Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PINTU Incubator Kenalkan Kurasi 7 Brand Lokal di JF3 2022

KOMPAS.com - Tujuh brand lokal yang telah dikurasi oleh PINTU Incubator tampil di gelaran JF3 Fashion Festival 2022 di Summarecon Mall, Kelapa Gading, Jakarta.

PINTU Incubator sendiri merupakan sebuah program kolaborasi yang dirancang bagi para kreatif muda Indonesia di bidang fashion.

Kurasi tahap pertama sebelumnya telah dilakukan pada April 2022 lalu dan berhasil terpilih 7 brand fesyen.

Ketujuh brand tersebut antara lain Maria Adiputri, Oemah Etnik, Nona Rona, Tailor Moon, Rizkiya Batik, Tepa Selira, dan WGB. 

“PINTU Incubator merupakan salah satu upaya kami dalam mendukung keberlanjutan industri ini dengan mendorong munculnya talenta-talenta baru," ujar Chairman JF3, Soegianto Nagaria.

Program kolaborasi tersebut merupakan inisiasi dari JF3, LAKON Indonesia dan Kedutaan Besar Perancis melalui Institut Francais d'Indonesie ( IFI).

Perjalanan panjang para peserta dalam program ini telah dimulai sejak dibukanya pendaftaran PINTU Incubator 1.0 pada bulan April 2022, yang disambut antusias oleh ratusan kreatif muda.

Dari proses kurasi tahap pertama, kemudian terpilih peserta yang diikutsertakan dalam berbagai sesi pembelajaran, bimbingan, sharing insight dan berbagi pengalaman dalam menjalankan bisnis oleh mentor yang terdiri dari pengajar serta praktisi dari brand fesyen lokal dan internasional kenamaan.

Seperti H&M Indonesia, UNIQLO Indonesia, LAKON Indonesia, konsultan marketing LeBoYe & Dia.Lo.Gue, pakar HAKI Phoa Bing Hauw Center Patent, Lembaga Pendidikan dan Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo.

Selain itu, para partisipan juga mendapatkan ilmu finansial dari BTPN, Pradita University hingga desainer Perancis Louise Lyngh Bjerregaard.

Setelah memperoleh kesempatan tersebut, seluruh partisipan mengikuti kurasi kedua yang memilih 7 brand untuk memasuki tahapan berikutnya.

Ketujuh brand tersebut kemudian diberi kesempatan untuk tampil mempresentasikan 12 karya terbaiknya di runaway JF3 Fashion Festival pada 3 September 2022.

Momen tersebut juga sekaligus merupakan tahapan kurasi akhir untuk memilih brand lokal yang akan mendapatkan berbagai peluang pengembangan usaha fesyennya.

Kurasi dilakukan 5 kurator dari latar belakang profesi yang berbeda, namun sangat relevan dalam industri fesyen, seperti Thresia Mareta selaku Founder of LAKON Indonesia.

Kemudian dari pihak JF3 yaitu Soegianto Nagaria, Founder of Pisco & co - Alexandra Pisco, Meniek Andini, Chief Marketing Officer Media Group Network dan Susan Budihardjo selaku senior fashion designer.

Program PINTU Incubator diharapkan dapat melahirkan brand fashion lokal yang kuat yang tidak hanya dari segi kreativitas, tetapi juga secara bisnis.

Sehingga untuk ke depannya, mereka dapat menjadi brand lokal kebanggaan Indonesia yang bisa namanya bisa merambah ke industri fashion mancanegara.

"Kami telah mengadakan sebanyak 24 kelas bimbingan, dengan durasi total sebanyak 70 jam, oleh 26 pengajar/mentor yang terdiri dari pakar, dan praktisi yang sangat berkompeten," kata Thresia Mareta, Founder LAKON Indonesia sekaligus inisiator PINTU Incubator.

Setelah tampil di runaway JF3 2022, kemudian terpilih tiga brand tiga brand fesyen yang berhak mendapatkan pembinaan terkait perkembangan bisnis fesyen oleh LAKON Indonesia.

Ketiga brand lokal itu adalah WGB, Oemah Etnik dan Tailor Moon. Ketiganya terpilih karena memiliki keunggulan masing-masing.

WGB misalnya, kreativitas mereka dalam merancang busana pria berukuran ekstra dinilai bisa lebih mengeksplorasi segmen tersebut di industri fesyen Tanah Air.

"WGB itu pasarnya tertentu. Bajunya memang khusus pria berukuran ekstra. Mereka juga eksplorasi kain tradisional sehingga kami melihat ada potensi yang bisa dikembangkan,"

Demikian ungkap Theresia kepada Kompas.com, di JF3 Fashion Festival 2022, Senin (6/9/2022).

Lalu Tailor Moon, yang menempatkan brand-nya sebagai produk yang mengakomodasi fashion design, graphic design ke dalam sebuah karya.

Mereka tak hanya memposisikan diri sebagai brand fesyen, tetapi juga sebagai desainer atau seniman yang mengangkat kain sisa produksi sebagai fashion statement.

"Tailor Moon ini benar-benar konsepnya dari nol dan bagus banget. Kami, khususnya para kurator menilai ide mereka bagus dan menjanjikan di pasar global," lanjut Theresia.

Kemudian ada Oemah Etnik yang merupakan brand fashion lokal yang telah berdiri sejak tahun 2013.

Mereka menampilkan rancangan busana yang terinspirasi dari budaya Indonesia, mulai dari kain, siluet dan dibuat dari pengrajin lokal.

"Ketiga brand ini bukan cuma lolos kurasi. Kami memberikan support yang tidak cuma dalam bentuk uang untuk proses produksi."

"Tetapi kami beri wadah di store LAKON Indonesia agar produknya bisa ada di sini, dan seterusnya akan terus dibina agar brand-nya semakin kuat sebagai tuan rumah dan di mata global," jelas Theresia.

Lebih lanjut, setelah penyelenggaraan yang pertama, kemudian akan dibuka juga kesempatan bagi para kreatif muda untuk mengikuti PINTU Incubator 2.0.

Pendaftaran dapat dilakukan sejak 22 Agustus 2022. PINTU Incubator juga merupakan program non profit, sehingga seluruh peserta tidak akan dikenakan biaya.

"Di chapter kedua nanti akan ada 3 merek fesyen Perancis yang datang ke Indonesia untuk mendorong para peserta, termasuk 3 pemenang di sesi pertama untuk berkolaborasi dan eksplorasi lebih banyak soal industri fashion."

"Jadi tak hanya melihat brand dari kacamata lokal, tetapi mereka juga harus melihat dari kacamata secara global agar lebih bisa mengeksplorasi kreativitasnya," pungkas Theresia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/07/195731420/pintu-incubator-kenalkan-kurasi-7-brand-lokal-di-jf3-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke