5 Penyebab Sakit Perut Setelah Minum Kopi, Tak Cuma Gara-gara Kafein

KOMPAS.com - Sebagian orang kerap merasakan sakit perut setelah minum kopi.

Gejalanya pun cukup bervariasi, mulai dari sakit di ulu hati, perut terasa kembung, asam lambung naik, perut terasa perih, mulas hingga diare.

Mungkin kita berpikiran bahwa sakit perut yang dialami itu disebabkan oleh kandungan kafein yang tinggi pada kopi.

Padahal tidak cuma itu, ada beberapa kondisi kesehatan tertentu yang turut memengaruhi kondisi tersebut.

Sakit perut akibat minum kopi pada dasarnya bukan gejala yang mengkhawatirkan.

Sensasi perut yang mulas dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa menit atau dalam hitungan jam. Namun, beberapa kondisi perlu adanya pengobatan medis dalam penanganannya.

Mengutip laman Live Strong, simak beberapa alasan yang membuat sakit perut setelah minum kopi.

1. Kopi mengandung senyawa yang mengiritasi saluran pencernaan

Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, kafein yang terkandung di dalam kopi merupakan stimulan alami yang mampu mendongkrak tingkat energi di dalam tubuh.

Tapi di balik khasiatnya itu, kafein yang tinggi pada kopi juga menyebabkan sakit perut setelah minum kopi.

Bonnie Taub-Dix, RDN, founder dari situs diet ternama BetterThanDieting menyebutkan, kafein di dalam perut bisa memicu pelepasan asam .

Sebagian orang dapat mengalami kram, mual bahkan diare setelah kafein masuk ke lambung.

Selain kafein, kopi juga mengandung beberapa jenis asam seperti asam klorogenat dan trigonellin yang juga merangsang produksi asam lambung.

2. Kafein dan sembelit

Kafein juga termasuk ke dalam senyawa yang bersifat diuretik. Dengan kata lain, tubuh akan terpacu untuk mengeluarkan cairan di dalam tubuh.

Efek diuretik ini juga memengaruhi potensi buang air besar yang bisa menyebabkan seseorang merasakan perut mulas dan ingin BAB.

Menurut Cleveland Clinic, kombinasi dari gejala tersebut yang menjadi alasan mengapa perut sakit setelah minum kopi.

Sebab, kafein membuat tubuh dehidrasi dan tubuh yang kekurangan cairan bisa membuat tinja lebih sulit dikeluarkan.

Akibatnya, beberapa gejala lain turut menyertai seperti kembung, mual, kram, kotoran mengeras dan sensasi tidak nyaman.

3. Tubuh terlalu sensitif dengan kafein

Dampak dari kafein dapat memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda.

Faktor-faktor yang memengaruhinya antara lain berat badan hingga jenis kelamin.

Beberapa orang mungkin lebih sensitif dengan kafein, sementara yang lain tidak demikian.

Inilah yang menjadi alasan ada orang yang kuat minum kopi lebih dari dua gelas sehari. Ada pula yang tidak kuat minum kopi sama sekali.

4. Zat aditif memicu sakit perut

Meskipun kopi dapat menyebabkan sakit perut, terkadang penyebab utamanya bukanlah kopi.

Memadukan berbagai bahan lain seperti krim, susu, gula atau bahan lainnya bisa menjadi alasan penyebab perut sakit.

Pada beberapa orang dengan kondisi lactose intolerant misalnya. Perut mereka bisa mengalami kram usus jika terkena campuran susu dalam minuman yang dikonsumsi.

Atau orang yang tubuhnya tidak mampu mengolah fruktosa atau pemanis buatan.

Beberapa kondisi itu juga berdampak dan menimbulkan gejala lain yang berhubungan dengan saluran pencernaan.

Seperti diare, mual, muntah, kembung hingga gas lambung yang berlebihan.

5. Irritable bowel syndrome (sindrom iritasi usus besar)

Menurut Mayo Clinic, gangguan seperti irritable bowel syndrome (IBS) yang dialami seseorang juga membuat mereka merasakan sakit perut usai minum kopi.

Penyebab sindrom tersebut juga diakibatkan oleh berbagai faktor. Kemungkinan disebabkan oleh infeksi, stres, masalah kontraksi otot usus hingga ketidakseimbangan bakteri di saluran pencernaan.

Berdasarkan penelitian pada Februari 2017 di Gastroenterology Report, kopi sering menjadi pemicu IBS.

Kemungkinan gejala tersebut disebabkan karena kekebalan tubuh yang melemah atau molekul bioaktif tertentu yang terkandung di dalam kopi.