Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Jam Tangan Mewah nan Atraktif di Ajang Geneva Watch Days 2022

KOMPAS.com - Geneva Watch Days 2022, ajang horologi bergengsi di industri jam tangan usai digelar di Jenewa, Swiss pada 29 Agustus-1 September lalu.

Geneva Watch Days tahun ini merupakan edisi ketiga, sejak digelar untuk pertama kalinya pada tahun 2020.

Ada sejumlah founding brand atau manufaktur jam yang menginisiasi acara ini, yaitu Bvlgari, Breitling, De Bethune, H. Moser & Cie, MB&F, Ulysse Nardin, dan Urwerk.

Di antara sekian banyak kreasi yang dipamerkan lebih dari 20 merek di ajang Geneva Watch Days 2022, terdapat lima jam tangan mewah yang sangat atraktif alias menarik perhatian.

Penasaran? Berikut ulasan selengkapnya.

Misalnya saja, Octo Finissimo Chronograph GMT yang diperkenalkan perusahaan Italia tersebut di akhir Oktober 2020.

Saat diluncurkan, arloji itu diklaim sebagai arloji self-winding paling tipis di dunia karena tebal cangkang titanium hanya 6,9 milimeter.

"Kegilaan" Bvlgari berlanjut di pertengahan Maret tahun ini, ketika mengusung Octo Finissimo Ultra yang memiliki cangkang hanya setebal 1,8 milimeter, tipis layaknya kertas.

Gelar sebagai jam tangan tertipis di dunia sempat dipegang Octo Finissimo Ultra sebentar, sebelum diambil alih oleh RM UP-01 hasil kolaborasi Richard Mille dan Ferrari.

Lalu, apa keunggulan Octo Finissimo Skeleton 8 Days yang dibawa Bvlgari di Geneva Watch Days 2022?

Sebenarnya model ini bukanlah model yang menciptakan rekor baru layaknya seri-seri Octo Finissimo terdahulu.

Namun ada beberapa poin yang membuat Octo Finissimo Skeleton 8 Days patut diperhitungkan.

Cangkang persegi berbahan rose gold yang digunakan memiliki diameter 40 milimeter dan ketebalan hanya 5,95 milimeter.

Bvlgari membenamkan banyak komponen mesin yang rumit dalam cangkang arloji yang bisa dikatakan tidak terlalu tebal.

Karena bagian dial berkonsep terbuka (fully openworked), pengguna dapat melihat setiap komponen mesin manual Calibre BVL 199 SK, termasuk single barrel besar yang memberikan cadangan daya hingga 8 hari.

Cadangan daya baterai 8 hari inilah yang menjadi keunggulan Octo Finissimo Skeleton 8 Days, sebab rata-rata jam tangan di pasaran hanya dibekali cadangan daya antara 2-3 hari saja.

Perusahaan melengkapi arloji ini dengan tali bermotif kulit buaya dalam warna cokelat dan pengunci tali berbahan rose gold.

Harga jual: 38.500 Euro atau setara Rp 569 juta.

Seluruh varian memiliki cangkang baja tahan karat berdimensi 42,5 x 45,5 milimeter. Namun ada perbedaan pada material bezel dan tali.

Dua varian menampilkan bezel baja berwarna hitam, dilengkapi tali baja atau tali karet.

Sedangkan, tiga Doxa Army hadir dalam bezel perunggu berwarna hijau, serta opsi tali baja, tali karet hijau, atau tali karet hitam.

Model ini tampak sangat mirip dengan Doxa Army orisinal yang dirilis pada 1966.

Karena merupakan jam tangan selam, tentunya kemudahan membaca waktu menjadi aspek yang sangat diperhatikan.

Bagian dial diberi nuansa beige pucat. Lalu, penanda waktu (hour marker) hitam serta jarum jam dan menit besar berwarna jingga dilapisi material Super-LumiNova.

Arloji ini ditenagai mesin otomatis ETA 2824 yang berdetak dalam kecepatan 28.800 vph dan memiliki cadangan daya 42 jam.

Harga jual: 2.150 Euro atau lebih kurang Rp 31,7 juta.

Dikenal karena menghasilkan desain-desain unik dalam karyanya, untuk ajang Geneva Watch Days 2022 MB&F memamerkan arloji bertajuk Legacy Machine Split Escapement Evo.

Arloji ini dirilis dalam dua versi, termasuk versi dial berwarna biru pastel dengan pola sunray brushed.

Terdapat tiga subdial berwarna abu-abu gelap yang diletakkan secara tidak biasa.

Satu subdial di arah jam 2 menunjukkan waktu saat ini. Sedangkan, subdial di arah jam 10 dan jam 6 masing-masing mengindikasikan tanggal dan cadangan daya arloji.

Kenop pemutar (crown) berada di arah jam 4, tidak seperti kebanyakan jam tangan yang memiliki crown di arah jam 3.

Roda keseimbangan berdiameter 14 milimeter ditempatkan di tengah, tepat di antara ketiga subdial yang sudah dijelaskan tadi.

Harga jual: 75.000 Euro (sekitar Rp 1,1 miliar).

Dibalut cangkang titanium berukuran 40 milimeter, arloji ini memiliki segala komponen yang membuat penggemar horologi terpikat.

Mulai dari nuansa biru pada bagian dial, penanda fase bulan berbentuk bulat di bawah indeks jam 12, hingga mesin calibre DB2324V2 yang rumit.

Mesin tersebut menggunakan pegas keseimbangan, roda pelepasan silikon, serta roda keseimbangan dan rotor berbahan titanium dan emas putih buatan perusahaan.

Dua jendela (window) di samping indeks jam 9 dan jam 3 masing-masing menampilkan hari dan bulan.

Sementara itu, indikator tanggal diwakili oleh subdial yang berada di atas indeks jam 6.

De Bethune hanya membuat DB25 Perpetual Calendar sebanyak 15 unit per tahun.

Harga jual: 125.000 franc Swiss atau setara Rp 1,9 miliar.

Berhiaskan cangkang red gold yang mewah, karya ini memiliki dial berwarna hitam pekat. Mungkin bisa dibilang warna hitam yang paling gelap dalam dunia jam tangan.

Warna hitam pekat itu terbuat dari material nano karbon yang mampu menyerap cahaya hingga 99,965 persen.

Hasilnya, bagian dial tampak menawan meski tidak dihiasi banyak komponen, kecuali mekanisme tourbillon pada indeks jam 6 yang mengendalikan mesin Calibre HMC 804.

Sebagai sentuhan akhir, pembuat jam mengaplikasikan tali rantai terintegrasi red gold yang senada dengan cangkang arloji.

Tali ini disikat dan dipoles untuk menegaskan kesan mewah.

Harga jual: 109.000 franc Swiss atau lebih kurang Rp 1,6 miliar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/05/160019220/5-jam-tangan-mewah-nan-atraktif-di-ajang-geneva-watch-days-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke