Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Bawang Putih Benar-benar Dapat Menurunkan Tekanan Darah?

Tanaman ini pun telah lama digunakan untuk mengobati segala penyakit, mulai dari tuberkulosis hingga gigitan ular.

Bahkan, bawang putih sangat penting bagi beberapa budaya kuno, sehingga para arkeolog juga menemukan umbi bawang putih di piramida yang berada di Mesir.

Manfaat kesehatan bawang putih semakin diperkuat dengan adanya sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antibiotik.

Studi menunjukkan bahwa bawang putih dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjadi tambahan yang berguna untuk rencana pengobatan kanker.

Selain itu, tanaman kecil ini juga diklaim bisa menurunkan tekanan darah.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak beberapa penjelasan para ahli mengenai manfaat bawang putih dalam membantu menurunkan tekanan darah, seperti yang dilansir dari laman Cleveland Clinic berikut ini.

Efeknya pada tekanan darah

Menurut ahli kardiologi, Dr Ashish Sarraju, MD, memang ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa bawang putih dapat menurunkan tekanan darah, tetapi itu masih cukup terbatas.

Hal tersebut juga disebut dalam sebuah studi tinjauan baru-baru ini yang menunjukkan bahwa kadar vitamin B12 dapat memengaruhi efektivitas bawang putih dalam menurunkan tekanan darah.

Kendati demikian, apa yang kita makan bersifat pribadi dan spesifik.

Itulah yang kemudian menyulitkan para peneliti untuk menentukan efek dari satu makanan, terutama pada kondisi medis yang kompleks seperti tekanan darah tinggi.

Akibatnya, banyak penelitian tentang hubungan antara bawang putih dan hipertensi dirancang dengan buruk.

"Jika bawang putih memang menurunkan tekanan darah, kami masih belum sepenuhnya yakin bagaimana caranya," kata para peneliti.

"Dugaan terbaik kami adalah bahwa sel darah merah merespons sulfur dalam bawang putih, yang menciptakan gas oksida nitrat (NO) dan hidrogen sulfida (H2S). Senyawa-senyawa ini membuat rileks dan memperluas pembuluh darah," kata dia.

Sementara beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen bawang putih dapat mengurangi tekanan darah, Sarraju tidak berpikir bahwa datanya cukup kuat untuk merekomendasikannya.

Namun, dia lebih merekomendasikan kita untuk mencampurkannya ke dalam masakan.

"Salah satu nilai terbesar bawang putih adalah membuat diet berbasis bukti — seperti diet Dash — lebih enak," terangnya.

Jika kita sedang mencoba untuk membuat pilihan yang menyehatkan jantung seperti mengurangi asupan natrium atau makan lebih banyak sayuran, maka mengonsumsi bawang putih bisa menjadi pilihan yang tepat.

Di samping itu, untuk menurunkan tekanan darah, kita juga perlu melakukan perubahan gaya hidup lain yang meliputi:

• Berhenti merokok.

• Lebih banyak minum air putih.

• Berolahraga secara teratur.

• Tidur nyenyak di malam hari.

• Mengurangi stres.

• Menurunkan berat badan (dalam beberapa kasus).

Bawang putih terbukti sangat bagus untuk membumbui makanan, tetapi bawang putih tidak dapat mengubah cara kita menjalani hidup.

Seberapa aman mengonsumsi bawang putih

Faktanya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) belum menyetujui penggunaan bawang putih untuk tujuan pengobatan.

Mereka juga tidak mengatur penjualan suplemen pil bawang putih, yang berarti kita tidak dapat memastikan dosis atau kualitas suplemen atau konsentrat yang dibeli.

Senada dengan FDA, Sarraju pun tidak merekomendasikan suplemen bawang putih karena tidak ada cukup bukti untuk mendukungnya.

Tapi, apakah menurutnya bawang putih berbahaya dalam dosis tinggi?

Tentu saja, iya. Sebab, ada beberapa bukti bahwa dalam dosis tinggi, bawang putih justru dapat mengganggu pembekuan darah.

Sementara kita tidak tahu pasti apakah suplementasi bawang putih berbahaya bagi semua orang, tetapi bawang putih pekat bisa berbahaya bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

"Misalnya, orang-orang dengan masalah perut seperti asam lambung dan sindrom iritasi usus besar (IBS) akan mengalami gejala yang buruk ketika mereka mengonsumsi makanan yang mengandung bawang putih," ungkap Sarraju.

"Itulah mengapa orang yang menjalani diet rendah Fodmap perlu menghindarinya, setidaknya untuk sementara waktu," saran dia.

Meskipun jarang, beberapa orang juga memiliki alergi terhadap bawang putih, sehingga mereka harus menghindari bawang putih pekat dalam bentuk apa pun dan perlu berkonsultasi dengan dokter.

Bukan pengganti obat

Selain suplemen, tidak ada juga bukti yang menunjukkan, kita dapat menggunakan bawang putih sebagai pengganti obat-obatan penurunan tekanan darah atau hipertensi.

Dan bahkan jika ada, penting untuk diingat kalau dokter tidak pernah meresepkan obat-obatan tersebut secara terpisah.

"Sulit untuk menggantikan percakapan dengan dokter dan hanya fokus pada gaya hidup, serta obat-obatan dan suplemen," kata Sarraju.

Tetapi, dia menggambarkan bahwa pengendalian hipertensi 70 persen adalah gaya hidup dan 30 persen pengobatan.

"Namun, 30 persen itu juga penting, terutama karena kita tidak dapat mengendalikan faktor-faktor seperti genetika dan kondisi lingkungan tertentu yang memengaruhi tekanan darah kita," terangnya.

Jadi, Sarraju tidak menyarankan kita hanya mengandalkan bawang putih saja untuk mengurangi tekanan darah, melainkan perubahan yang lebih besar pada gaya hidup yang lebih sehat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/19/203452120/apakah-bawang-putih-benar-benar-dapat-menurunkan-tekanan-darah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke