Sejak dulu, tanaman yang satu ini sudah banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.
Bahkan, akar dan rimpangnya secara tradisional juga digunakan untuk mengatasi gangguan lambung.
Menurut WebMD, temulawak mengandung bahan kimia yang dapat meningkatkan produksi empedu dalam tubuh.
Selain itu, tanaman ini sering digunakan orang-orang untuk mengatasi sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS), masalah kandung empedu, dan banyak kondisi lainnya yang berkaitan dengan gangguan pencernaan.
Mengandung antioksidan
Antioksidan dapat membantu melawan berbagai macam penyakit, salah satunya masalah saluran cerna.
Menurut penelitian berjudul Free Radicals, Antioxidants, and Nutrition yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition tahun 2002, metabolisme aerobik dalam tubuh manusia dapat menghasilkan radikal bebas dan spesies reaktif lainnya.
Reaksi radikal bebas inilah yang kemudian menyebabkan penyakit degeneratif yang berbahaya.
Dengan adanya senyawa antioksidan, tubuh mendapatkan aksi sinergis dalam membasmi radikal bebas dengan cara menghambat reaksi oksidasi.
Beberapa penelitian pun melaporkan potensi aktivitas antioksidan alami dari ekstrak temulawak dapat mencegah penyakit.
Manfaat temulawak untuk lambung juga didapatkan dari sifat antioksidannya yang mampu menangkal pengaruh radikal bebas yang merusak mukosa lambung.
Menurut Pusat Informasi Obat Nasional, minyak temulawak ternyata juga bermanfaat sebagai antispasmodik, atau golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot polos.
Obat antispasmodik ini biasanya dimanfaatkan untuk mengatasi kondisi IBS.
Temulawak biasanya dapat dikonsumsi bila dirasa memberikan efek samping yang baik untuk mengatasi gangguan pencernaan.
Namun, kita tidak disarankan untuk mengonsumsi temulawak lebih dari 18 minggu, karena konsumsi jangka panjang dapat memberikan efek samping yang tidak baik seperti iritasi saluran pencernaan.
Cara mengonsumsinya
Selain sebagai jamu, temulawak juga bisa dikonsumsi dalam bentuk suplemen dengan dosis 60 mg setiap hari hingga 18 minggu.
Temulawak mungkin tidak aman bila digunakan dalam jumlah yang lebih besar, atau untuk jangka waktu yang lebih lama, terutama pada ibu yang sedang hamil dan menyusui.
Perlu diingat juga bahwa produk alami tidak selalu aman dan dosisnya bisa menjadi penting.
Jadi, pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkannya dalam rutinitas sehari-hari.
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/31/171843220/khasiat-temulawak-mampu-atasi-gangguan-pencernaan
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan