Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cincin Tunangan Bergaya Vintage yang Kembali Jadi Tren

Ya, saat ini cincin tunangan bergaya vintage banyak dijadikan pilihan oleh para pasangan karena desainnya yang dinilai timeless atau tak lekang oleh waktu dan unik.

Bahkan menurut ahli batu permata Easter Ahn-Lee, cincin tunangan bergaya vintage membuat suatu perhiasan lebih berkarakter dan lebih berkelanjutan.

Sebab, sebenarnya kita mendaur ulang cincin yang sudah ada dengan memberikan cinci itu “nyawa” baru yang lebih segar.

Sementara itu menurut VP Merchandising di Robbins Brothers, Sue Hopeman, memilih cincin vintage sebagai cincin tunangan dapat mengurangi potensi memiliki cincin tunangan dengan desain yang sama persis dengan cincin milik orang lain.

Ia menambahkan, cincin tunangan bergaya vintage juga cenderung awet, tahan lama, dan timeless.

Nah, jika ingin memilih cincin tunangan bergaya vintage, berikut enam rekomendasi cincin tunangan bergaya vintage yang kini kembali jadi tren.

  • Halo atau Cluster

Cincin tunangan bergaya vintage favorit pertama adalah cincin halo atau cluster dengan desain bertema bunga yang feminin dan romantis.

Menurut Hopeman, cincin tunangan yang biasanya memiliki sebuah batu utama (center stone) yang dikelilingi beberapa berlian kecil ini terinspirasi dari era Edwardian.

Ia berpendapat, saat itu Ratu Alexandra sangat menyukai bunga, sehingga cincin tunangan dengan desain seperti bunga pun menjadi populer.

Biasanya, batu permata terpopuler untuk cincin ini adalah berlian bulat, meski cincin halo bergaya Art Deco yang menggunakan baguette meruncing kini jadi tren baru.

Hopeman pun menjelaskan, secara tradisional cincin dengan tiga batu ini memiliki fungsi untuk menceritakan masa lalu, masa kini, dan masa depan dari pasangan yang telah bertunangan, dengan masa kini diwakili oleh center stone utama.

Umumnya, tiga batu tersebut memiliki ukuran yang sama atau sedikit lebih besar untuk center stone, dan sempurna untuk mereka yang menyukai desain klasik sederhana namun bermakna.

Namun, cincin tunangan dengan colored gemstone alias batu permata berwarna seperti aquamarine, zamrud, dan safir tidak kalah populer.

Hopeman pun berpendapat, itu disebabkan karena colored gemstone memiliki makna simbolis berbeda untuk setiap warnanya, sehingga akan terkesan romantis sebagai cincin tunangan.

Cincin tunangan dengan nama yang memiliki arti “seribu bulir”dalam bahasa Perancis ini memiliki center stone yang terdiri dari manik -manik logam kecil yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk pola yang rumit.

Menurut Hopeman, desain Milgrain ini dapat memberikan kesan antik pada setiap perhiasan, membuatnya populer sebagai cincin tunangan.

Berlian rose-cut ini merupakan jenis berlian antik dengan dasar datar dan memiliki kubah yang terdiri dari 24 segi yang disusun membentuk pola bunga mawar, membuatnya jadi cincin tunangan vintage berdesain unik dan cantik.

“Berlian potongan mawar adalah jenis berlian antik yang memiliki dasar datar, bukan kulet, dan bagian atas berkubah yang berisi 24 segi, termasuk beberapa segi segitiga yang disusun dalam pola seperti mawar,” ujar Ahn-Lee.

Ya, setelah cincin tunangan Meghan Markle diperlihatkan ke muka publik, cincin dari emas kuning kembali menjadi tren karena dianggap tak lekang oleh waktu.

Bahkan menurut Hopeman, saat ini sudah semakin banyak mempelai wanita yang kembali memilih cincin tunangan yang lebih tradisional, seperti cincin tunangan dengan emas kuning yang akan mengingatkan pemakainya pada cincin milik orangtua atau neneknya.

Bukan hanya itu, cincin emas kuning juga cocok dipadukan dengan logam lain atau berbagai batu permata berwarna, membuatnya selalu terlihat memikat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/21/122100020/6-cincin-tunangan-bergaya-vintage-yang-kembali-jadi-tren

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke