Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Gangguan Kecemasan, Gejala, dan Faktor Risikonya

KOMPAS.com - Merasakan kecemasan dalam hidup adalah hal yang lumrah dalam hidup -terlebih ketika menghadapi situasi yang tidak pasti.

Kendati demikian kecemasan bisa menimbulkan masalah apabila perasaan ini terjadi secara berlebihan dan dalam waktu yang lama.

Hal tersebut dapat mengindikasikan gangguan kecemasan atau anxiety disorder yang membuat penderitanya sulit untuk tenang.

Di sisi lain mereka yang mengalami gangguan kecemasan juga sulit mengontrol diri dan pikiran, jantung berdebar, berkeringat, dan tegang.

Apa itu gangguan kecemasan?

Dilansir dari Web Medicine, gangguan kecemasan adalah kondisi mental yang menyebabkan kecemasan dan ketakutan secara konstan dan berlebihan.

Kecemasan yang luar biasa membuat penderitanya menghindar dari sekolah, pekerjaan, nongkrong dengan orang lain, dan situasi lainnya.

Meskipun gangguan kecemasan dapat menyerang siapa saja tapi wanita memiliki risiko lebih tinggi menurut American Psychiatric Association.

Gejala gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan dapat diketahui dari berbagai gejala. Berikut di antaranya:

  • Panik, takut, dan gelisah
  • Merasa dalam keadaan bahaya
  • Bermasalah dengan tidur
  • Sulit tenang
  • Keluar keringat dingin, mati rasa, atau kesemutan di bagian tangan dan kaki
  • Sesak napas
  • Napas lebih cepat dari biasanya (hiperventilasi)
  • Jantung berdebar
  • Mulut kering
  • Mual
  • Otot menegang
  • Pusing
  • Memikirkan masalah secara berulang dan tidak dapat berhenti
  • Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
  • Menghindari objek atau tempat yang ditakuti secara intens atau obsesif.

Jenis gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan ternyata terdiri dari berbagai jenis. Supaya lebih paham, simak penjelasannya berikut ini.

1. Generalized anxiety disorder

Jenis gangguan kecemasan ini membuat penderitanya merasa khawatir dan tegang secara berlebihan.

Tidak menutup kemungkinan, mereka yang mengalami generalized anxiety disorder menjadi tidak realistis tanpa sebab.

2. Panic disorder

Panic disorder atau gangguan panik menyebabkan orang-orang yang merasakannya menjadi takut secara tiba-tiba dan intens.

Hal tersebut membuat mereka mengalami serangan panik yang ditandai dengan berkeringat, nyeri dada, detak jantung berdebar.

3. Social anxiety disorder

Social anxiety disorder yang disebut juga fobia sosial ditandai dengan kekhawatiran dan kesadaran diri yang berlebihan tentang situasi sosial.

Penderita social anxiety disorder secara obsesif bisa khawatir terhadap orang lain yang menilai mereka atau merasa malu dan diejek.

4. Specific phobias

Penderita specific phobias dapat merasakan kekhawatiran yang intens terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketinggian atau terbang.

Dalam hal ini, ketakutan mereka melampaui batas dan menyebabkan orang-orang yang mengalaminya menghindar dari situasi tertentu.

5. Agoraphobia

Agoraphobia adalah gangguan yang menimbulkan ketakutan di situasi sulit untuk melarikan diri dalam keadaan genting.

Gangguan tersebut bisa melanda ketika berada di pesawat terbang, transportasi umum, atau mengantre dengan banyak orang.

6. Separation anxiety

Separation anxiety dapat melanda siapa pun. Hal ini terjadi ketika orangng takut kehilangan sosok yang dicintainya.

Hal tersebut membuat penderita separation anxiety khawatir tentang kejadian buruk yang bisa dialami orang yang dicintainya.

7. Selective mutism

Ini merupakan jenis kecemasan sosial yang melanda anak-anak muda.

Selective autisme menyebabkan mereka sulit berkata-kata di hadapan orang lain, meskipun komunikasi di rumah berjalan lancar.

8. Medication-induced anxiety disorder

Penggunaan obat-obatan tertentu bahkan yang terlarang dapat memicu beberapa gejala dari gangguan kecemasan.

Penyebab gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Supaya lebih jelas, simak yang berikut ini.

1. Genetik

Gangguan kecemasan ternyata dapat dipengaruhi oleh faktor genetik atau diturunkan oleh keluarga.

2. Kondisi otak

Beberapa penelitian menunjukkan gangguan kecemasan terkait dengan gangguan pada sirkuit di otak yang mengendalikan rasa takut dan emosi.

3. Lingkungan

Lingkungan dapat memicu peristiwa yang menimbulkan stres.

Dalam hal ini, peristiwa hidup yang sering dikaitkan dengan gangguan kecemasan, termasuk pelecehan atau penelantaran ketika anak-anak.

Tidak menutup kemungkinan, mereka yang mengalami gangguan kecemasan pernah kehilangan orang yang dicintai, diserang, atau menyaksikan kekerasan.

4. Kondisi medis

Beberapa kondisi jantung, paru-paru, dan tiroid dapat berkontribusi pada terjadinya gejala yang mirip dengan gangguan kecemasan.

Gangguan pada bagian-bagian tubuh tersebut juga bisa memperburuk gejala kecemasan.

Faktor risiko gangguan kecemasan

Di samping beberapa penyebab yang sudah disebutkan, gangguan kecemasan dapat terjadi ketika faktor risiko di bawah ini berada di baliknya. Apa saja?

1. Riwayat gangguan mental

Memiliki gangguan kesehatan mental, seperti depresi, dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.

2. Pelecehan seksual ketika kanak-kanak

Pelecehan atau pengabaian emosional, fisik, dan seksual selama kanak-kanak berkaitan dengan gangguan kecemasan di kemudian hari.

3. Trauma

Menjalani hidup dengan peristiwa traumatis bisa meningkatkan risiko gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Hal tersebut dapat berkontribusi pada terjadinya serangan panik.

4. Pengalaman buruk

Selain trauma, hidup yang penuh tekanan atau buruk dapat berkontribusi pada terjadinya gangguan kecemasan.

Pengalaman hidup yang dimaksud, seperti kehilangan orangtua ketika masih kanak-kanak.

5. Penyakit parah

Kekhawatiran terus-menerus tentang kesehatan diri sendiri atau orang lain bisa menyebabkan kewalahan dan cemas.

6. Penyalahgunaan zat

Gangguan kecemasan dapat melanda apabila orang-orang menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan terlarang.

Sebagian orang kemungkinan menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang untuk meredakan bahkan menyembunyikan kecemasan.

7. Malu ketika kanak-kanak

Rasa malu dan menarik diri dari orang dan tempat asing selama masa kanak-kanak dikaitkan dengan kecemasan sosial ketika remaja dan dewasa.

8. Tidak percaya diri

Persepsi negatif tentang diri dapat menyebabkan gangguan kecemasan sosial.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/13/135623320/mengenal-gangguan-kecemasan-gejala-dan-faktor-risikonya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke