Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Tanda Tubuh Mencapai Proses Ketosis, Pelaku Diet Keto Wajib Tahu

KOMPAS.com - Saat melakukan diet ketogenik, pelaku diet harus menyadari tanda tubuh mencapai proses ketosis.

Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui bahwa metabolisme tubuh sudah beralih ke mode metabolisme yang baru.

Sebab, proses ketosis dapat membantu menurunkan berat badan dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti mengurangi risiko penyakit jantung.

Selain itu, ketosis juga membantu pasien dengan riwayat kesehatan sindrom metabolik, diabetes tipe 2, resistensi insulin, beberapa jenis kanker, jerawat, sindrom ovarium polikistik (PCOS) hingga penyakit saraf agar kondisinya menjadi lebih baik.

Ketosis adalah proses metabolisme yang sengaja dirancang untuk membuat tubuh mengalami kekurangan karbohidrat.

Lalu sebagai gantinya, proses pembakaran dialihkan dengan membakar lemak untuk dijadikan energi dan bukan lagi memakai karbohidrat.

Menurut Melanie Boehmer dari Lenox Hill Hospital, untuk mencapai proses metabolisme ketosis tidak selalu mudah.

Terkadang, pelaku diet keto harus disiplin keras menerapkan pola makan karena tidak cukup hanya dengan mengurangi asupan karbo.

Pasalnya, ada momen-momen seperti cheating saat diet bisa menggagalkan manfaat ketogenik.

Hal tersebut cenderung membuat tubuh bingung, ketika sudah memulai ketosis, lalu jumlah karbohidrat meningkat, akhirnya diet keto pun gagal.

Maka dari itu, pelaku diet keto sebaiknya perlu memerhatikan tanda tubuh mulai mencapai metabolisme ketosis sebagai berikut.

1. Munculnya bau mulut yang khas

Ketosis dinilai baik untuk mengurangi lingkar pinggang, namun efek itu tidak sebanding dengan dampak buruk bagi kehidupan sosial seseorang.

Bau mulut misalnya, menjadi pertanda tubuh memasuki fase ketosis. Hal itu dikarenakan dalam ketosis, tubuh akan menciptakan "produk sampingan" ketika memecah lemak untuk digunakan sebagai energi.

Produk tersebut adalah aseton. Limbah ini dikeluarkan tubuh melalui urine, keringat dan napas.

Konon, aroma aseton bikin bau mulut seperti aroma buah namun cenderung menyengat dan tidak sedap.

2. Tubuh menjadi cepat lelah

Saat tubuh terbiasa dengan pola baru rendah karbohidrat, mungkin tubuh akan lebih cepat kelelahan.

Boehmer merekomendasikan untuk menghindari aktivitas berat selama beberapa minggu pertama ketika tubuh memakai lemak sebagai bahan bakar.

Setelah dua minggu, tubuh akan mulai merasa lebih energik dan tidak ada masalah dengan rutinitas kebugaran seperti biasa.

3. Lebih cepat kram

Menurunkan asupan karbohidrat dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dan mineral di dalam tubuh.

Hal itu berarti, tubuh akan kekurangan kalium, natrium dan magnesium. Ketiga nutrisi tersebut dapat membantu mencegah kram, sehingga mungkin akan mengalami kram meski tidak ada penyebabnya.

Oleh karena itu, pelaku diet keto harus memastikan asupan yang kaya akan nutrisi tersebut.

Seperti memperbanyak kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, sayuran hijau dan ikan berlemak.

4. Kesulitan buang air besar

Pelaku diet keto biasanya akan mengalami sembelit karena dua alasan. Pertama, mereka tidak mengonsumsi makanan berserat seperti oatmeal yang mengandung karbohidrat.

Kemudian, karbohidrat diubah menjadi glikogen yang memiliki kadar air tinggi untuk digunakan menjadi energi.

Ketika kita mengurangi asupan karbohidrat, maka dampaknya jumlah air dalam tubuh berkurang dan itu memicu sembelit atau sulit BAB.

Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mendapatkan karbohidrat dari sayuran yang juga kaya serat. Seperti kembang kol, brokoli, dan aneka sayuran hijau.

5. Diare

Beberapa orang mengalami kesulitan BAB, namun yang lain melaporkan mengalami diare.

Kondisi itu dapat terjadi akibat tubuh seolah kaget karena tidak mampu mencerna semua lemak dari makanan.

Kemudian faktor lainnya adalah kebanyakan makanan yang keto friendly mengandung pemanis atau gula tertentu yang menyebabkan masalah pencernaan alias diare, seperti kandungan sorbitol.

6. Perubahan mood

Perubahan mood juga menjadi tanda tubuh mengalami proses metabolisme ketosis.

Diet rendah karbo cenderung membuat seseorang merasakan banyak hal karena biasanya otak menggunakan glukosa untuk membantunya melakukan banyak pekerjaan.

Ketika asupan glukosa dari karbohidrat ini dikurangi dari asupan sehari-hari, maka perubahan suasana hati seperti cepat marah, cepat lapar lebih sering dialami orang-orang yang baru pertama kali mencoba diet keto.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/08/123748520/6-tanda-tubuh-mencapai-proses-ketosis-pelaku-diet-keto-wajib-tahu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke