Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Khasiat Jahe Merah dan Jahe Putih, Apa saja?

KOMPAS.com - Jahe merupakan salah satu tanaman yang tidak hanya dikenal sebagai bumbu masakan, tetapi juga obat untuk berbagai macam penyakit.

Hal ini pula yang menjadikan jahe kerap dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan tradisional.

Di Indonesia, jahe ditemukan dalam banyak jenis seperti jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan jahe putih atau jahe biasa (Zingiber officinale).

Meski masuk ke dalam satu famili yang sama, ternyata baik jahe merah dan jahe putih memiliki perbedaan tersendiri, terutama khasiatnya.

Perbedaan jahe merah dan jahe putih

• Jahe merah

Dari segi kandungan, jahe merah dan jahe putih sebenarnya memiliki nutrisi yang sama seperti mineral, vitamin A, B1, B3, dan C, besi, fosfor, serta kalsium.

Namun untuk khasiatnya, jahe merah lebih efektif dalam menghangatkan tubuh karena cenderung memiliki rasa pedas yang lebih kuat.

Selain itu, jahe merah juga merupakan varietas unggul karena memiliki kandungan senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan varietas jahe lainnya.

Menurut sebuah ulasan di LIPI tahun 2020, jahe merah memiliki aktivitas sebagai immunomodulator untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia.

"Efek inilah yang bermanfaat dalam pencegahan dan membantu dalam pemulihan dari virus seperti corona," jelas Masteria Yunovilsa Putra, Kepala Kelompok Penelitian Center for Drug Discovery and Development di LIPI.

Kandungan jahe merah, khususnya gingerol dan shogaol, juga merupakan senyawa yang bertanggung jawab atas efek Immunomodulator.

Tidak hanya itu, jahe merah aman dikonsumsi untuk ibu hamil.

Manfaat jahe satu ini membantu meredakan mual dan muntah yang biasa dialami ibu hamil di trimester pertama.

Namun, supaya tidak terlalu panas di perut, jahe bisa dicampurkan dengan teh dan tambahan madu.

Masteria menambahkan pun menambahkan bahwa jahe merah juga baik untuk menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan trigliserida dan kadar kolesterol di dalam darah.

• Jahe putih

Sementara itu, meskipun jahe putih tidak seterkenal jahe merah, tanaman ini tetap memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Kandungan gingerol pada jahe putih diyakini mampu membantu mencegah infeksi, terutama infeksi bakteri pada mulut seperti pada radang gusi, juga infeksi pada saluran pernapasan.

Menurut Healthline, jahe putih juga berperan penting dalam menurunkan berat badan.

Sebuah tinjauan literatur tahun 2019, misalnya, menyimpulkan bahwa suplementasi jahe secara signifikan mengurangi berat badan, rasio pinggang-pinggul, dan rasio pinggul pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.

Lalu, sebuah studi tahun 2016 terhadap 80 wanita dengan obesitas menemukan bahwa jahe juga dapat membantu mengurangi indeks massa tubuh (BMI) dan kadar insulin darah.

Nah, bagi orang-orang yang sering mengalami nyeri otot setelah berolahraga, jahe memang tidak bisa menyembuhkan tetapi bisa meredakan rasa nyeri.

Tidak ketinggalan, jahe putih juga memiliki sifat anti-kanker yang dikaitkan dengan gingerol, yang ditemukan dalam jumlah besar dalam jahe mentah.

Dalam sebuah studi 28 hari terhadap individu yang berisiko normal terkena kanker kolorektal, 2 gram ekstrak jahe per hari secara signifikan mengurangi molekul pensinyalan pro-inflamasi di usus besar.

Namun, studi lanjutan pada individu yang berisiko tinggi terkena kanker kolorektal tidak memberikan hasil yang sama.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/16/194037220/perbedaan-khasiat-jahe-merah-dan-jahe-putih-apa-saja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke