluarga toxic berikut ini:

Abusive

Kekerasan baik dalam bentuk fisik, mental maupun emosional adalah ciri utama dalam sebuah keluarga toxic.

Ketika ada anggota keluarga yang melakukan kekerasan verbal untuk merendahkan yang lain dan menunjukkan toksisitas maka itu adalah gejala yang perlu diperhatikan.

Merasa tertekan dan cemas saat berkumpul dengan keluarga

Keluarga harusnya menjadi lingkungan yang aman, nyaman dan menenangkan untuk kita.

Namun jika berkumpul keluarga malah memicu perasaan depresi, kecemasan, takut dan rendah diri maka bisa dicurigai jika kita terjebak dalam toxic family.

Beberapa emosi lain yang harus diwaspadai adalah harga diri rendah, merasa tidak berdaya di sekitar keluarga dan lekas marah.

Mereka berusaha selalu menjadi korban dan melemparkan tangggung jawabnya pada kita.

Manipulatif

Keluarga yang toxic juga cenderung bersikap manipulatif dalam banyak cara.

Mereka sering menyudutkan kita, memunculkan perasaan bersalah, dan berusaha mengendalikan perasaan maupun perilaku kita.

Jika anggota keluarga memanipulasi atau membuat Anda merasa bersalah atau buruk karena tidak melakukan sesuatu, itu karakteristik lain dari toxic family" jelas Nuñez.

Disiplin keras tanpa alasan

Tindakan disiplin keras yang dilakukan orangtua bisa menjadi ciri-ciri toxic family.

Apalagi jika itu dilakukan tanpa alasan dan berlebihan hingga melibatkan kekerasan fisik, verbal maupun emosional.

Contohnya, orangtua yang menghukum anaknya dengan perilaku pasif-agresif selama berminggu-minggu hanya karena kesalahan sepele.

Dinamika keluarga yang tidak dapat diprediksi

Ciri keluarga toxic lainnya adalah dinamika yang sulit diprediksi dan pergerakannya tergolong ekstrem.

Misalnya keluarga yang satu waktu bisa sangat tenang dan bahagia namun situasi mendadak berubah karena perkara kecil.

"Semuanya bisa baik-baik saja dan semua orang tersenyum, lalu Anda menabrak satu ranjau darat dan semuanya meledak," jelas Zer.

Keluarga yang meremehkan kebutuhan kita

Keluarga harusnya menjadi ruang ketika kita bisa bebas menjadi rentan dan mengekspresikan semua kebutuhan kita.

Jika energi semacam itu tidak ada dan tidak terasa seperti tempat yang aman agar kebutuhan kita didengarkan maka itu adalah ciri-ciri toxic family.

Adanya perasaan berkompetisi

Toxic family juga dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat, terutama di antara saudara kandung.

Perfeksionisme dapat berbatasan dengan pelecehan emosional, dan membandingkan saudara kandung satu sama lain dapat memiliki efek yang sangat negatif pada anak-anak dan harga dirinya hingga dewasa.

Biasanya ini dilakukan oleh orangtua namun juga bisa dipraktikkan oleh saudara kandung yang lebih tua.

Contohnya dengan meremehkan pilihan seseorang, memiliki standar tinggi yang tak terjangkau, dan cinta bersyarat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/15/134507920/apakah-kita-terjebak-dalam-keluarga-toxic-kenali-ciri-cirinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke