Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, 4 Penyakit yang Disebabkan Gigitan Tikus

KOMPAS.com - Keberadaan tikus yang bersarang di dalam hunian terkadang dianggap remeh oleh pemilik rumah.

Padahal tikus bisa menularkan penyakit kepada manusia, selain menggerogoti kabel, perabotan rumah, dan mencuri makanan.

Penyakit yang ditimbulkan oleh tikus kemungkinan berasal dari tempat tinggal hewan pengerat ini yang kotor.

Sebab, tikus biasanya mencari makan tempat sampah, bersarang di selokan, ruangan gelap, tanah, tempat yang lembap, maupun loteng.

Kenapa tikus bisa membawa penyakit?

Tikus dapat menularkan penyakit ke manusia melalui feses, air liur, termasuk urinnya.

Nah, hewan pengerat tersebut juga bisa menjadi inang bagi kutu, tungau, dan parasit lain yang berisiko membawa penyakit.

Meski kemungkinan tikus menggigit manusia terbilang kecil, hewan pengganggu ini bisa melancarkan serangan bila merasa terpojok dan terancam.

Karena alasan itulah tikus sebaiknya segera dibasmi dari dalam hunian supaya pemilik rumah bisa bertempat tinggal tanpa rasa waswas.

Apabila tikus menggigit manusia, ada sejumlah penyakit yang bisa ditimbulkan. Dilansir dari Healthline, berikut daftarnya.

1. Reaksi alergi

Manusia korban gigitan tikus dapat mengalami reaksi alergi.

Hal tersebut pernah dibuktikan dalam studi tahun 2014 berjudul "Immunotherapy for mouse bite anaphylaxis and allergy".

Studi mendapati bahwa seorang penjaga hewan merasakan reaksi alergi setelah digigit oleh tikus laboratorium.

Penjaga hewan yang berusia 55 tahun itu pada awalnya digigit tikus laboratorium di jari tengahnya.

Sepuluh menit kemudian, tubuhnya merasa gatal dan muncul ruam pada bagian lengan.

Penjaga hewan tersebut juga merasakan pembengkakan pada bibir dan pusing lima menit setelahnya.

Untungnya, reaksi alergi yang yang dialaminya segera mereka dalam waktu delapan jam setelah dilarikan ke rumah sakit.

2. Demam gigitan tikus

Demam gigitan tikus atau rat-bite fever (RBF) merupakan jenis infeksi yang dibawa oleh bakteri hidup melalui hewan pengerat -termasuk tikus.

Infeksi dapat ditularkan melalui gigitan atau manusia mengonsumsi air dan minuman yang terkontaminasi kotoran atau urin tikus.

Biasanya, gejala mulai terasa dalam 3-10 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh manusia.

Dalam beberapa kasus, gejala baru terlihat hingga 21 hari yang menyebabkan:

  • Demam
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sendi terasa nyeri atau bengkak
  • Ruam.

Beruntung, demam gigitan tikus dapat diatasi dengan antiobiotik apabila diberikan dengan cepat.

Jika tidak, manusia korban demam gigitan tikus punya risiko kematian lebih dari sepuluh persen.

3. Hantavirus

Sebagian orang mungkin tidak asing dengan Hantavirus -penyakit zoonosis yang bisa ditularkan ke manusia melalui hewan.

Nah, penyakit tersebut merupakan penyakit langka dengan potensi mematikan yang dibawa oleh tikus rusa dan tikus kaki putih.

Hantavirus patut diwaspadai lantaran penyakit ini punya risiko kematian hingga 38 persen.

Gejala yang ditimbulkan oleh hantavirus, antara lain:

  • Demam
  • Merasa lelah
  • Nyeri otot
  • Pusing
  • Meriang
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit perut.

Di sisi lain, manusia yang mengalami hantavirus dapat merasakan gejala sebagai berikut setelah 4-10 terinfeksi.

  • Sesak napas
  • Batuk
  • Dada nyeri
  • Adanya cairan di paru-paru.

4. Lymphocytic choriomeningitis

Lymphocytic choriomeningitis merupakan penyakit virus yang ditularkan oleh hewan pengerat -salah satunya tikus.

Di AS, penyakit tersebut diperkirakan dibawa oleh lima persen tikus rumah.

Lymphocytic choriomeningitis dapat ditularkan oleh tikus ke manusia melalui urin, darah, kotoran, dan air liur.

Setelah 8-13 hari terinfeksi, manusia yang mengalami lymphocytic choriomeningitis bisa merasakan gejala sebagai berikut:

  • Demam
  • Tidak enak badan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Muntah.

Apabila infeksi menyebar, lymphocytic choriomeningitis bisa menyebabkan kondisi yang lebih serius seperti meningitis.

Ada pun, meningitis merupakan infeksi pada yang melapisi sumsum tulang belakang dan otak manusia.

Penanganan gigitan tikus

Tikus bisa menggigit manusia karena punya gigi depan yang kuat dan dapat mengoyak kulit korbannya.

Jika tikus mengigit, manusia seperti dicubit, tusukan, dan darah bisa keluar.

Gigitan tikus sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dengan air hangat dan sabun.

Kemudian, keringkan bekas luka dengan handuk dan oleskan antiobiotik dan diperban.

Tidak ada salahnya untuk pergi ke dokter apabila gigitan tikus menyebabkan kondisi yang serius.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/22/092107320/waspadai-4-penyakit-yang-disebabkan-gigitan-tikus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke