Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berbagai Fakta Akupunktur, Cara Kerja, Manfaat, hingga Risikonya

KOMPAS.com - Akupuntur adalah metode pengobatan tradisional asal China yang digunakan untuk meredakan gejala atau gangguan kesehatan tertentu.

Ketika seseorang menjalani pengobatan tersebut, ahli akupuntur akan memasukkan jarum yang sangat tipis ke dalam kulit pasien.

Nah, dalam praktiknya, jarum ditusukkan ke titik-titik tertentu yang berguna menyeimbangkan energi dan mendorong tubuh untuk melawan penyakit.

Meski akupuntur sudah melalang buana ke berbagai negara, termasuk Indonesia, sayang belum banyak orang yang memahami apa itu akupuntur.

Apa itu akupuntur?

Dikutip dari Britannica, akupuntur ternyata sudah dimanfaatkan masyarakat China kuno untuk menghilangkan rasa sakit.

Di samping itu, akupuntur juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit sekaligus menunjang kesehatan.

Akupuntur sudah lahir sebelum 2500 SM di China dan pada akhir abad ke-20 mulai banyak dipraktikkan di wilayah lain.

Masyarakat China pada zaman dahulu percaya bahwa di dalam tubuh mengalir energi Yin dan Yang.

Dalam hal ini, Yin, prinsip wanita, bersifat pasif dan gelap dan diwakili oleh bumi. Sementara Yang, prinsip laki-laki, aktif dan ringan, diwakili oleh langit.

Masyarakat China kuno dulunya mempercayai bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan dari Yin dan Yang.

Nah, dua energi tersebut diyakini bekerja dalam tubuh dan perlu diseimbangkan untuk memulihkan kesehatan seseorang.

Sementara itu, dalam praktik pengobatan saat ini, akupuntur menjadi bentuk terapi komplementer dengan memasukkan jarum ke dalam tubuh.

Dikutip dari Medical News Today, akupuntur bekerja dengan menusukkan jarum ke berbagai titik dengan kedalaman yang berbeda-beda.

Jarum yang ditusukkan dalam akupuntur berguna untuk merangsang saraf sensorik pada kulit dan otot.

Hal ini dilakukan ahli akupuntur untuk mengobati masalah nyeri kronis dan kondisi fisik lainnya.

Cara kerja akupuntur

Pengobatan tradisional China percaya bahwa kesehatan adalah hasil dari harmonisasi dari Yin dan Yang komplementer dari kekuatan hidup yang dikenal sebagai Qi.

Seperti yang sudah disebutkan, masyarakat China kuno meyakini bahwa konsekuensi dari ketidakseimbangan dua energi tersebut bisa mendatangkan penyakit.

Dalam praktiknya, Qi yang mengalir melalui meridian -jalur energi melintas dalam tubuh- bisa dijangkau melalui 361 titik akupuntur.

Ketika jarum ditusukkan ke titik-titik akupuntur dengan kombinasi yang tepat maka aliran energi dapat kembali seimbang.

Manfaat memasukkan jarum dalam akupuntur pernah dibuktikan dalam studi Journal of Acupuncture and Meridian Studies tahun 2017.

Studi menyebutkan, banyak titik akupuntur berada di lokasi stimulasi yang memengaruhi aktivitas beberapa neuron sendorik -atau bidang reseptif.

Stimulasi fisik dari menusukkan jarum ke titik-titik akupuntur juga dapat memengaruhi pemrosesan rasa sakit di sistem saraf pusat dan otot.

Tidak hanya itu, menusukkan jarum ke berbagai titik akupuntur membantu meningkatkan aliran darah ke bagian tubuh tertentu.

Studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine tahun 2017 juga menemukan fakta lain di balik cara kerja akupuntur.

Studi menjelaskan bahwa dampak akupuntur pada nyeri kronis dapat memberikan pereda nyeri yang berbeda dari plasebo.

Manfaat akupuntur

Dilansir dari Cleveland Clinic, akupuntur dapat mengobati berbagai masalah kesehatan.

Paling sering, akupuntur dimanfaatkan untuk meredakan nyeri kronis yang berkepanjangan, seperti:

  • Arthritis (radang sendi)
  • Sakit punggung, leher, dan otot
  • Sakit kepala dan migrain
  • Sakit lutut
  • Kram karena menstruasi
  • Cedera akibat berolahraga.

Di samping itu, akupuntur bisa membantu pengobatan:

- Kanker dan efek samping dari pengobatan kanker
- Nyeri wajah dan ketidaknyamanan saraf
- Masalah sistem kekebalan tubuh
- Infertilitas (gangguan kesuburan)
- Sindrom iritasi usus besar
- Menopause dan hot flash
- Rasa tidak nyaman saat hamil
- Gangguan gerakan berulang
- Mual
- Neuropati perifer
- Kelelahan
- Tendinitis.

Risiko akupuntur

Walau akupuntur mendatangkan manfaat bagi kesehatan, pengobatan tradisional asal China ini memiliki risiko yang wajib diwaspadai.

Berikut beberapa risiko yang ditimbulkan oleh akupuntur:

  • Pendarahan, memar, dan nyeri di tempat yang ditusuk jarum
  • Infeksi bila jarum tidak streril
  • Jarum dapat patah dan merusak organ dalam.

Proses akupuntur

Sebelum akupuntur dilakukan, ahli atau dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien.

Jika sudah, pasien akan diminta duduk atau bebaring selama akupuntur dilakukan.

Ahli akupuntur akan menggunakan jarum sekali pakai dan steril untuk dimasukkan ke dalam kulit.

Pasien yang menjalani akupuntur dapat merasakan sensasi menyengat atau kesemutan yang sangat singkat ketika jarum dimasukkan.

Biasanya, pasien akan diakupuntur selama 20-60 menit. Tapi, durasi ini bergantung pada proses akupuntur.

Dalam hal ini, intensitas akupuntur ditentukan oleh kondisi pasien. Apabila kondisinya sudah kronis, mungkin dibutuhkan akupuntur sebanyak 1-2 kali setiap minggu selama beberapa bulan.

Untungnya masalah kesehatan yang akut biasanya membaik setelah 8-12 kali akupuntur.

Hal yang perlu dipertimbangkan

Seperti yang sudah disebutkan bahwa akupuntur adalah terapi komplementer.

Karena alasan itulah akupuntur sebaiknya tidak menggantikan perawatan yang direkomendasikan dokter.

Pasien ada baiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani akupuntur untuk mengobati nyeri kronis dan kondisi lainnya.

Yang tidak boleh dilakukan setelah akupuntur

Ada berbagai hal yang wajib dihindari setelah akupuntur. Berikut daftarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/14/121709320/berbagai-fakta-akupunktur-cara-kerja-manfaat-hingga-risikonya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke