Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daddy Issue adalah Masalah Emosional Semua Orang, Kenali Gejalanya

Daddy issue adalah sebuah istilah informal yang merujuk pada orang-orang dengan kesulitan membentuk hubungan sehat saat dewasa akibat minimnya sosok ayah di hidup mereka.

Sebenarnya, terminologi daddy issue tidak tercantum dalam manual yang dipakai oleh pakar kesehatan dan cenderung digunakan sebagai cara untuk meremehkan perempuan.

Padahal, masalah daddy issue ini tidak memandang gender karena siapa pun bisa mengalaminya.

Daddy issue adalah masalah semua gender, kenali gejalanya

Pria maupun wanita bisa memiliki daddy issue tanpa disadari namun memengaruhi kehidupan mereka.

Hal ini sebenarnya bisa dikenali dengan tanda-tanda tertentu, misalnya:

  • Hanya tertarik pada pria yang lebih tua

Tanda seseorang mengalami daddy issue adalah hanya tertarik pada pria yang lebih tua.

Hal ini sebenarnya paling mudah dikenali dibandingkan gejala lainnya.

Jika kita memiliki hubungan yang buruk dengan ayah, tanpa sadar kita menginginkan sosok pria dewasa yang bisa menggantikan figur ayahnya, yang dapat melindungi dan menyayanginya.

  • Mudah cemburu atau overprotective

Orang yang mengalami daddy issue juga biasanya akan tumbuh dengan mengalami anxious attachment style.

Artinya, ia selalu merasa khawatir takut ditinggalkan oleh pasangan.

Biasanya, mereka juga mudah cemburu hingga sering memeriksa ponsel pasangannya guna memastikan kekasihnya tidak selingkuh.

Jika dibiarkan, ini bisa mengganggu hubungan romantis seseorangd dengan pasangannya.

Karena itu, mereka yang mengalami daddy issue perlu belajar untuk mandiri secara emosional.

Bukan hanya itu, dia juga sering merasa tidak aman dan cemas, sehingga perlu terus “diakui” dan dihujani dengan kata-kata cinta dari pasangannya.

Tentu, ini bisa berpotensi membuat pasangan malah menjauh, yang makin mendorong ketakutan terbesar mereka yakni tidak diinginkan.

  • Memberi kesan bahwa dirinya hanya tertarik dengan hubungan seksual

Orang yang mengalami daddy issue biasanya merasa dicintai ketika melakukan hubungan seksual dengan orang lain.

Bahkan, terkadang mereka berani mengambil risiko tinggi hanya untuk memuaskan kebutuhannya sendiri.

Sayangnya, hubungan seksual bisa saja tidak didasari oleh cinta yang justru bisa membuat mereka yang mengalami daddy issue makin terluka.

  • Takut sendiri

Orang yang mengalami daddy issue cenderung memilih tetap bertahan dalam hubungan tidak sehat dibandingkan menjomblo.

Tak jarang, mereka akan loncat dari satu hubungan ke hubungan lain tanpa melihat adanya kecocokan antara dirinya dan pasangannya sendiri.

Keadaan ini diperparah jika mengalami anxious attachment style yakni ketakutan akan hidup sendirian bisa mengurangi kemampuan mereka untuk mengembangkan identitas dirinya sendiri dan move on ke hubungan asmara yang sehat.

Baik karena pernah disakiti secara emosional, fisik, atau seksual, hingga tidak merasakan kehadiran sosok seorang ayah di hidupnya.

Jika sudah begini, artinya mereka perlu pengobatan.

Apa yang harus dilakukan?

Jika orang terdekat atau diri sendiri mengalami beberapa tanda daddy issue, sebaiknya segera minta bantuan dari konselor atau terapis resmi untuk menyembuhkan “luka” itu.

Perlu diingat, kita memang tidak bisa mengubah masa lalu yang sudah dilalui.

Namun kita dapat mengubah cara kita memandang diri sendiri, masa depan, dan dapat menemukan orang-orang baru yang benar-benar menyayangi secara ikhlas.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/27/210000820/daddy-issue-adalah-masalah-emosional-semua-orang-kenali-gejalanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke