Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Masalah Perut Buncit, Penyebab dan Cara Mengatasinya

KOMPAS.com - Perut buncit merupakan suatu masalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan.

Bukan karena tampilannya yang tampak membesar dan mengganggu penampilan secara keseluruhan.

Tetapi masalah ini diakibatkan oleh tumpukkan lemak yang disebut lemak visceral yang mengelilingi organ penting di dalam tubuh.

Kondisi tersebut sudah jelas tidak menyehatkan bahkan bisa memicu risiko berbagai penyakit.

Seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker yang disebabkan oleh kelebihan lemak di dalam tubuh. 

Mengutip VeryWell Health, perut buncit dapat dialami oleh semua orang. Tak cuma orang gemuk, tetapi juga pada orang yang kurus.

Penyebab utamanya bisa dipicu oleh banyak faktor, mulai dari usia, pola makan, stres, kurangnya aktivitas fisik dan beberapa alasan lain sebagai berikut:

1. Kelebihan kalori

Kebiasaan pola makan yang tidak sehat seperti terlalu sering mengonsumsi makanan dengan kalori tinggi merupakan salah satu penyebab perut buncit yang paling umum.

Risiko ini dapat meningkat seiring dengan gaya hidup kurang aktif pada seseorang yang kemudian memicu lemak tertimbun di area perut.

2. Metabolisme

Metabolisme merupakan salah satu faktor yang memicu penumpukan lemak di perut. Contohnya dapat terlihat pada seseorang yang memiliki sistem metabolisme yang lamban.

Proses pembakaran kalorinya jadi kurang maksimal, sehingga sangat rentan mengalami obesitas.

Sementara jika seseorang memiliki sistem metabolisme yang cepat, maka tanpa membutuhkan upaya yang keras, tumpukan lemak bisa berkurang dengan jumlah yang signifikan.

Sebetulnya, metabolisme pada setiap orang pun berbeda karena ada beberapa faktor yang memengaruhinya, seperti faktor genetika, usia dan gaya hidup seseorang.

3. Distribusi lemak di dalam tubuh serta genetika

Faktor genetika merupakan penyebab perut buncit yang sulit dihindari.

Pasalnya hal itu dapat memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak di bagian tubuh tertentu, seperti di paha, lengan, pinggul termasuk perut.

Tak heran jika ada keluarga yang memiliki masalah obesitas, maka keturunannya pun berisiko mengalami hal serupa.

Sementara distribusi lemak juga merupakan penyebab perut buncit, khususnya pada wanita.

Menurut sebuah studi pada tahun 2016, transisi ke fase menopause dikaitkan dengan penambahan berat badan dan peningkatan distribusi lemak di perut.

Para peneliti juga melaporkan adanya perubahan berat badan yang disebabkan oleh penuaan, karena di fase tersebut tubuh mengalami perubahan komposisi tubuh serta distribusi lemak ke bagian tubuh terutama di area perut.

4. Hormon

Perubahan kondisi hormonal pada seseorang berkaitan dengan akumulasi lemak perut.

Hal itu dapat dijelaskan karena hormon mengatur berbagai fungsi di dalam tubuh seperti proses metabolisme, stres rasa lapar sampai dorongan seksual.

Ketika hormon mengalami fluktuasi yang tidak seimbang atau ada gangguan, maka kondisi tersebut bisa menimbulkan lemak perut yang disebut perut hormonal.

5. Kesehatan mental

Kesehatan mental seperti tingkat stres dan depresi pada seseorang juga memicu tumpukan lemak di perut.

Para peneliti menyimpulkan bahwa ketika mengalami stres, maka tubuh akan melepaskan kortisol, hormon stres yang memicu penumpukan lemak.

Penelitian menunjukkan pula, kadar kortisol yang tinggi mengarah ke jaringan lemak di area perut dan meningkatkan nafsu makan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori.

Sementara beberapa kondisi kesehatan mental yang berkaitan dengan penambahan berat badan mencakup gangguan bipolar dan skizofrenia.

6. Efek samping obat-obatan

Ada beberapa obat yang dapat memicu kenaikan berat badan termasuk penumpukan lemak di perut.

Seperti obat untuk diabetes seperti insulin dan sulfonilurea, obat darah tinggi, beta blocker, kortikosteroid, dan obat-obatan yang berkaitan dengan gangguan mood, depresi dan penyakit mental lainnya.

Menurut Very Well Health, tidak ada cara spesifik untuk mengatasi perut buncit.

Tetapi, kombinasi dari berbagai upaya dapat menunjukkan hasil yang lebih signifikan.

Sejumlah cara mengatasi perut buncit yang perlu dikombinasikan satu dengan lainnya mencakup;

1. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang

Memangkas tumpukan lemak di perut tidak sesederhana memotong jumlah kalori yang dikonsumsi.

Itu harus diseimbangi dengan konsumsi makanan sehat yang berperan dalam meningkatkan metabolisme serta aktivitas fisik.

Ketika keseimbangan pola makan dan aktivitas fisik sudah dilakukan, maka proses penurunan berat badan hasilnya akan lebih signifikan.

2. Olahraga secara rutin

Olahraga sangat membantu dalam proses penurunan berat badan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan orang dewasa di usia 18-64 tahun untuk melakukan olahraga setidaknya 150 menit per minggu.

Olahraga yang dinilai efektif dalam menurunkan lemak di perut adalah latihan dengan intensitas sedang seperti aerobik.

Selain itu, latihan angkat beban yang bermanfaat untuk meningkatkan massa otot juga dapat mempercepat sistem metabolisme juga memiliki efek penurunan lemak perut lebih signifikan.

3. Mengelola stres

Manajemen stres tidak hanya penting untuk kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik, termasuk mengatasi perut buncit.

Beberapa upaya dalam mengelola stres yang bisa dilakukan di antaranya adalah meditasi, melatih teknik pernapasan, yoga dan menjalani olahraga yang disukai.

4. Tidur yang cukup

Seperti diketahui, kurang tidur dapat mengganggu proses penurunan berat badan dan memicu obesitas.

Hal itu dapat dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2014 yang menyatakan bahwa seseorang yang kurang tidur pada malam hari dapat membuatnya cenderung memilih makanan tinggi kalori untuk dikonsumsi.

Di samping itu, seseorang dengan kualitas tidur yang buruk juga dapat membuat otak mengganggu fungsi hormon pengatur rasa lapar dan kenyang, sehingga memicu pola makan yang tidak teratur.

5. Mencari dukungan dari berbagai pihak, bila perlu konsultasikan ke dokter

Menemukan lingkungan yang suportif dalam mendukung program penurunan berat badan merupakan satu hal yang penting.

Pasalnya situasi tersebut bisa membuat kita semakin bersemangat dan tidak merasa sendirian ketika tengah berjuang melawan obesitas dan perut buncit.

Misalnya rutin olahraga bareng pasangan, teman-teman yang memiliki hobi yang sama atau komunitas.

Bila perlu konsultasikan ke dokter jika beberapa cara mengatasi perut buncit tidak menunjukkan hasil yang signifikan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/16/051345820/kenali-masalah-perut-buncit-penyebab-dan-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke