Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lelah Jadi Korban Gaslighting dari Keluarga? Coba Lakukan Ini

Namun jangan gegabah untuk mengakhiri hubungan darah tersebut jika kita masih bisa mempertahankannya.

Sebaliknya, jangan terus terjebak menjadi korban pelecehan emosional itu hanya karena alasan pelakunya adalah keluarga sendiri.

Jadi, seperti apa solusinya?

Trik menghadapi gaslighting dari keluarga

"Gagasan bahwa kita harus menyukai semua anggota keluarga kita cenderung menimbulkan kerugian psikologis, " kata psikolog klinis Carla Marie Manly, PhD.

Beberapa sering merasa tidak enak atau bersalah karena tidak menyukai kerabat sedarahnya sendiri.

"Padahal, beberapa orang—kerabat atau bukan—memiliki karakteristik dan perilaku yang seringkali tidak disukai, " tambahnya.

Ada orang yang begitu beracun sehingga menciptakan situasi yang menuntut kita untuk selalu menghindari kontak dengannya, demi kesehatan mental.

Namun ada yang dampak buruknya masih dikelola dengan mengontrol respon kita sendiri terhadap perilakunya.

"Ketika menangani gaslighting dalam keluarga tanpa mengorbankan kesehatan mental Anda sendiri, penting untuk mempersiapkan diri Anda untuk interaksi dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan dengan situasi beracun apa pun: tetapkan harapan yang realistis, batasi kontak, dan detoksifikasi sesudahnya," pesannya.

Langkah pertama yang harus diambil, kata psikolog klinis Aimee Daramus, PsyD, adalah menerapkan beberapa praktik perawatan diri untuk membantu diri kita mempersiapkan momen pertemuan keluarga.

Misalnya dengan melakukan sesuatu yang kita tahu dapat membuat diri sendiri lebih baik.

"Luangkan waktu dengan orang-orang yang benar-benar suportif. Coba juga rencanakan sesuatu untuk merawat diri sendiri sesudahnya, dan jika Anda terlalu sibuk, cobalah untuk memasangkan sesuatu yang mendukung dengan tanggung jawab Anda—seperti kopi yang enak atau mendengarkan musik," ujarnya.

Misalnya dengan menjaga interaksi tetap singkat dan memastikannya berjalan sesuai rencana.

Kita juga bisa menerapkan teknik menenangkan diri seperti yoga atau metode pernapasan sebelum maupun sesudah interaksi.

Pertimbangkan pula sejauh mana aggota keluarga yang mungkin melakukan gaslighting akan berbicara kepada kita.

Alih-alih hanya menghindar, kita bisa mencoba menyampaikan keluhan soal perilaku mereka yang bermasalah itu.

"Saya merasa sakit hati ketika Anda sangat kritis dan negatif. Saya ingin menghabiskan waktu bersama Anda, tetapi komentar negatif Anda membuat saya merasa sangat sedih. sedih dan terluka," kata Daramus, mencontohkan.

Biasakan untuk menahan diri dan tidak termakan umpan lalu memberikan respon untuk setiap tindakan gaslighting yang muncul, guna mengurangi dampaknya.

"Alih-alih terlibat dalam pertempuran verbal, merasa terluka, atau marah, penerima komentar negatif memilih untuk mengabaikan komentar negatif tersebut," kata Dr. Manly.

"Ini membutuhkan latihan, tetapi ketika komentar seperti itu secara rutin diabaikan, orang yang negatif atau kritis sering kali akhirnya menyerah untuk mencoba menciptakan gesekan dengan pihak yang tidak berkepentingan."

Perilaku gaslighting bisa jadi indikasi masalah kesehatan mental

Hal yang juga perlu diperhatikan, gaslighting yang dilakukan anggota keluarga juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan mental pada diri mereka sendiri, seperti depresi atau kecemasan.

"Jika Anda menduga ada masalah kesehatan mental, Anda mungkin menangani situasinya dengan sedikit berbeda," saran Dr. Daramus.

Ia merekomendasikan kita untuk berbaik hati dengan mendengarkan apa yang dikatakan pelaku gaslighting dan memberikan validasi atas perasaannya lalu tawarkan solusi untuk masalah kesehatan mentalnya.

"Tetapi periksalah dengan diri Anda sendiri dan akhiri pertemuan [atau kunjungan] sebelum Anda merasa lelah sehingga Anda akan lebih mungkin untuk berbicara dengan mereka lagi," katanya.

Ketika berkaitan dengan keluarga, banyak orang rela memberikan pengecualian untuk perilaku buruk mereka termasuk kebiasaan melakukan gaslighting.

Namun penting agar kita tetap mengutamakan kesehatan mental sendiri dalam interaksi tersebut untuk manfaat yang lebih besar.

"Tidak ada hubungan yang layak mengorbankan rasa harga diri, harga diri, dan kesejahteraan Anda," pungkas Dr. Manly.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/15/071632020/lelah-jadi-korban-gaslighting-dari-keluarga-coba-lakukan-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke