Casio Bikin Jam Tangan G-Shock Paling Tipis Seharga Rp 15 Juta

KOMPAS.com - Model G-Shock dari perusahaan Casio terus berevolusi sejak Kikuo Ibe merevolusi jam tangan untuk kebutuhan tertentu (tool watch) hampir 40 tahun yang lalu.

Mungkin, tanpa sosoknya, jam tangan G-Shock tidak akan pernah ada di dunia ini.

Sedikit cerita, Kikuo Ibe merupakan perancang sekaligus teknisi jam yang bekerja di Casio.

Ia pernah jatuh dari sepeda, dan jam tangan pemberian ayahnya rusak. Dari kejadian itu, dia terinspirasi untuk membuat jam yang tahan guncangan.

Ibe mulai mengembangkan lebih dari 200 purwarupa buatan tangan untuk diuji coba.

Pada 1983, Ibe mendapatkan satu purwarupa jam tangan yang tahan banting ketika dijatuhkan dari lantai 13 gedung bertingkat.

Lahirlah model pertama G-Shock, DW-5000C yang dilengkapi baterai tahan lama 10 tahun dan sanggup menahan benturan keras.

Sejak saat itu, lini G-Shock terus berkembang dalam berbagai model dan warna.

Material cangkang yang digunakan pun beragam, mulai dari resin hingga paduan batu mulia yang mewah.

Satu prinsip yang masih tetap dipegang Casio sampai sekarang, setiap jam tangan yang menyandang nama "G-Shock" memiliki daya tahan tinggi dan bisa diandalkan di berbagai situasi.

Seperti seri terbaru dari lini jam tangan premium G-Shock MT-G, MTG-B3000 yang diperkenalkan pembuat jam Jepang itu belum lama ini.

Terbuat dari cangkang baja tahan karat 51 milimeter dan tali resin terintegrasi, MTG-B3000 diusung Casio sebagai penerus seri MTG-B2000 yang diluncurkan pada 2020 lalu.

Secara visual, arloji ini tampak mencolok dengan komponen logam yang saling terkait, permukaan dial kontras dalam warna merah, dan empat sekrup besar pada bagian bezel.

Meski memiliki penampakan jam tangan premium, G-Shock MTG-B3000 rasanya tidak terlalu berlebihan ketika digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

Berkat modul mesin multi-fungsi yang baru, Casio dapat menampilkan kembali desain dial tradisional 3-6-9 (tiga subdial masing-masing diletakkan di indeks jam 3, jam 6, dan jam 9) pada arloji ini.

Bagian bodi dibuat lebih ramping dan diklaim lebih nyaman di pergelangan tangan.

Dengan bodi hanya setebal 12 milimeter, MTG-B3000 menjadi referensi G-Shock paling tipis yang pernah diproduksi hingga saat ini.

Hasil kerja para pengrajin di Casio yang juga layak diacungi jempol adalah pemberian cangkang belakang tiga dimensi (3D), yang memengaruhi bentuk kenop pemutar (crown) dan button guard di sisi kiri dan kanan cangkang arloji.

Jika diukur, jarak dari satu dudukan jam (lug) ke yang lain mencapai 51,9 milimeter.

Bukan ukuran yang kecil untuk sebuah jam tangan, tetapi seperti yang sudah ditekankan tadi, MTG-B3000 ini diklaim nyaman di pergelangan tangan.

Demi meningkatkan kenyamanan pemakaian, Casio memberikan tali yang terbuat dari resin ringan yang kokoh dan diperkuat dengan tautan baja tahan karat.

Kemudian, bantalan uretan yang terdapat pada pengunci tali (clasp) berfungsi mencegah goresan jika tali terkena permukaan seperti meja.

Adapun sistem quick-release yang memungkinkan pengguna mengganti tali bracelet dengan tali karet secara mudah, hanya menekan dua tombol secara bersamaan.

Mesin Tough Solar yang baru lebih ramping dan tipis daripada versi lama, namun tidak ada fitur yang dikorbankan Casio.

Sebut saja, penunjuk waktu ganda (dual time) dengan 27 zona waktu, penghitung waktu mundur, kronograf, alarm, dan kalender otomatis hingga tahun 2099.

Pengguna bisa menghubungkan MTG-B3000 ke ponsel pintar menggunakan aplikasi G-Shock dan tautan Bluetooth.

Saat berada di zona waktu yang berbeda, aplikasi tersebut dapat membantu menyesuaikan waktu pada MTG-B3000 yang kita kenakan.

Tersedia dalam tiga pilihan warna, MTG-B3000 versi tali karet dilego seharga 950 dollar AS atau sekitar Rp 14 juta.

Sedangkan, referensi MTG-B3000BD-1A dalam tali resin dipasarkan dengan harga 1.050 dollar AS atau setara Rp 15,6 juta.